01

81 29 2
                                    


~

"Kenapa gua gabisa seperti mereka?"

"Kenapa pasangan gua beda dengan pasangan lainnya?"

"Apa gua harus berakhir sampai sini?"


Itulah kata-kata yang selama beberapa hari ini Jena renungkan, sampai sekarang ia masih ragu dengan Min Yoongi ,hubungan yang baru dijalaninya dua bulan satu hari yang lalu itu bukan seperti orang berpacaran


Galau? pasti, bayangkan mereka hanya melakukan chattingan sehari sekali saja, itupun dibalas lama oleh Yoongi

Jena bingung, setiap ia membutuhkan perhatian dari seorang pacarnya, Yoongi selalu mengatakan bahwa ia sibuk, padahal mereka sekelas dan wali kelas mereka jarang untuk memberi tugas

Baru saja memikirkannya sejenak, ia terkejut melihat hp yang berdering di tangannya

Ia melihat Jimin yang menghubunginya, sontak ia langsung dengan cepat menjawabnya

"Iya dek kenapa"

"Lo udah pulang"

"Iya barusan gua keluar dari gor"

Jena termasuk siswi yang terbilang aktif di sekolahnya, ia sering mengikuti latihan basket di gor seusai pulang sekolah

"Kenapa jim"

"Ga, gua lagi pengen kerkom nih, kali aja pengen gua jemput"

"Gausah adekku sayang"

"Oo pacarlo yang jemput"

"Hehe tau aja"

"Jadi lo lebih milih pacarlo ketimbang adek sendiri, yaudadehh"

"Bukan gitu, tapi dia bilang mau jemput gua"

"Hm terserah lo, gua cuma nanyain sekali ini doang, kalo lo telfon gua trus ga diangkat bukan salah gua dong, gua sibuk kerkom"

"Iya alay banget sih baru kelas 11 udah sok sibuk lo"

"Apasih gua ngomong serius lo remehin, udahlahh"

~tut

Sifat adik Jena yang sensitif dan mudah marah sudah sangat dikenali oleh kakak perempuannya itu, Jimin memang suka ngambekan tapi paling lama ia ngambek hanya dalam waktu sehari, terkadang ia tahan untuk tidak berkomunikasi dengan Jena

Saat Jena ingin menunggu Yoongi di kantin tiba-tiba seseorang menghubunginya lagi

"Yoongi"

"Jen"

"Iya"

"Gua gabisa jemput maaf"

"Kenapa"

"Gua sibuk"

"Sesibuk apasih lo sama gua, setiap gua minta harapan kecil aja, harapan itu gapernah semuanya gua dapetin, sama kayak ngeharapin lo, percuma"

"Lo kenapa sih Je selalu bergantung sama gua, gaada orang lain apa selain gua di dunia ini"

"Gua tanya, tanggung jawab lo dimana sih, lo tadi chat gua nanti lo bakal jemput gua jam 4, okay sampai sekarang gua nungguin lo, trus sekarang udah jam setengah 5, dan tiba-tiba lo bilang gabisa jemput gua, mending lo gausah bilang mau jemput gua, gua juga bisa pulang sendiri"

~tut

Rasanya ingin marah pada diri Jena sendiri, ia sangat menyesal karena tidak mendengarkan kata Jimin tadi

"Kenapa gua bisa punya perasaan ini ke Yoongi, kenapa rasa ini gabisa hilang"

Ia putus asa, seakan badmood karena Yoongi, sambil berjalan pulang ke rumahnya yang cukup jauh ia pun tak henti meneteskan air matanya




Skip






Sekarang sudah pukul enam, Jena pun masih belum sampai ke rumahnya. Jimin yang baru saja pulang dari rumah temannya pun sontak terkejut, karena Jena tidak pernah pulang sepetang ini dan tidak memberi kabar sedikitpun

Berbeda dengan sifat Jimin yang tadi, ia sekarang tiba-tiba menjadi sangat peduli terhadap Jena, ia juga sedikit merasa bersalah karena ucapannya tadi

"Kemana Jena astaga, kenapa jam segini belom balik"



Tak beberapa lamapun, sekitar lima belas menit berlalu, sosok yang dicaripun muncul

Jena membuka pintu depan rumahnya itu dengan santai dan berjalan menuju arah Jimin

Rambut dengan pakaian yang telah basah kuyup, wajahnya yang tampak pucat, membuat Jimin tidak tega melihatnya, langsung Jimin memeluknya, memberi kehangatan kepada Jena

"Kau kenapa sayang"

"Gapapa Jim, cuma capek aja"

"Lo dijemput sama pacarlo naik motor tadi, bisa kehujanan kayak gini?"

Jena tersenyum miring melihat reaksi Jimin akan ini, ia menyangka Jena diantar pulang oleh Yoongi, padahal tidak

"Ga Jim, gua jalan dari sekolah tadi"

"Hah? Tadi jelas-jelas lo bilang pacarlo itu mau jemput lo Jen"

"Dia sibuk dek"

"APA? SEGAMPANG ITU DIA BILANG SIBUK KE LO? TUNGGU AJA KALO GUA KETEMU SAMA YANG NAMANYA MIN YOONGI BAKAL GUA BUNUH DIA"

"Udahlah Jim yang penting gua udah pulang disini ketemu sama lo, jangan khawatir, jangan sakiti dia Jim, gua mohon"

"Gua heran sama lo kak, bisa-bisanya lo tahan sama pacar yang gaada hati kayak dia"

"Please Jim lo jangan macem-macem setelah ini"

"Gabisa gua harus samperin tu anak"

"Udahlahh jangan dipikirin"

"Kenapasih, lo ga pernah ngerti rasa khawatir gua saat lo pergi sama dia, berhubungan sama dia, gua memang gaada hak buet ikut campur urusan kalian, tapi inget Jen, gua gamau lo kenapa-kenapa cuma karena cowok brengsek itu"

Keras Jimin saat ia sedang kesal terhadap Yoongi, lalu Jimin pergi ke kamarnya meninggalkan Jena sendirian di ruang tamu

"Kenapa lo bikin gua kayak gini, Yoong, lo gabisa rasain apa yang gua rasain, lo cuma mentingin hidup lo dan gua tau dihadapan lo gua bukan siapa-siapa"



Tbc

Hai gaesss vote and comment kuyyyy❤️❤️ semoga kalian suka, gua tau ini gaada feel sma sekali:v

KEEP WAITING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang