no. 1

12 0 0
                                    


Sudah mulai ia sadari perasaan aneh yang tertinggal lama sejak ia ketahui. Perasaan aneh ini dimiliki oleh seorang gadis bernama Salma Lestari. Berumur 16 tahun dan sedang duduk di bangku SMA. Salma merupakan anak kedua dalam dua saudara. Kakaknya bernama Adrian, dan ia pun sedang menempuh pendidikan di luar kota. Sehingga ia selalu merasa seperti anak tunggal saat kakak tersayangnya pergi menambah ilmu. Kehidupannya pun biasa saja, seperti kehidupannya diwarnai oleh hitam putih, dan tak ada warna yang lain .

Salma sedang tertidur pulas. Karena terdapat banyak sekali tugas dan ulangan yang menumpuk, ia pun bergadang sampai subuh. Salma tertidur pulas seperti orang yang disuntik dengan obat bius dan sangat sulit untuk dibangunkan. Ibunya sudah berulang kaki mengetok pintu kamar Salma, namun percobaannya pun tetap gagal. Sampai percobaan terakhir, Ibu pun mengetok pintu Salma dengan keras dan berteriak "Salma! Ayo bangun nak! Nanti kamu telat, ibu gak tanggung loh." Salma pun akhirnya terbangun, dan dengan buru-buru ia langsung mandi dan menyiapkan semua keperluannnya untuk sekolah.

Saat Salma keluar dari kamarnya, ia pun langsung makan sarapannya dengan buru-buru. "Ayah kerja lembur lagi Bu?" tanya Salma. "Sepertinya iya dek. Katanya lagi banyak kerjaan di kantor, jadi harus lembur sampai pagi " jawab Ibu dengan tenang. Setelah berbincang kecil dengan ibu mengenai ayah, ia pun langsung memesan ojek online agar dapat sampai ke sekolah dengan tepat waktu.

Bel masuk kelas pun berbunyi dengan nyaring, dan Salma kemudian menuruni motor dan berlari dengan terengah-engah agar sampai di gerbang sekolah. Pak Satpam sekolan pun hendaknya ingin menutup gerbang depan sekolah. Namun karea melihat Salma, ia pun langsung mengurungi niatnya dan langsung membukakan pintu gerbangnya.

"Langganan telat mulu Mbak Salma, lain kali bapak tidak mau membukakan gerbangnya", balas Pak Satpam dengan tegas."Iya pak, maaf banget, baru tidur subuh Pak, jadinya kebablasan deh" jawabnya. Pak Satpam akhirnya pun membolehkan Salma agar dapat masuk ke kelasnya.

Selesai sekolah, ia langsung pulang dan setelah sampai rumah, Salma kemudian langsung menuju ke kamarnya. Ia pun berbaring di tempat tidurnya. Kamarnya merupakan ruangan favorit Salma di rumahnya, dan tempat tidurnya merupakan tempat dimana ia dapat menangisi semuanya yang mengganjali pikirannya belakangan ini. Salma berpikir bahwa, mungkin sedang terjadi perselingkuhan di dalam keluarganya. Ia mencurigai ayahnya, yang akhir-akhir ini sering lebur di kantor, mungkin sedang bersama wanita lain. Lalu, pernah sekali, ibunya menelepon ayahnya melalui telepon kantor, kemudian dijawabnya bahwa ayahnya telah pulang dari kantor dua jam yang lalu. Memikirkan itu terlalu lama membuatnya pusing, dan juga sakit di hati dan juga di pikiran. Untuk mengurangi sakit itu, Salma kemudian langsung mengganti baju dan mengerjakan tugas-tugasnya agar ia tidak tidur sampai subuh.

Esok harinya, Salma pun bangun dengan cepat dan kemudian berpakaian seragam sekolah sesuai dengan jadwalnya. Akhirnya, ia langsung menuju ke meja makan untuk sarapan. Kemudian, dengan muka terkejut , ia lihat ayahnya, yang sudah belakangan ini ia tidak ia lihat dan tanyakan apa kabarnya. "Halo dek, apa kabar?" tanya ayahnya dengan lekas senyum di wajahnya sambal sedang membaca koran di ruang makan."Hai ayah. Sudah lama tidak lihat. Salma baik-baik saja , hanya sedikit lelah," jawabnya. "Oh. Hari ini Ayah libur, apakah Salma mau bolos sekolah? Sudah lama Ayah tidak berbincang dengan adek. Kangen juga Ayah" Ayah bertanya dengan senyum tipis. "Salma juga kangen Ayah, tapi tugas aku banyak banget. Salma janji bakal langsung pulang nanti." responnya. Ayahnya pun menurutinya. Kemudian, ayahnya bersikeras agar Salma diantari oleh ia ke sekolah. Salma pun langsung setuju.

