Namanya Kim Mingyu, ia adalah pria paling tampan yang pernah aku temui. Tidak hanya tampan, Mingyu juga mempunyai kinerja otak yang sangat cemerlang. Di usianya yang menginjak dua─puluh delapan tahun, ia sudah mengantongi dua perusahaan dan sepuluh anak cabang yang tersebar di Korea dan Jepang.
Itu semua bukan semata-mata hasil dari orangtuanya, Mingyu benar-benar membesarkan perusahaannya dengan keringatnya sendiri. Membangun dari titik paling rendah hingga mencapai ujung tak terhingga.
Banyak sekali yang ingin menawarkan Mingyu pernikahan bisnis, namun dengan halus ia selalu menolak. Beralasan masih ingin mencapai ujung tak terhingga membuat para petinggi lain geleng kepala.
"Apa bagusnya sendiri?" Itu pemikiran orang lain saat melihat Mingyu yang gigih dalam bekerja dan mengesampingkan asmara.
Tetapi, Mingyu sangatlah perhatian kepada seluruh staff yang bekerja di bawah perusahaannya. Mengantongi seratus─dua puluh nama di bawah perusahaannya, membuatnya ia tak segan-segan mengeluarkan keperluan lebih untuk memanjakan seluruh staff.
Apapun yang Mingyu lakukan selalu menjadi hal menarik untuk diperhatikan.
Dan siapapun yang terjatuh dalam tatapan tajam itu, ia pasti jatuh hati.
Termasuk aku, yang sudah jatuh dalam pesonanya.
"Wonwoo?" Pria berkulit pucat itu tersadar dari lamunannya, dengan pandangan sedikit kabur ia menyapa Direktur Utama yang sudah kembali dari tugasnya.
"Maafkan saya Direktur Kim." Pria yang dipanggil Wonwoo itu membungkuk sopan, sesekali menyipitkan matanya untuk melihat dengan sedikit jelas ke arah Direkturnya.
"Ke ruanganku." Mingyu berjalan meninggalkan ruangan Wonwoo yang berjarak satu petak dari ruangan miliknya.
"Dimana kacamatamu?" Wonwoo yang masih berada di ujung pintu sedikit terkejut dengan pertanyaan yang di layangkan oleu Mingyu.
"Saya tidak sengaja menjatuhkannya di lobby dan kacamatanya patah."
Mingyu memberi gesture untuk Wonwoo mendekat di mejanya.
"Kau tidak bisa melihatku dengan jelas tanpa kacamatamu, bukan?"
Mingyu membuka jas nya dengan gerakan sensual dan sedikit melonggarkan ikatan dasi yang melilit indah di kerah kemejanya.
"Kemarilah."
Wonwoo berjalan dengan sangat pelan, tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Kini ia berada di depan Mingyu, membelakangi cahaya yang masuk melalui dinding kaca ruangan mewah milik Direkturnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Moonlight | Minwon
Fanfictionʜᴇ's sᴏ ʙᴏssʏ ʜᴇ ᴍᴀᴋᴇs ᴍᴇ ᴅᴀɴᴄᴇ ᴛʀʏɴᴀ sɪᴛ ɪɴ ᴛʜᴇ ʙᴀᴄᴋ ᴏғ ʜɪs ᴡʜɪᴘ ᴀɴᴅ ᴊᴜsᴛ ᴄᴀɴᴄᴇʟ ᴍʏ ᴘʟᴀɴs sᴡᴇᴇᴛ ʟɪᴋᴇ ᴄᴀɴᴅʏ ʙᴜᴛ ʜᴇ's sᴜᴄʜ ᴀ ᴍᴀɴ ʜᴇ ᴋɴᴏᴡs ᴊᴜsᴛ ᴡʜᴀᴛ ɪᴛ ᴅᴏᴇs ᴡʜᴇɴ ʜᴇ's ʜᴏʟᴅɪɴɢ ᴍᴇ ᴛɪɢʜᴛ ᴀɴᴅ ʜᴇ ᴄᴀʟʟ ᴍᴇ "ᴍᴏᴏɴʟɪɢʜᴛ" [ᴡᴀʀɴɪɴɢ] ɴsғᴡ ᴍᴇᴀɴɪᴇ 🔞