"Mommy!! Daddy!!" Teriakan seorang gadis kecil yang disertai tangisan dan bau amis yang mengelilingi ruangan itu mengisi kosong nya malam hari ini.
"Mommy!!! Daddy!!!!! Heii, dont leave me!!" Teriakan yang begitu memilukan, bahkan pun petir mengurangi kekuatan dentuman nya
"No, i dont leave you sweetheart. I promise" ucap seorang ibu yang nyaris tidak terdengar
"Kau sudah berjanji untuk tidak meninggalkan ku kan, maka kuat kan lah dirimu. Bertahanlah sebentar, aku akan menelpon ambulance" balas si gadis kecil itu
"No, my sweetheart. Yang cu-cukup ka-kamu lakukan ha-hanya lah pergi da-dari sini now" ucap ayahnya yang terkapar disamping ibu nya
"No, daddy!! Kita akan kembali lagi seperti dahulu!!" Teriak si gadis kecil sambil memegang kedua tangan orang tua nya yang sudah bersimpah darah
Dorr, dorr
"Mommy!!! Daddy!!!" Teriak si gadis kecil yang mungkin sudah menggunakan oktav terakhir nya
"Keinginan mu tidak terpenuhi gadis kecil" ucap seseorang dengan suara rendah nya dengan nada yang membanggakan
Ia menoleh ke asal suara tersebut, ia melihat sebuah pistol yang masih mengeluarkan asap akibat pelepasan timah panas yang dilepaskan oleh nya. Gadis kecil itu membenarkan tubuhnya dan membangkitkan tubuhnya sendiri. "Terima kasih" ucap gadis kecil itu dengan meninggalkan senyum miring nya
"Nyali mu sungguh lah besar , gadis kecil" balas nya dengan nada yang menggoda
"Terima kasih tuan , aku tidak akan takut kepada orang seperti mu. Layaknya penampilan kau seperti seorang Bajingan." Sahutnya dengan nada yang santai sambil menghapus berkas darah yang menempel pada wajah nya
Pria botak plontos itu mendekati nya dan mengangkat pistol yang sudah siap bertempur tepat didepan kepala gadis kecil itu. "Maka dari itu, aku dengan mudah membunuh kedua orang tua mu" bisiknya dengan geraman
"Apa untung nya kau membunuh orang tua ku?" Tanya si gadis kecil itu sambil menatap mata si pria botak plontos itu
"Tentu saja ada untung nya. Yang pertama karena aku seorang mafia dan yang kedua aku ingin menjadikan kau sebagai phoenix bersama anak ku" ucapnya sambil mengacungkan tangan ke arah anak lelaki nya itu yang tidak jauh dari tempat ayah nya berdiri
"Haha, seorang phoenix? Mengapa kau sangat mempercayai ku untuk menjadu phoenix mu?" Tanya si gadis kecil itu yang membuat suasana semakin seru
"Karena ayahmu. Anak seorang kepala polisi seharusnya sudah tangguh kan untuk mengejar target nya? Karena itu aku menyisakan nyawa mu" balas nya dengan seringai yang tajam
Dorr, dorr
"Benar sekali, Tuan" ucapnya sambil melihat musuh nya tumbang didepan nya
"Terima kasih tuan atas pujian nya, karena pujian itu lah aku bisa mengejar target yang ku inginkan" sambung nya dengan tembakan headshot yang ia arahkan ke kepala si pria berkepala botak plontos itu.
Si gadis kecil itu langsung lari dengan pistol didalam genggaman nya, dengan sigap phoenix kecil itu mengejar si gadis kecil tersebut. Sedangkan ibunya segera memanggil ambulance untuk membawa suami tercinta nya ke rumah sakit.
Cukup mahir si gadis kecil itu berlari, lincah, dan cekatan, namun jarak ia dengan phoenix kecil itu hanya 2 meter. Bagaikan di film-film action, rintangan sebesar apa pun mereka hadapi berdua.
Phoenix kecil itu sudah geram, ia sangat marah atas perilaku gadis kecil itu terhadap ayah nya. Gadis kecil itu hampir membunuh ayahnya. Pistol yang dari tadi sudah didalam genggaman phoenix kecil itu segera diacungkan tepat dibelakang kepala nya dalam keadaan kejar mengejar.
Dorr.....
"Shit!" Batin nya.
Pelatuk itu berhasil membuat kaki gadis itu berlumuran darah, tetapi phoenix kecil itu tidak menginginkan kakinya , ia menginginkan kepala nya. "Cukup kuat juga gadis itu berlari" batin nya mengulang
Lari si phoenix kecil itu terhenti, dia tidak perlu lagi mengejar buruan nya itu. Karena,
Ia sudah tertabrak.
Komen dan vote yaa❤ bantu aku💕