Prolog

1.6K 194 52
                                    

~ Vote dan komennya dulu ~
Biar berkah ;)

🍦🍦🍦

Chelsi duduk di sebuah kursi taman yang dekat dengan komplek perumahannya, ia sedang menunggu seseorang. Sesekali ia memainkan handpone nya, dan melihat kearah sekitar. Sudah lima belas menit Chelsi menunggu. Tapi orang yang ditunggu pun belum melihat kan batang hidungnya. Merasa terlalu lama menunggu Chelsi berdiri dari tempat duduk nya. Seketika Chelsi terpaku. Ia terkejut melihat siapa yang ada di hadapannya sekarang.

"Hay cantik," sapa seorang cowok yang berada di hadapannya sekarang, cowok itu memakai kaos hitam, dan celana jeans. Dengan dandanan rambut yang agak keikalan.

"Ma-u A-pa lo?" Tanya Chelsi takut, kepada cowok itu.

"Kok malam-malam sendirian aja disini?" Tanya cowok itu lembut kepada Chelsi.

"Ngapain lo kesini?" Nada ketus yang terucap dari mulut Chelsi membuat cowok ikal tersebut tersenyum miring.
Cowok itu mendekat kearah Chelsi dengan langkah pelan-pelan. "Kok nanya nya gitu?"

Chelsi berjalan mundur menjauhi cowok ikal tersebut. "Jangan macem-macem ya lo disini, gue bakal teriak sekenceng-kencengnya, kalau lo mau macem-macem sama gue." Ucap Chelsi seketus mungkin, bercampur dengan rasa takut yang mendominasi dirinya saat ini.

"Teriak aja, disini cuma ada aku sama kamu aja." Jawab nya semakin mendekat kearah Chelsi.

Chelsi semakin mundur, tiba-tiba kaki nya tergelincir kebelakang, dengan sempurna bongkong nya bersentuhan dengan tanah. Chelsi meringis kesakitan. Ia menahan tangis yang dari tadi sudah bersiap-siap keluar dari kelopak mata nya.

Cowok ikal tadi terhenti. Ia terkejut melihat keadaan Chelsi yang terjatuh dan hampir menangis karna kedatanganya, baru saja ia ingin mendekat.

BUGGH!!

Tiba - tiba seorang cowok jangkung, melayangkan pukulan nya begitu saja kepada cowok ikal tadi. Cowok ikal itupun tersungkur dengan posisi tengkurap di atas tanah. "Arrgh!" Ringisnya sambil sesekali menepis darah yang mengalir dari sudut bibir sebelah kanan nya. Kemudian ia menoleh kepada cowok yang memukulnya tadi.

Chelsi kaget melihat cowok yang memakai baju bewarna navy dan jeans selutut tiba-tiba datang dan menolong nya.

"Maksud lo apa? Ninju gue ha?" Tanya cowok ikal tadi sedikit berteriak.

Cowok jangkung itupun tertawa. "Kalau lo laki gak kayak gini cara lo memperlakukan seorang perempuan."

Cowok ikal itupun tertawa sumbang dan berdiri. "Dia cewek gue! Dan lo gak ada hak buat ikut campur sama urusan gue!"

Cowok jangkung itu melihat kearah Chelsi, dan Chelsi menggeleng pelan. Seakan-akan ia memberi isyarat kepadanya bahwa yang dikatakan cowok ikal itu tidak benar.

" Kalau emang bener dia cewek lo, kenapa dia takut sama lo? " Cowok itu bertanya dengan wajah super datar nya.

Merasa kesal cowok ikal tadi berjalan dengan gerakan cepat dan membalas pukulan tadi. Dan tidak mau kalah cowok jangkung tersebut melayangkan pukulan nya secara beruntun kepada cowok ikal itu. Maka terjadilah pertengkaran adu jatos. Cowok ikal itu kawalahan mengimbangi pukulan dari lawannya, dan tidak bisa membalas pukulan yang dilayangkan cowok jangkung itu. Akhinya tubuhnya ambruk di tanah.

