Penguasa yang Lengser

10 4 0
                                    

Seorang pria dewasa–berkemeja putih yang dibalut dengan jas hitam–sedang menikmati segelas teh hangat di depan televisi. Acara berita sedang diputar dan dia sedang menontonnya. "Pemirsa. Hari ini kita akan mengetahui nama..." Suara penyiar berita itu teredam tatkala seorang wanita dengan daster birunya mendekati pria itu. "Andra. Pak Wibowo mengundangmu." Wanita itu lalu menutup panggilan telepon ponselnya.

*****

"Pemirsa. Hari ini kita akan mengetahui nama yang akan memenangkan pemilihan presiden untuk periode 2023-2028. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menghitung semua surat suara yang telah masuk dan tak lama lagi, kita akan mendengarkan nama presiden baru untuk 5 tahun ke depan.

*****

Andra turun dari mobil hitamnya. Saat ia berjalan menuju rumah pemenangan, ia disambut oleh seorang pria bersetelan jas hitam berpeci senada. Pria itu mengulurkan tangannya dan Andra menyambutnya disertai senyuman ramah.

"Selamat, Andra! Meskipun belum resmi diumumkan, tapi kami yakin bahwa kamulah yang akan menang kali ini." Setelah mereka berjabat tangan, Andra memasuki rumah pemenangan partainya itu. Di dalam, telah dipenuhi banyak orang yang mengamati televisi seolah-olah benda itu mampu raib kapan saja. Andra memilih tempat duduk yang agak berjauhan dari orang-orang itu.

*****

Seseorang dari KPU, terlihat dari seragam yang ia kenakan sedang menghitung suara yang telah masuk ke kantornya. Setelah satu jam, papan yang ada di depannya penuh dengan garis lurus dominan di sebelah tulisan Andra daripada yang ada di sebelah Lina, saingan Andra dalam pilpres kali ini. Beni, nama orang itu siap untuk memberi pengumuman pada masyarakat.

Beralih dari papan itu, Beni menuju ruang rapat di kantor itu. Bersama orang-orang yang sebelumnya juga membantu dalam penghitungan suara, ia melaksanakan rapat berhubungan dengan pengumuman yang akan mereka buat. "Kita akan umumkan. 30 menit dari sekarang," ucap Beni sambil melirik sejenak ke arah jam yang menunjukkan pukul 08.30 pagi.

*****

30 menit berlalu...

Beni beserta teman-temannya bersiap di hadapan semua wartawan yang telah hadir. "Terima kasih kepada para wartawan yang telah hadir pada kesempatan kali ini." Beni lalu melirik kertas kecil yang ia genggam di tangan kirinya sejenak lalu kembali menatap ke arah para wartawan. "Saya beserta rekan-rekan telah menghitung semua suara yang telah masuk hingga hari ini. Dan, kami telah memutuskan. Bahwa pemenang pilpres tahun ini, ialah..." Beni menghirup napas sejenak lalu mengembuskannya, "...pasangan nomor 2. Andra dan Tiara."

*****

Seluruh saluran televisi kemudian menyiarkan berita ini. "Pemirsa. Baru saja kita mengetahui nama presiden dan wakil presiden baru kita. Pak Andra dan Bu Tiara. Berikut hasil penghitungan suara oleh KPU." Yang tampil di layar televisi ialah sebuah grafik dengan jumlah suara yang memenangkan pasangan Andra dan Tiara. Orang-orang itu mengamati dengan seksama layar televisi di depan mereka.

Andra yang ikut menontonnya, kemudian dibanjiri ucapan selamat lewat media sosial yang terus membuat ponselnya berdering. Ucapan itu begitu banyak dan sangat cepat memenuhi notifikasi ponselnya. Orang-orang yang ada di ruangan itu lalu mengucapkan selamat pada Andra. Selesai mereka mengucapkannya, Andra bertanya pada salah satu teman separtainya itu. "Apa Bu Tiara diundang ke sini juga?" tanya Andra sambil melirik arlojinya. "Iya. Tapi, sepertinya beliau akan terlambat datang."

*****

Berbeda dengan saluran televisi nasional lain, saluran lokal Surabaya dipenuhi kabar duka. Seorang penyiar berita pria menyiarkan berita duka itu.

"Pemirsa. Hari ini, kita berduka. Kami barusaja mendapat kabar bahwa Menteri Hubungan Dalam Negeri, tewas tertembak saatmenghadiri undangan jamuan makanan bersama dengan Walikota Surabaya tadi pagi.Sekitar pukul 09.00 pagi WIB, jenazah beliau telah diangkut untuk dikebumikansiang nanti. Saat ini, polisi tengah melakukan penyelidikan dan para dokter puntengah melakukan autopsi pada jenazah."    

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 15, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

One Week of TerrorWhere stories live. Discover now