Symphony (re-publish)

634 64 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









symphony

[/n/: harmony, and expression of emotion]

written by Rou i just change the character inside
.

.

.

.

Sore pertama yang menyambut mereka sebagai keluarga kecil terlihat dua kali lebih terang. Warna keemasan menyepuh permukaan dedaun yang luruh dari batang pohon-pohon besar yang berjajar di sepanjang jalan setapak menuju apartemen mereka.

Jung Hoseok mendapatkan jam pulang lebih awal, tersenyum ringan dalam langkah seringan bulu menuju kediaman. Berdiri sedikit lebih lama di muka pintu untuk meraup udara banyak-banyak sebelum mengetuk, paham bahwa yang akan menyambutnya di hadapan kerap membuat napasnya berhenti mengombak.

"Aku pulaaaang, Taehyung-iiiiieee!"

Ia sudah hapal detik yang merambat selagi menunggu kenop pintu berputar dan Taehyung yang kemudian berdiri di depannya. Malam masih jauh, tapi lebih dulu gugup mendapati cahaya melintas sedetik di mata hitam Taehyung sewaktu pandangan mereka bertemu, meski Taehyung menyambutnya dengan senyum tipis dan gumam pendek, menggeser sedikit tubuh dan membiarkannya masuk.

Ada saat di mana Hoseok merasa ini nyata sekaligus ilusi di satu waktu. Namun, setiap kali Taehyung menyambut Hoseok mengisi ruang kosong di jari-jemarinya dan mereka berjalan beriringan masuk, Hoseok tahu-mereka tahu.

(Jadi, Hoseok pikir itu mimpi ketika di satu sore ia berdiri di ambang pintu sedikit lebih lama dari biasanya, menggigil dengan ponsel yang menempel di telinga.)

.

.
Kim Taehyung selalu terbangun lebih awal, menyadari udara pagi yang terhirup jauh lebih segar dari yang pernah ia ingat, meski keadaan kamar mereka yang gelap dan tubuhnya yang terasa berat.

Ia akan merangkak sepelan yang bisa dilakukan, menyingkap tangan Hoseok dari tubuhnya dan berjalan menuju dapur. Kini Taehyung hapal denah apartemen ini-apartemen mereka; meja dapur, lemari es, meja makan, hingga sepasang jendela yang ia temukan berdampingan sebelum mencapai balkon, penghubung antara pohon momiji yang menjulang sebagai kanopi tanaman merambat yang ia gantung di tepian atas. Sesekali mengembun begitu Taehyung menggeser gorden abu-abu penyekat.

Kemudian ia akan menemukan dirinya tertegun menikmati hangat mentari yang perlahan menyeruak dari balik celah-celah pohon, terasa ajaib begitu Taehyung memejam sejenak untuk menyerap hangat yang mengingatkannya kepada senyum sehangat ini yang terangkum dalam garis bibir seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SymphonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang