PART 1

9 2 0
                                    


Dikota Bandung suasana begitu cerah.Angin bertiup kesana kemari.Dedaunan menari mengikuti iram sang angin.Matahari tampak bersinar terang.Burung burung terbang sambil bernyanyi.Pohon pohon berdiri kokoh.Rumput hijau tumbuh susbur.Bunga bunga bermekaran mengundang serangga untuk datang.Kursi kursi berjajar rapi.Anak anak berlarian kesana kemari.Tampak dua remaja sedang bergandengan tangan.Mereka saling tertawa dan saling kejar.Dua remaja tersebut barnama Zahra dan Syifa

Mereka adalah sepasang sahabat sejak berumur 3 tahun.Rumah meraka bahkan berhadap hadapan.Sejak taman kanak kanak hingga SMP meraka selalu duduk bersama,belajar bersama,bermain bersama,istirahat bersama,pulang bersama,bahkan mereka sering menginap dirumah salah satu diantara mereka dan sering tidur bersama.Intinya mereka selalu bersama seperti lem dan tidak bisa dipisahkan.

Zahra dan Syifa sedang berjalan jalan ditaman kota.Mereka selalu bercanda gurau,bagi mereka 1 kata saja dapat dibuat menjadi puluhan cerita.Mereka selau berbicara tidak pernah berhenti,apalagi Syifa.Zahra selalu dibuat tertawa oleh apa yang diucapkan Syifa,dari keluh kesahnya hingga leluconnya.

Syifa itu sesorang yang ceria,walau kadang kadang cuek kepada orang lain.Syifa akan cerewet bila bersama orang yang membuatnya nyaman.Bila bersama orang lain Syifa akan biasa saja dan menanggapi ucapan orang lain dengan senyuman dan anggukan kecil saja.Tapi bila bersama Zahra,Syifa selalu cerewet dan tidak pernah berhenti bicara.

Zahra saja selalu dibuat bingung oleh Syifa,apakah Syifa ini memiliki kekuatan super? sehingga bisa nyerocos terus menerus.Tapi Zahra senang bila Syifa bicara terus berarti dia baik baik saja,tetapi bila Syifa hanya diam berarti dia sedang tidak baik baik saja.Tapi Zahra selalu punya 1001 cara untuk membuat Syifa tertawa lagi.

Jika Syifa orangmya sedikit cuek berbeda dengan Zahra.Zahra orangnya itu ramah kapada semua orang.Mudah berbaur dengan orang lain,tetapi bila Zhra bercerita hanya kepada Syifa saja.Karena bagi Zahra hanya Syifa yang dapat dipercayainya untuk menjaga rahasianya.

Saat dijalan Syifa terus saja membuat lelucon hingga membuat Zahra tertawa terus.Karena tidak tahan tertawa terus Zahra meminta Syifa untuk diam dan berhenti berbicara.

"Syifa sudahlah jangan membuat lelucon terus,perutku sakit karena tertawa."ucap Zahra sambil memegang perutnya yang sakit.

"Ah... kamu ini,aku kan belum selesai berbicara."ucap Syifa sebal.

"Apa kamu tidak kasihan padaku? lihatlah wajahku sudah merah karena tertawa terus."ucap Zahra.

"Taulah,kamu menyebalkan!"ucap Syifa ketus lalu meninggalkan Zahra yang cengo.

"Aduh...bahaya ini kalau dia ngambek,bisa bisa aku dibuat sambal oleh Syifa."ucap Zahra bergidik ngeri.

"Dari pada aku dibuat sambal lebih baik aku menyusulnya."ucap Zahra lagi.

Zahra berlari mengejar Syifa yang sudah jauh,bisa bahaya nanti kalau Syifa ngambek.Bisa bisa dicuekin dan disembur omongan pedas Syifa 3 hari 3 malam,kan bahaya kalau gini.Zahra yang membayangkan wajah Syifa yang cuek saja sudah bergidik ngeri.

Soalnya wajah Syifa kalau cuek serem banget kayak hantu muka rata,itu saja cuma bayangin.Bagaimana kalau benar? Zahra membuang fikiran negatifnya itu jauh jauh dan mencoba membujuk Syifa yang lagi mode ngambek.

"Hei Syifa tungu dong,jalannya jangan cepet cepet."ucap Zahra.

Syifa masih saja diam dan membuat Zahra bingung sendiri.Zahra memukul mulutnya beberapa kali sambil merutuk dalam hati"Aduh...ini mulut sukanya asal ceplos saja.Kan Syifa orangnya sensitif,salah dikit langsung ngambek."Zahra memutar otaknya untuk mencari cara agar Syifa tidak ngambek lagi padanya.Dan ide cemerlang melintas dikepalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZAFATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang