first time

101 9 10
                                    

   Di sore hari terlihat seorang pria tengah berdiri di depan jendela kamarnya. Pria tersebut tengah memandangi air yang sedang berjatuhan dari langit. Bara tengah menunggu hujan reda karena ia ingin pergi ke salah satu tempat favoritenya. Setengah jam menunggu akhirnya hujan pun mulai reda. Bara pun keluar dari kamarnya. Sesampainya di ruang tamu Bara bertemu dengan kakanya, namun bara hanya melirik tanpa berbicara apapun kepada kakanya. Saat Bara hendak keluar rumah sang kaka bertanya kepadanya

"Mau kemana?" tanya Varo dengan nada tegas sambil membalikan badannya ke arah Bara

"Mau keluar sebentar, ada urusan" jawab Bara melirik sebentar ke arah Varo lalu melirik jam tangan arlojinya untuk melihat jam.

Tanpa ada balasan dari sang kaka, bara pun langsung bergegas pergi meninggalkan rumah lalu menaiki motor sportnya.

-

Seorang gadis berambut sebahu tergesa gesa memasuki caffe. Ketika Kyra sudah di depan pintu kasir terlihat seorang perempuan tinggi menghadang Kyra menuju meja kasir.

"Stop!!! Kau ini tumben sekali jam segini baru datang kamu tidak lihat sekarang jam 5 lewat sedangkan kamu di tugaskan jam 4" seru perempuan tinggi itu sambil meluruskan tangannya ke samping pintu untuk menghalangi Kyra masuk.

Ya wanita cantik yang bertubuh tinggi yang sedang di depanku ini adalah mba Sarah yang umurnya pun tidak berbeda jauh dari ku, dia yang mempunyai caffe LA COSTILLA, tempat ku bekerja sekarang, dia sangat baik dan tegas.

"Ma - maaf mba Sarah tadi aku terjebak hujan di halte dan aku juga ketinggalan bus juga" jawab Kyra terbata bata sambil menundukkan kepala.

"Yasudah, tidak apa apa cepat ganti bajumu" ucap mba sarah

"Iya mba saya permisi dulu" balas kyra yang berpamitan lalu berjalan menuju ruang ganti.

Setelah Kyra mengganti baju, Krya pun langsung bergegas menuju tempat kasir. Dan berjaga di depan kasir untuk melayani orang orang yang datang ke caffe.

-

-

Sesampainya di parkiran Bara melepaskan helmnya dan turun dari motor sportnya, ketika Bara ingin masuk kedalam caffe, ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang. Bara pun menengok ke arah yang menepuk pundaknya dengan tatapan datar.

"Woi dude! Wah kaco kesini engga ngajak ngajak untung aja gua kesini" ucap Aksel sambil cenge ngesan.

"Ck!" Bara hanya berdecak malas lalu Bara meninggalkan dan mengabaikan Aksel.

"Woy kutil onta asal pergi aja lo" omel Aksel sambil berjalan masuk ke dalam caffe yang di masuki oleh Bara.

Begitu Aksel memasuki caffe, Aksel menghampiri Bara yang sedang berdiri dan mencari tempat duduk.

"Ninggalin gua aja lo" oceh Aksel tidak terima di tinggal begitu saja.

Bara yang hanya meliriknya sebentar ke arah Aksel, kembali celingak celinguk melihat tempat yang  kan dia tempati tanpa ngebales ucapan Aksel.

"Gini aja gua nyari tempat duduk dan lo-" ucapan Aksel terpotong oleh Bara.

"Gak!" sela Bara cepat.

"Ye elo udeh kaya beo, bagi bagi tugas nanti gua tepin deket jendela deh" rayu Aksel kepada Bara.

Bara hanya menatap Aksel agar Aksel mengalah untuk memesan makanan tapi tatapan Bara sia sia yang di tatapnya hanya memincingkan matanya dan senyum senyum tidak jelas.

"Awas jatuh Cinta brabe kan masih normal gua" ucap Aksel sambil tertawa.
"Pesanan lu samain sm punya gua aja" ucap Bara dengan berat hati.

"Iye iye" jawab Aksel sambil menepuk pelan pundak Bara, lalu Aksel menuju tempat yang ingin mereka tempati.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 17, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A & KyWhere stories live. Discover now