Cowok jangkung itu berhenti melayangkan tinju nya. Ia masih punya akal sehat untuk memberi pelajaran kepada cowok ikal ini.
Chelsi yang melihat pertengkaran itu pun sudah bersiap-siap untuk meminta tolong. Tetapi belum sempat ia berteriak, cowok ikal tadi mendekat kearah nya. Dalam keadaan yang sudah babak belur, cowok itu berbisik ketelinga Chelsi. "Urusan kita belum selesai Chelsi." Lalu cowok ikal itu pergi meninggalkan mereka berdua. Chelsi dan cowok jangkung itu.

Chelsi mengabaikan perkataan cowok itu, lalu Chelsi mendekat kearah cowok yang menolongnya tadi. "Lo nggak papa?" Tanya nya.

Yang di Tanya pun menoleh
"Pulang lo sana, udah malem masih aja lo berkeliaran disini," usirnya ketus, lalu duduk di kursi taman yang terletak tak jauh dari mereka berdua. Kemudian cowok itu memejamkan matanya. Dengan tangan berlipat di atas dada.

Merasa di abaikan Chelsi pun mendengus kesal. Kemudian ia ikut duduk di sebelah cowok itu. Chelsi yang bingung pun akhirnya lebih memilih diam. Keadaan pun tiba-tiba menjadi hening. Dan dua sejoli itu pun sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Chelsi yang tak tahan dengan keadaan yang canggung ini, akhirnya mengeluarkan suara lagi. "Makasih ya, udah mau nolongin gue." Katanya kepada cowok jangkung itu.

"Hemmm." Jawab cowok itu dengan deheman singkat.

Deheman cowok itu membuat Chelsi tersenyum, setidaknya cowok itu tidak mengabaikan pertanyaan nya seperti tadi. Karna di abaikan itu sakit bukan (?).

Merasa sudah terlalu lama diam, cowok jangkung itu membuka sebelah mata nya, lalu ia melirik ke sebelah nya yang ternyata masih ada orang, kemudian menutupnya nya lagi.
"Lo nggak pulang?" Tanya cowok itu.

"Iya, tapi luka lo gimana?" Tanya Chelsi khawatir. Bagaimana tidak? Karna penyebab luka cowok itu adalah dirinya.

"Ga usah lo pikirin. Udah.. Lo pulang aja sana!" Usirnya halus, karna dari tadi Chelsi tidak pergi-pergi.

"Hmmm maaf ya, gara-gara nolongin gue lo jadi luka-luka begini." Ucap Chelsi yang tak enak hati pada cowok itu.

"Ga usah kepedean, gue cuma nggak suka liat perempuan di perlakukan kayak tadi." Jawab nya datar.

Chelsi menoleh, dan cowok jangkung itu juga menoleh ke arah nya, kemudian tatapan mereka terkunci satu sama lain. Chelsi yang merasa canggung pun, lebih memilih memutuskan kontak mata nya, lalu ia melihat ke bawah rerumputan dan memainkan kaki nya seperti anak kecil.

"Udah lo pulang sana, kalau lo kenapa-kenapa lagi, jangan harap gue bakal nolongin lo lagi." Usirnya sekali lagi.

Chelsi merubah gaya duduk nya, yang sekarang berhadapan langsung dengan cowok jangkung itu. "Tapi lo beneran gapapa?" Tanya Chelsi lagi.

"Gue nggak papa."

"Kalau gitu ya udah. Gue pulang dulu ya?" Ujar Chelsi sambil tersenyum.

"HMMM." Balas nya singkat. Bahkan terlalu singkat.

Baru beberapa langkah Chelsi berjalan, cowok jangkung tadi berteriak. " Rumah lo dimana?" Tanya nya.

Chelsi membalikkan badannya kebelakang. "Di komplek perumahan Asri, Blok I No 8," jawab nya. "Buat yang tadi, gue bener-bener berterima kasih sama lo." Teriak Chelsi tak kalah kencengnya, kemudian Chelsi tersenyum, lalu pergi.

"Cuma beda komplek sama gue," gumam cowok jangkung itu, tanpa di sadari, Ares tersenyum tipis. Ya nama cowok jangkung itu adalah ARES. Aresino Faresdon.

TBC ❤

Salam sayang ~
Dari Oneos, Istri sahnya Cha Eun Woo ❤

Colorful Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang