Chapter 4

277 25 12
                                    

Tokyo

Perusahaan Uzumaki

07 : 00 AM

Setelah mimpi yang cukup aneh tersebut,Boruto akhirnya berhasil memenuhi pertemuan dengan kliennya yang berasal dari Osaka.Wajahnya yang terlihat lelah sudah tak tampak lagi walaupun dia hanya mendapatkan waktu yang cukup sedikit untuk melanjutkan tidurnya yang tidak nyenyak saat di dalam pesawat.Kini Boruto dapat bernapas lega karena semua kegiatan merepotkan yang dilimpahkan padanya selesai sudah.Selayaknya pemimpin sekaligus pemilik sebuah perusahaan,hendaknya Boruto bersikap selayaknya seorang pemimpin di perusahaannya.Tapi apa yang dilihat oleh Namida hari ini sangat tidak mencerminkan sikap Boruto yang biasanya disiplin,tegas dan memiliki jiwa kepemimpinan yang mumpuni.Pria blonde itu malah sedang duduk santai dengan kaki yang naik di meja dengan raut muka yang sedang bosan.Namida tidak ingin tahu apa yang membuat atasannya menjadi seperti itu.Dia hanya tidak nyaman melihat pose Boruto dan hendak memberinya masukan tentang posisi kaki yang harusnya di bawah.Ah..Pastinya Boruto sudah tahu apa yang harusnya dia lakukan,jadi memberikannya saran hanya akan membuang-buang energy andai Boruto tidak menggubrisnya.

"Apa yang kau lihat ?"

"Tidak ada.Saya kemari hanya ingin menyerahkan laporan baru."

Boruto tersenyum sambil menurunkan kedua kakinya.Pria itu mendekati Namida secara perlahan dan mengambil berkas laporan di tangannya.

"Kau pasti bertanya-tanya tentang apa yang kau lihat barusan,kan ?"

"Tidak.."

"Aku tahu."

"Kalau iya,memangnya mengapa ?"

Boruto menyeringai kecil sambil memojokkan Namida di dinding.Tentu apa yang dilakukan Boruto sudah membuatnya merasa tidak nyaman.Boruto berdiri di hadapannya dengan jarak yang sangat dekat.Ini tidak seperti apa yang biasa dilakukan seorang atasan pada bawahannya.Untuk beberapa saat,Boruto kehilangan seringai beserta senyumannya.Bibirnya mengkerut saat memandang wajah Namida yang ternyata cukup cantik untuk dipandang.

"Boruto-san,menjauhlah dariku !"

Boruto tidak menggubris.Tangannya terangkat untuk menahan tangan Namida yang hendak mendorongnya untuk menjauh.

"Aku tahu apa yang kau rasakan padaku.Kau jatuh cinta padaku,kan ?"

"Apa ?!"

"Katakan saja sejujurnya..Aku tidak akan memarahimu.Justru akan berterima kasih kalau kau berhasil mengalihkan cintaku dari Sumire."

"Jangan macam-macam,Boruto-san ! Saya juga wanita ! Saya tidak bisa membayangkan jikalau istrimu melihat sikap memalukan yang kau tunjukkan padaku !"

Boruto tak menunjukkan ekspresi terkejut atau apapun.Wajahnya yang datar semakin menyebalkan di mata Namida.Entah apa yang membuat Boruto bersikap aneh seperti ini,yang jelas Boruto tak pernah bersikap senekat ini pada siapapun.

"Istriku tidak ada untukku.Kalau kau bersedia,aku ingin kau gantikan posisi istriku."

"Apa maksud anda dengan menggantikan posisinya ? "

Boruto terkekeh melihat ekspresi Namida yang seakan jijik merasakan sikap anehnya.Mereka hanya berdua di ruangan itu yang terkunci itu.Ingin rasanya Namida berteriak atau merebut kunci di genggaman tangan Boruto,tapi keinginannya tak dapat terwujud karena semakin dia berusaha,maka Boruto semakin memiliki celah untuk menahannya di sudut ruangan.

"Tenanglah..Sekalipun itu kau,tetap saja istriku takkan tergantikan.Karena.."

Boruto memasang wajah sendu sambil membelai perlahan wajah Namida yang telah dipenuhi keringat dingin.

Bintang JatuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang