Di bulan Desember yang indah, matahari sudah mulai condong ke arah Barat, Audrey yang sudah duduk dikursi penumpang telah menunggu keberangkatan pesawatnya dari Jakarta ke Pulau Dewata Bali untuk bertemu dengan Ibunya disana, ia terus menerus melihat ke jendela dan jam tangannya karena sangat ridunya ia untuk berjumpa hangat dengan Ibunya kembali dan memakan masakan Ibunya yang sudah ia nanti sejak 6 bulan yang lalu saat ia menghabiskan liburan tengah semesternya disana, lalu sejenak saat menolehkan kepalanya ia melihat ada satu kursi kosong disebelahnya, ia berharap tidak akan ada orang yang menempatinya sehingga ia bisa duduk dengan nyaman dan menaruh tas gendongnya di kursi kosong itu. Terlintas dipikirannya dahulu ada seorang Kakek yang sudah tua duduk disebelahnya dan Kakek itu sedang sakit flu, Kakek itu selalu bersin hingga mengenai makanannya dan seketika menghilangkan nafsu makannya.
Kini Audrey tidak ingin berpikiran negatif dahulu, namun tiba-tiba terdengar suara bising dari depan " Permisi, permisi, permisi " membuat hati Audrey punya perasaan kursi sebelahnya akan terisi oleh suara yang bising dari depan itu dan benar saja ada seorang gadis yang langsung duduk di kursi itu tanpa mengucapkan permisi terlebih dahulu dan gadis itu terlihat kelelahan seperti habis berlari di kejar Anjing doberman milik Ayahnya, lalu Audrey tertawa kecil melihat perilaku gadis itu, tiba-tiba tidak lama ada pemberitahuan dari Pilot bahwa pesawat akan lepas landas lalu pesawat mulai berjalan pelan menuju ke jalurnya, Audrey pun sudah mulai berkeringat dingin setiap ingin lepas landas, benar saja pesawat semakin meningkatkan kecepatannya untuk lepas landas dan Audrey semakin panik ditambah ternyata gadis itu langsung memegang tangan Audrey, Audrey pun sangat panik dan kaget dengan kejadian itu hingga ia berteriak tanpa suara, gadis itu pun kaget melihat muka Audrey lalu dia diam tersipu melepaskan tangannya dari Audrey dan memeluk tasnya, 10 menit terdiam dalam canggung, Audrey pun memberanikan diri untuk mencairkan suasana, dengan nada pelan Audrey menyapa gadis itu "Hai, sudah tidak perlu dipikirkan kejadian yang lalu, Namaku Audrey, dan namamu?" Gadis itu pun menjawab " Namaku Anastasia tapi paggil saja aku Anna, maaf tentang kejadian yang tadi, omong-omong namamu mirip dengan Ayahku." Audrey menjawab "Benarkah? Nama dia juga Audrey?" Anna sambil kaget menjawab "Ehhh ternyata aku salah dengar, Aku kira namamu Andrei, tapi mirip lah hahaha." Audrey menatap sinis Anna lalu mereka berdua tertawa bersama, Anna melanjutkan perkataannya kepada Audrey "Odri, jangan bangga namamu sama dengan Ayahku, dia jahat kepadaku." Audrey kaget, lalu bertanya "Jahat kenapa Nan? " Anna menjawab "Dia pernah berjanji membelikanku permen lolipop waktu aku kecil, hingga kini ia masih berjanji tentang hal itu." Audrey menjawab "Anna, itu bukan hal yang harus kamu ingat terus menerus, kalau begitu jika kita bertemu lagi akan kubelikan kau lolipop yang kamu mau dan unicorn dari despicable me, bagaimana?" lalu Anna tersenyum dan menganggukkan kepalanya gembira dan izin sebentar ke toilet, ia mengerti bahwa mungkin susah untuk berjumpa kembali dengan lelaki seperti Audrey lagi, lalu Anna membuat surat untuk Audrey