darah

42 4 0
                                    

-Masih di tempat dan hari yang sama-

Author pov

Arya dan varo sudah masuk ke dalam ruang  IGD untuk melihat keadaan tata.

Mereka berdua melihat tata yang sedang terlelap seperti sedang tertidur pulas. Tenang dan damai. Dengan keadaan yang menyedihkan.

"Ta, berjuang demi gue, bunda sama ayah. Jangan lama² tidurnya" ucap arya dengan lembut kepada tata yang masih menutup rapat kedua matanya. Seperti enggan untuk membuka mata.

"Gue sayang sama lo. Gue harap lo denger dan mau bangun buat gue dan yang lain ta" ucap arya lagi sambil mengusap kepala tata yang di perban

"Kita semua disini sayang sama lo. Kita semua di sini peduli sama lo ta. Kalo lo udah selesai mimpinya jangan lupa bangun yaa" kali ini varo yang berbicara.

Selesai berbicara pada tata yang masih belum sadar arya dan varo keluar ruangan.

"Gimana keadaan tata bang?" Tanya nawrah langsung.

"Tata masih belum sadar" jawab arya.

"Ya, orang tua lo dateng kesini?" Kini gantian gevan yang bertanya

Arya balas dengan anggukan.

"Bokap gue marah banget waktu denger tata masuk rumah sakit" ucap arya

"Arya, gimana keadaan tata? Hiks" Tanya seseorang yang baru saja datang. Dan dia adalah -Adelin- bundanya sendiri.

"Bun" ucap arya yang langsung memeluk adelin "tata baru aja di tanganin sama dokter bun" tambahnya.

Ayahnya datang dengan tergesa-gesa.

"Gimana bun?" Tanya -Ardy- ayah mereka berdua.

"Masih belum sadar yah hiks" jawab adelin

"Maafin arya yah, bun. Arya gak bisa jagain tata. Arya gak becus jagain tata" lirih arya

"Ayah kecewa sama kamu arya. Kamu tau ayah kasih kamu kepercayaan buat jagain adek kamu" ucap ardy

"Udah yah.. kita gak bisa salahin arya sepenuhnya, karena ngga bisa jagain tata. Seharusnya ini tugas kita sebagai orang tua buat jagain tata. Bunda minta maaf yaa bunda selama ini ngga merhatiin kalian hiks" ucap adelin sembari terisak

Karena terlalu sibuk bekerja. Mereka sampai tidak memperhatikan kedua anaknya. Mereka jarang sekali ada di rumah.

"Ssstt udah bun.. kita jadiin ini pelajaran aja yaa" ucap arya sambil mengelus² pundah adelin.

"Permisi, apa ada orang tua dari pasien bernama areta?" Tanya seorang suster yang baru saja datang.

"Saya sus. Saya ayahnya" ucap ardy

"Baik pak. Mari ikut saya bertemu dokter ando" ucap suster itu.

Adelin dan ardy ikut suster tersebut untuk bertemu dengan dokter yang menangani tata.

Beberapa menit kemudian..

Adelin dan ardy kembali dengan wajah yang bingung.

"Kenapa yah?" Tanya arya

"Pas kecelakaan tata mengalami pendarahan sampai tata kehabisan darah. Dan sekarang tata butuh donor darah. Karena persediaan di rumah sakit habis jadi kita sekarang butuh donor darah untuk tata" jelas ardy

"Darah bunda sama tata bukannya sama bun?" Tanya arya pada adelin

"Bunda ngga bisa donorin darah bunda buat tata. Karena keadaan bunda yang lagi gak sehat" jawab bunda.

ARETA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang