🍃
🍃
🍃"Unni sibuk?"
"Tidak, tapi aku sedang bersama dengan keluarga, ada apa? Kau baik-baik saja kan?" sahut suara diseberang sana terkesan terburu-buru.
"Ah, aniya.. Hanya bertanya saja, aku sendirian di dorm unn"
"Arraseo, kau tunggu lah Chae dan Jennie akan segera pulang" saran nya.
Gadis bermata bulat, dengan rambut panjang khas itu terdiam sejenak dibalik telepon nya. Ia kemudian menarik sudut bibirnya, tersenyum.
"Baiklah Unn, kapan unni akan kembali ke dorm?" tanya nya.
"Mungkin besok sore, dirumah sedang ada acara maknae-ya.."
"Baiklah, have fun unni, sampaikan salamku pada keluarga" ucap Lisa kemudian.
"Ne..."
Telephone terputus, gadis itu menghela nafas panjang. Ia menatap sekeliling ruangan tempat ia berada, dan matanya terpaku pada bingkai yang berisi foto keempat gadis dengan raut begitu bahagia.
Ia tersenyum lagi, tapi kali ini senyum sedih. Mata bulatnya nampak menggenang namun ia menahan nya, ia sudah berjanji untuk tidak menangisi keputusan nya.
"mianhae unnideul" lirihnya, sambil menarik pelan koper nya keluar dari kamar tersebut.
Setelah sekian tahun kebersamaan mereka sebagai satu grup, bertahun-tahun bersama sebagai keluarga, akhirnya gadis termuda dari grup itu memutuskan untuk mengambil jalan nya sendiri.
Bukan karena egois, tapi ia merasa sudah tidak sejalan lagi. Lagi pula kontrak mereka sudah selesai, dan ia memilih untuk tidak melanjutkan lagi, hari ini Lisa akan menandatangani nya.
Kenapa ia merasa tidak sejalan? Akhir-akhir ini ia sering berbeda pendapat, dan untuk kesekian kalinya pendapat Lisa tidak pernah didengarkan, bahkan untuk konsep kecil pun ia tidak diberikan kesempatan untuk berargument. Dan Lisa rasa itu bukan lah hal yang sehat didalam sebuah hubungan kerja. Bukan kah partner harus saling mendengar kan?
Tidak. Ia tidak menyalahkan ketiga unni nya dan juga tidak menyalahkan agensinya, tapi ia hanya merasa mungkin sudah cukup 7 tahun bersama sebagai grup kenamaan dibawah naungan nama BLACKPINK dan YGE.
Sekarang saatnya ia melanjutkan mimpi nya yang lain, dimana ia bebas berpendapat dan berkreasi.
Lisa menoleh menatap pintu dorm tempat mereka menghabiskan waktu selama bertahun-tahun bersama, sebelum kemudian ia menarik kopernya meninggalkan tempat itu.
Ucapan YG sajangnim masih terngiang diingatan nya sebelum ia memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak nya di agensi tersebut.
"Kau yakin Lisa-ya?"
"Sangat yakin sajangnim" jawab nya.
"Kalian sudah sejauh ini, mimpi kalian terwujud satu persatu, kau tidak ingin melanjutkan nya lagi?"
"Sangat ingin sajangnim, tapi aku rasa bukan dengan jalan ini lagi" ungkapnya jujur.
Lelaki berumur itu tampak menghela nafas panjang dan berat, sejujurnya berat sekali melepas gadis dengan sejuta potensi emas itu. Tapi gadis itu bersikukuh, lelaki itu sadari selama ini ia tidak cukup adil dalam memberi hak maknae itu karena beberapa aturan yang ada.
"Baiklah" ucapnya kemudian. "Kau bisa kemari lagi dan merubah semua keputusan mu, kalau kau berubah pikiran. Kami selalu menunggu kau merubah pikiran mu"
Lisa tersenyum dan mengangguk kala itu, tapi sekarang ia justru tersenyum sedih. Karena ia tidak akan merubah pikiran dan keputusan nya meski ia ingin, alasan nya untuk bertahan bersama dengan ketiga saudari nya sudah tidak ada.