Saat menuju ke sekolah, Salma pun melihat ponsel Ayahnya seperti dibanjiri oleh pesan-pesan romantis dari sesorang yang tidak dikenalnya. Ayahnya mulai menyadari bahwa Salma sedang melihat layar ponselnya, lalu ayahnya dengan cepat langsung menarik ponsel nya kedalam kantong.

Salma langsung menarik perhatiannya ke tempat lain. Saat ia sampai di depan sekolah, ayahnya langsung menyuruh Salma keluar dengan nada halus, dan kemudian berpesan agar Salma baik-baik saja di sekolah. Salma langsung tersenyum dan berpamitan. Saat keluar dari mobil, Salma langsung berpikiran mengenai kejadian tadi yang canggung dan rikuh.

Salma tidak tahan lagi. Ia sudah tidak bisa menanggung perasaan ini sendirian. Ia telah menyimpan perasaan janggal ini sejak lama. Sudah saatnya ia mengatakan sejujurnya. Pulang dari sekolah, ia melihat ayahnya sudah tidak ada lagi di rumah. Dilihat ibu nya sedang menonton televisi. Kemudian, Salma menceritakan semuanya ke ibunya, mulai dari kecurigaannya terhadap Ayah. Sesudah itu, Salma mencerna dan memperhatikan reaksi Ibu secara detail. Ia melihat berbagai macam banyak perasaan yang didapati ibunya. Mulai dari bingung, marah, sedih, muram, dan terutama kecewa. Kecewa merupakan bentuk kesedihan yang paling dalam. Dan ia langsung melihat kekecewaan di mata Ibunya. Namun, ibunya ingin terlihat tegar, sehingga ia langsung menutupi segala perasaan itu dengan senyum. Ibu kemudian langsung menyuruh Salma agar pergi ke kamarnya. Salma pun menurutinya.

Pada malam hari, ia mendengar pintu masuk rumah terbuka. Kemudian beberapa menit kemudian, dengan cepat Salma langsung mendengar suara ocehan teruntuk ayahnya. Ayahnya dan Ibunya bertengkar dengan lantang dan nyaring, sehingga Salma tidak bisa tidur. Yang hanya Salma dapat lakukan adalah mencoba berusaha menahan air mata sembari mencoba berulang-ulang kali agar matanya dapat tertutup. Dan akhirnya Salma pun dapat tertidur dengan lelap.

Keesokan harinya, Salma pun keluar dari kamar dan ia melihat ibunya sedang duduk di ruang tamu. "Dugaan kamu benar nak. Ayahmu emang benar-benar selingkuh dengan seorang wanita dari tempat kerjanya. Ayahmu sekarang sedang keluar. Tidak tahu berapa lama." Kata ibu dengan nada tegas. Salma kemudian mencerna perkataan ibu dan hanya dapat berharap bahwa Ayahnya dapat kembali ke jalan yang benar, dan juga ibunya dapat memaafkan ayahnya apabila ayah meminta maaf.

Berlanjut lima bulan kemudian, Ayah tiba-tiba datang ke rumah dan meminta maaf kepada Ibu atas segalanya yang telah ia lakukan. Ayahnya pun menyesal dengan perilakunya yang sangat bodoh itu. Ia tidak tahu apa yan ia pikirkan saat itu. Ayahnya pun rela melakukan apa saja agar Ibu dan Salma dapat memaafkannya.

Setelah pengakuannya tersebut, Ibu pun langsung memeluk Ayah dan memaafinya. Berpesan agar jangan pernah melakukan perbuatan lazim seperti itu lagi kepada dirinya. Kemudian Ayah pun meminta maaf kepada Salma atas ketidakhadirannya selama berbulan-bulan, dan juga atas ketidakpeduliannya terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan Salma. Salma pun dengan terharu memaafkannya dan akhirnya mereka kembali ke tujuan awal orang berkeluarga. Agar membahagiakan diri sendiri dan orang lain. Dan dibalik awan yang berkabut, terdapat pelangi yang selalu bersedia muncul agar dapat menerangi dan mewarnai kehidupan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 16, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dibalik Awan Berkabut (Cerita Pendek)Where stories live. Discover now