yang harus ia baca mungkin nanti 1'5 tahun kemudian atau nanti pokoknya dalam pikiran Anna intinya ia harus memperingatkan jangan dibaca oleh Audrey besok, Anna kembali ke kursinya dan melanjutkan pembicaraan mereka dalam hangat tawa. Waktu terus berlalu dan mereka berdua terus tertawa hingga tidak sadar mereka berdua sudah hampir sampai ke tujuan, tiba saatnya Anna memberikan surat yang sudah ia buat tadi dan meminta Audrey untuk membacanya 1'5 tahun lagi atau nanti jika dia mau lalu Anna memberikan novel yang ia selalu bawa agar Audrey bisa membacanya dan ingat akan dirinya, Audrey pun memberikan gelang yang dipakainya dan memberikan novel yang selalu ia bawa kepada Anna, lalu Audrey bertanya "Bolehkah aku menghubungimu di Facebook messenger nanti?" Anna menjawab "Tentu saja, untuk apa kita bertukar kontak jika tidak digunakan" mereka tertawa kecil dan itulah percakapan terakhir yang mereka perbicangkan sebelum keluar dari pesawat, dan meneruskan perjalanannya masing-masing kembali.
Audrey sampai ke Rumah Ibunya lalu menyantap habis makanan yang sudah dipersiapkan Ibunya itu, Anna juga akhirnya sampai ke Rumah Pamannya, sepupunya sudah menunggu kedatangan Anna sejak dari kemarin. 10 hari Anna dan Audrey terus memeriksa ponsel mereka karena tidak ada satupun yang memulai percakapan diantara mereka berdua, tiba saatnya Audrey hari itu sedang mengendarai sepeda melihat Anna sedang berjalan dengan seorang pria dan dua wanita di daerah Kuta, tanpa ragu ia langsung mengirimkan pesan kepada Anna saat sampai di rumah Ibunya, Anna yang sudah menunggu pesan Audrey dari perpisahan mereka di pesawat saat itu merasa seperti terbang di angkasa, tapi dia tertawa karena pesan pertamanya adalah berupa pertanyaan aneh dari Audrey tentang sepupu laki-lakinya Roman, lalu Anna langsung menelepon Audrey dan menjelaskan semuanya, setelah hari itu mereka tidak lupa setiap hari mengirimkan surel, surat dan bermain permainan online bersama dan Anna ternyata adalah seorang gamer yang tersembunyi dan handal, dan membuat Audrey sangat bersyukur bertemu dengan dia hari itu.
2 bulan sudah berlalu Anna dan Audrey berkomunikasi, Audrey memang dari awal ingin menanyakan Anna itu menjadi kekasihnya pada saat Valentine nanti, dan hari Valentine pun tiba. Perasaan Audrey mengatakan bahwa dia tidak akan bertepuk sebelah tangan, Audrey yang duduk dekat jendela sambil memegang novel yang diberikan Anna pun hatinya semakin tidak sabar untuk mengatakannya kepada Anna, lalu pada pukul 10 pagi ia menelepon Anna sambil terbata-bata bahwa dia mencintai Anna sejak ia melihat Anna langsung duduk di kursi sebelahnya saat di pesawat pada waktu Desember itu seperti pandangan pertama, Anna menjawab "Mungkinkah ini akan sulit untuk kita berdua karena kita tinggal di negara yang berbeda dan dibatasi oleh waktu yang cukup jauh perbedaannya Odri, kukira kau tidak akan suka hubungan seperti ini... tapi aku memang mencintaimu sejak kau menanyakan tentang sepupuku waktu itu." Audrey pun menjawab "Marilah kita mencoba ini dahulu, walaupun pada akhirnya kita tidak bisa bersama, aku akan merasa bahagia telah mewarnai harimu daripada tidak sama sekali." Setelah beberapa diskusi akhirnya Anna pun setuju atas keputusan Audrey tersebut.
