Part title 2

9 1 0
                                    

Chataan mengintip kelas nya reva dari jendela pada saat reva memperkenalkan diri kepada semua teman-temannya. Dalam hati chataan berkata "ternyata dia manis juga ya!!" Sambil senyum-senyum enggak jelas,reva yang menyadari keberadaan chataan disitu pun langsung melihat ke arah jendela. Ibu guru juga menyadari keberadaan chataan yang mengintip sambil tersenyum-senyum.

"Chataan kamu ngapain disini nak?"
                          ujar ibu guru
"Emmm..saya tidak ngapa-ngapain kok bu"
                      Chataan menjawab

Chataan yang terus masuk ke kelasnya sambil malu-malu karena sudah tercyduk mengintip reva diam-diam dari jendela..btw kelas chataan itu disebelah reva guys. Reva yang menyadari keberadaan chataan dia sama sekali tidak mengubris chataan,malah teman sekolah nya yang tertawa terbahak-bahak akibat melihat kelakuan chataan.

Akhirnya reva duduk kembali ke bangku nya,ia kembali melamun karena chataan dia kesel sekali sama kakak kelas dia yang satu ini. Dia benar-benar menyesal untuk nanyak dimana mading sama meminta maaf di barisan tadi. Ia sudah sangat malu sama teman-teman si chataan karena chataan bukan bilang "iyaiya gapapa kok" eh ini aku malah diketawain apasih maksudnya?,padahal aku udah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak bikin masalah dihari pertama aku bersekolah.

Bel istirahat pun berbunyi,aku yang pergi ke kantin untuk membeli makanan bersama amaya. Sampai nya aku di kantin, aku langsung pesan makanan dong sama ibu kantin kebetulan ada makanan kesukaan aku yaitu somay aku memutuskan untuk makan somay, amaya juga memutuskan makan bakso kosong. Selesai kami makan,kami mau bayar ke ibu kantin dan ibu kantin langsung berkata "sudah dibayar dek sama chataan"  aku terkejut dong sama apa yang dibilang ibu kantin. Sebenernya apasih mau kakak kelas yang satu ini. Aku memutuskan untuk menyampiri chataan dan amaya tidak setuju karena bagi amaya kan beruntung udah dibayari jadi uang jajan amaya tidak berkurang. Aku tidak perduli apapun yang perkataan amaya aku langsung menyampiri chataan yang sedang bermain gitar di meja kantin itu.

"Kak maksud lo apasih,tiba-tiba bayarin makanan kami?"

Chataan pun menjawab "gapapa cuman merasa bersalah aja sama lo yang tadi udah diketawain sama teman-teman aku di barisan tadi"

"Gaperlu, ini uang makanan kami Thanks" ujar reva

Chataan pun langsung beranggapan sombong banget sih cewek itu, tapi kok diliat-liat dia manis juga kalo lagi marah. Haa.. apa-apaan aku ini masa iya aku menyukai dia? Enggak kali,masih banyak kali cewek di sekolah ini yang lebih cantik dari pada dia. Bakal aku samperin ni dikelasnya, dengan bodohnya aku langsung bilang aku samperin ni dikelasnya. Teman-teman ku bertanya "apa lo tau taan di mana kelas dia?" Kan aku enggak mungkin jujur sama teman-teman ku kalau aku tadi mengintip dia pada saat perkenalan diri. Ah yasudahla kalo kami berjodoh paling kami berjumpa lagi hehe candaa guys.

Kami punya tantangan buat lo taan...

Kira kira tantangan apa yang akan dibuat teman-teman chataan?

See you next time guys
.
.
.
❤️

Semoga menghibur kalian..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang