Mimpi

10 0 0
                                    


Pertengahan bulan November, hujan terus-menerus di kota Jakarta. Hujan sudah berlangsung hampir satu minggu menyebabkan banjir dan banyaknya pohon tumbang.

Di sebuah Café terdapat pesta perayaan ulang tahun. Shintia menyadari jika temannya tidak ada disisinya segera mencarinya bersama Tania dan Agnes. Setelah mengambil langkah melewati ambang pintu café, dia melihat seorang remaja duduk dikursi sambil melihat hujan yang membasahi bumi. Remaja itu mengenakan dress pendek berwarna hitam putih. Remaja itu memiliki profil yang halus dengan bulu mata panjang tebal, bibir merahnya dikerucutkan sayangnya penampilannya itu tertutupi dengan make up yang cukup tebal. Rambutnya disangul keatas dengan sisa-sisa anak rambut yang menjuntai. Ketika dia mendengar suara-suara music dan langkah kaki kepalanya berputar, matanya indah seiring dengan gerakannya.

Shintia menghela nafas, ketika dia melihat remaja itu. Bahkan suaranya lemah lembut penuh kekhawatiran "Andrea, mengapa kamu keluar ? Hujan turun, kamu bisa masuk angin jika tidak berhati-hati".

Dia hanya melihatnya sebentar sebelum berbalik menatap hujan. Terlepas apa yang dikatakan shintia tidak ada jawaban.

Ini membuat Shintia dan kedua temannya takut. Sebelumnya, dia adalah remaja yang hidup, suka tertawa. Bagaimana bisa sekarang dia terdiam begitu tiba-tiba?

Apakah dia tiba-tiba kemasukan setan pendiam?

Mereka tetap mencoba untuk membujuk lebih jauh. Shintia meletakan jaket denim di bahu Andrea sambil bergumam dengan santai "Hujan turun kurang lebih satu minggu, tidak tahu berapa lama lagi akan berlangsung".

Setiap awal penghujan, ibukota akan berada dibawah hujan yang tak berujung membuat ruangan lembab dan tidak nyaman. Shintia hanya berbicara santai tidak mengharap bahwa Andrea akan menjawab.

Andrea menunjukkan senyum samar dan akhirnya berkata "Besok, hujan akan mulai berhenti".

Dia tersenyumm dengan dua lesung muncul dipipinya. Ditambah dengan sepasang mata hitam cerah, penampilan manis dan menyenangkan membut orang sulit perpaling. Tapi hari ini senyum itu kelihatan salah. Singkatnya, itu berbeda dari sebelumnya.

"Bagaimana kamu tahu?" Shintia terkerjut.

Beristirahat dagu ditangannya, dia berkata sembarangan " Aku tebak saja"

"Sial aku kira kamu tahu beneran. Gimana kamu tetap disini atau ikut kita masuk kedalam?"

Andrea melihat kedalam café dan berkata "aku disini dulu, sebentar lagi juga masuk"

"Oke" jawab Shintia, Agnes dan Tania bersamaan.

Setelah mereka pergi, Andrea merapikan jaketnya sebelum duduk kembali. Saat dia dengan santai mengetuk-ngetuk jari telunjuknya dimeja membuat sebuah irama sambil melihat hujan.

Dalam sekejab fikirannya kembali dalam mimpi tadi, mimpi yang menakutkan. Andrea memiliki empat teman dekat cewek mereka Shintia, Agnes, Tania dan Angel. Pacarnya bernama Romi. Teman-teman dan pacar andrea memperlakukan Andrea dengan sangat baik, mengutamakan dan mencintainya seperti saudara sendiri, selalu memikirkannya.

Andrea mengira dirinya sangat konyol sebelumnya. Jelas mereka hanya berpura-pura baik dan memanfaatkannya. Romi yang sebenarnya mencintai Shintia dan menjadikan Andrea sebagai jalan penghubung. Shintia yang suka memutar balikkan fakta ternyata ingin manghancurkan Andrea. Agnes dan Tania ternyata cuma nebeng tenar.

Potongan adegan-adegan aneh yang sangat menyeramkan.

Andrea menutup matanya sebentar menenangkan fikiran yang sempat kacau, setelah membuka mata Andrea memutuskan akan melihat terlebih dahulu apakah mimpi menjijikan itu benar atau salah. Andrea berdiri dan berjalan masuk ke dalam café bergabung dengan teman-temannya. Disudut café sepasang mata selalu memperhatikan Andrea dari awal sampai sekarang dengan senyum samar yang menghiasi bibirnya.

Acara utama akan segera dimulai semua yang hadir segera berkumpul ke bagian belakang café yang terdapat kolam renang disana sudah terdapat Ares pemilik acara dan teman-temannya. Entah sengaja atau tidak Andrea dan teman-temannya berada ditepi kolam renang.

"Byyyuuuurrrrr" suara dari kolam menarik perhatian semua orang, ditengah kolam Shintia mencoba meminta tolong banyak dari remaja laki-laki yang mencoba menolong tidak jauh dari lokasi Romi langsung terjun ke kolam renang. Setelah berhasil menyelamatkan Shintia, Romi dan Shintia menghampiri Andrea yang masih berdiri ditepi kolam renang.

Dengan keadaan yang basah badan menggigil mata penuh air mata Shintia berkata "Andrea, aku salah apa sama kamu ? kenapa kamu tega mendorongku ke kolam, padahal aku teman kamu dan selalu baik sama kamu?"

Andrea hanya berdiam diri tanpa ada niat menjawab pertanyaan Shintia matanya hanya focus dengn Shintia yang ada dipelukan Romi. Banyak dari teman-teman disekitarnya mulai menjelek-jelekkan Andrea dan merasa kasihan dengan Shintia.

Romi yang sudah mulai geram dengan sikap Andrea melepaskan Shintia dan mulai mendekat ke Andrea untuk memberi pelajaran. Telapak tangan topi hampir menampar Andrea jika tidak dihentintikan Ares.

Ares sebagai pemilik acara merasa tidak senang dengan sikap Andrea tapi dia lebih tidak suka melihat cowok maen tangan dengan cewek, berkata " Bisa tidak jangan kasar sama cewek. Walaupun dia salah, bisa kita bicarakan baik-baik"

Romi yang tidak berhasil menampar Andrea gara-gara Ares semakin marah " Kamu buta Res, cewek yang kamu bela itu udah hampir membunuh temannya sendiri" Romi lansung mendorong Andrea ke kolam renang, Andrea sendiri tidak sempat beraksi karena tempatnya tidak memungkinkan akhirnya terjatuh juga.

"Byuuurrrrr" Andrea yang masih kaget karena diperlakukan seperti itu oleh teman dekat dan pacarnya sendiri hanya berdiam sampai tenggelam dikolam renang tanpa meminta pertolongan. Banyak teman-temannya yang berdiam diri ditepi kolam tanpa ada minat untuk menyelamatkan Andrea karena mereka fikir ini pantas Andrea dapatkan karena sikapnya.

Erik yang dari tadi hanya melihat langsung terjun kekolam renang untuk menyelamatkan Andrea dan membawa Andrea yang tidak sadarkan diri kedalam pelukkannya saat naik dari kolam renang. Angel yang melihat itu langsung memghampiri mereka dan pergi dari cafe.

CINTA BERBALIK ARAHWhere stories live. Discover now