4 tahun berlalu Audrey dan Anna bersama, keadaan yang sebelumnya bagaikan cerita dongeng yang hidup dalam kehidupan nyata harus menemukan titik akhir dalam perjalanannya, bagaikan gunung yang didaki akan menemukan titik puncak yang menentukan dimana kisah itu harus berakhir, hubungan Anna dan Audrey terus menerus memburuk hanya pertengkaran yang menghiasi kehidupan mereka, Audrey pun tidak bisa melakukan apa-apa, dia hanya bisa masih mendengar suara apa yang dikatakan Anna sebelum ia diblokir olehnya, 7 minggu tanpa kabar ternyata Anna dinyatakan tewas di apartemen miliknya karena meminum racun dan tidak makan beberapa hari dan Anna ternyata sempat menelepon Audrey sekitar 14 kali sebelum melakukan hal tragis itu dan menanyakan apakah Audrey sudah membaca surat yang ia berikan saat di pesawat waktu itu atau tidak, tetapi Audrey sedang tidur karena itu adalah tepat pukul 3 pagi di Jakarta, dan ia belum terbangun dari tidurnya, Audrey yang mengetahui hal itu pada pukul 7 pagi dari sahabat Anna, Audrey menjadi frustasi hari ke hari, ia melihat Anna dimana-mana dalam hidupnya, ia terus menyesali apa yang telah terjadi pada cinta sejatinya itu, dia terus terbangun pada pukul 3 pagi sambil menangis kepergian Anna karena tidak sempat menjawab teleponnya Anna saat itu, ia terus memutar rekaman suara Anna yang ada di ponselnya bagaikan lagu favoritnya dan menangis berharap bisa mengulang semuanya seperti mengulang rekaman suara Anna di ponselnya lalu sambil memeluk novel yang Anna berikan, Audrey teringat surat pertama yang Anna berikan di pesawat saat itu, ia membongkar semua isi lemari belajar untuk mencari surat itu, hampir 5 jam ia membongkar isi lemari nya dan akhirnya ia menemukan surat itu, Audrey sempat tidak kuat membuka surat itu ternyata isi dari surat Anna adalah
"
8 Desember 2012Odri, kurasa kau akan menjadi arti dalam hidupku, tidak pernah aku merasakan perasaan seperti apa yang ku alami sekarang, aku sudah mencintaimu sejak melihatmu depan pintu pesawat saat aku hampir terlambat tadi, ingin ku mencari kursi yang lain tapi hanya disebelahmu yang tersisa, bodohnya aku mencintai orang asing seperti sekarang tapi aku tidak tahu akankah kau membaca surat ini saat aku masih bersama denganmu atau tidak, saat kau tak bersamaku bacalah novel yang kuberikan dan tertawalah seperti saat aku membacakan bagian favoritku di novel itu tapi percayalah cintaku padamu tidak akan pernah binasa Odri, jangan lupakan aku.
Anna A. P. "
Semakin depresilah Audrey membaca surat itu lalu ia membaca Novel itu dan semakin keraslah tangisan Audrey saat mengingat Anna menceritakan bagian favoritnya dalam novel itu sambil memeluk novel itu ia berharap novel itu bisa menariknya ke ruang dan waktu kehidupan dia kembali saat dia duduk di pesawat itu menunggu Anna dan memegang tangannya dengan canggung kembali. Hingga pada akhirnya Audrey tak sanggup untuk melanjutkan hidupnya dan menabrakkan mobilnya ke trotoar yang tinggi untuk mengakhiri hidupnya dan berharap bisa melihat Anna lagi ada dihidupnya.
- TAMAT -
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau dan Novelmu
RomanceDimulai dari Audrey seorang pria yang tidak pernah mengerti cinta itu ada, tiba-tiba takdir mempertemukan ia dengan seorang gadis yang mengubah jalan berpikirnya, walaupun pada akhirnya mereka tidak bisa mengakatan bahwa penantian diantara keduanya...