hiperventilasi dahsyat

59 11 1
                                    

Bukan pertama kalinya ku mengalami hiperventilasi
Hiperventilasi yang amat dahsyat
Seharusnya aku jadi insan yang kuat

Tapi masih saja seperti hendak sekarat
Masih saja tanganku mengepal erat
Diam tak berkutat
Layaknya permainan yang terskakmat
Sungguh
Andai mataku kasat
Ingin rasanya ku bersandar pada malaikat
Menceritakan semua sambil meratap
Menangis tanpa mengisak
Menderu tanpa sesak


Arikaa
----------------------------------------------------------

Syair mazhab cintamu

Sangat.. butuh usaha tuk ku memahaminya
Di saat kau berdialektika
Menegaskan mazhab cinta
Kau syairkan melalui prosa
Bersandar pada eksistensi rasa
Aku terkesima
Sudah terlanjur terpanah
Jangan kau buat hatiku gelisah
Kala memikirkanmu aku resah
Takut semua rangkaian syairmu hanyalah dusta
Aku terus berprasangka
Bahwa kau tiada benar mencinta
Tolong yakinkanlah
Jika aku salah praduga
Dan kau tulus adanya

•Arikaa
-------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------

Merisau

Menelaahmu itu susah
Memikirkanmu itu gundah
Mencintaimu itu tidaklah mudah
Tpi aku tak pernah marah
Walau rasanya terbelit amarah
Aku ini apa
Seperti kayu yang rapuh
Seperti bangunan yang runtuh
Seperti angin yang rusuh
Seperti teriakan-teriakan ricuh
Seperti kain bekas yang lusuh
Sekarang...
Aku menyatakan secara terang-terangan
Bahwa, hatiku telah luluh
Sungguh
Sepertinya ini seakan menjadi kehidupan yang kisruh
Hanya doa, ya doa yang utuh
Untuk jiwa yang merisau
Untuk rasa yang parau

•Arikaa

----------------------------------------------------------

Mendayu

Padahal ku ingin kalian tau

Hari ini rasanya kusedang mendayu

Kuhibur diri dengan menikmati sederet lagu

Tetap saja pikiran mengikat rancu

Entahhh
Otakku terasa keram dan kaku

•Arikaa

Kegundahan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang