BERBALIK

9 0 0
                                    

Dua hari sudah berlalu setelah kejadian di pesta Ares. Dedaunan yang subur dihalaman belakang rumah elit di Jakarta dan ikan-ikan koi dikolam tampak jauh lebih tenang dari pada biasanya udara yang lebih hangat setelah hujan yang berlangsung berhari-hari.

Rambut hitam perempuan muda yang dikuncir kuda dengan anak rambut yang menjuntai disisi wajahnya tampak cantik sedang duduk santai sambil memperhatikan pola-pola ikan dikolam.

Bik Nah menyelimuti sweater lembut di atas tubuh Andrea dan berkata "Kesehatan Non Andrea belum pulih dan harus berhati-hati untuk tidak masuk angin".

Andrea menggelengkan kepalanya.

Perawakannya masih kecil dan tidak tinggi. Wajahnya juga bulat dan dikombinakasikan dengan karakteristik arogan yang biasanya.

Tapi hari ini, dia agak bereda

Bik Nah memperhatikan di samping dan merasa agak aneh di hatinya.

Kulit wanita muda itu adil dan melihat bahwa dia kecil dan mungil, bahkan tanpa senyum di wajahnya, tidak terlihat dingin atau bodoh tetapi agak acuh tak acuh dan orang merasakan kehilangan ketika dia melihat ke langit. Dia berdiri tapi agak berwibawa seperti dia mendapatkan udara yang unik dalam dua malam dan ada rasa keanggunan.

Bik Nah tersenyyum dan melihat kearah Non Andrea "Apa yang dilihat oleh Non Andrea?"

"Hanya berpikir jika burung bisa terbang bebas dan berkelompok" Andrea bekata dengan lembut.

Bik Nah tersenyum dan berkata"Nyonya dan Tuan dua bulan lagi akan kembali dari luar negeri dan melihat bahwa Non Andrea telah tumbuh lebih tinggi lagi, Nyonya pasti akan sangat bahagia"

Andrea tersenyum saat dia merasa agak pahit di tepi bibirnya.

Ayah dan Bunda hanya bisa kembali enam bulan sekali dan sekembalinya, hal pertama yang mereka hadapi adalah putrinya sendiri yang arogan tidak tahu malu, laporan kenakalan dari pihak sekolah dan penampilan yang tidak pantas dengan umurnya.

Andrea menutup matanya.

Itu hanya waktu yang singkat dua bulan tetapi sudah cukup untuk banyak hal terjadi.

"Non Andrea, Non Andrea ?" Bik Nah melihat ekpresi Nona muda itu berbeda saat dia mencengkram sweater dengan sangat erat sehingga jari-jarinya menjadi putih, jadi dia dengan lembut memanggilnya.

Andrea segera pulih ke akal sehatnya dan melihat Pak Bejo berlari ke arahnya "Non Andrea, teman sekolah Non datang"

Andrea dengan ringan tersenyum dan mengencangkan sweaternya sebelum berkata "Ayo pergi"

Setelah berjalan melalui koridar panjang dan melewati taman yang dipangkas indah, mereka kemudian mencapai pintu utama yang langsung keruang tamu. Tata letak ruang tamu sangat elegan dengan warna putih hitam.

"Andrea" Vita yang disebelah Ares berseru.

Andrea berjalan ke teman-teman sekelasnya.

Ada Ares, Aris, Vita, Erna, Ahmad, Erik musuhnya dan teman dekatnya Angel juga ikut datang.

Tampaknya tidak ada yang memperhatikan penampilan Andrea yang berbeda, sampai Angel tersenyum dan berkata "Ndre bagaimana sudah baikkan apa belum dan kapan kembali masuk sekolah? Oh iya ini ada kue dari teman-teman sekelas, manis pasti kamu suka.

Andrea mengangguk dan tersenyum " Kemungkinan besar tubuh ku belum sepenuhnya pulih jadi untuk sementara harus beristirahat dirumah. Terimakasih untuk kalian semua karena sudah datang menjenguk ku, Angel kamu tahu saja kalau aku suka kue yang manis-manis"

Orang-orang terdiam, dimana perginya Andrea yang arogan dan selalu memandang mereka sebelah mata.

Setelah beberapa saat, Erik tersenyum "Wajar kita semuakan teman, iya apa enggak teman-teman"

"yupzz bener banget" kata teman-teman berbarengan

"Teman-teman maaf sikap ku selama ini kepada kalian" Andrea berkata dengan tenang.

"Apakah sakit yang membuat mu bingung Ndre?" Ares adalah yang pertama berbicaa dengan eksprei terkejut diwajahnya.

"Sialan kamu Res" semua orang tertawa dengan jawaban Andrea.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 15, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CINTA BERBALIK ARAHWhere stories live. Discover now