Di waktu malam hari, seorang gadis bernama Elea sedang berdiri di balkon kamarnya sembari menatap bulan sabit dan jutaan bintang yang menghiasi langit ditemani oleh sang angin malam. Gadis itu sama sekali tak merasakan kedinginan, meskipun hanya memakai piyama berbahan tipis. Sudah menjadi rutinitasnya menatapi langit malam sebelum ia tidur.
Gadis itu menghela napas berat merasa bosan seraya bertopang dagu di atas besi pinggiran balkon. Meski tak jarang ia menghuni rumahnya sendirian, tetapi tak ada seorangpun yang bisa diajak bicara juga sangat membosankan. Mau bagaimana lagi, ayah dan ibunya pergi ke luar negeri karena ada urusan pekerjaan di sana. Sedangkan dirinya adalah anak tunggal.
Otaknya mulai berputar memikirkan solusi. Tak lama kemudian, bagaikan ada bohlam di atas kepalanya, senyum cerah menghiasi wajahnya. Ia langsung bergegas mengganti bajunya dan menyiapkan alat-alat yang ia butuhkan. Sebelum pergi, ia menyempatkan untuk mematutkan diri di hadapan cermin dan berdecak kagum dengan penampilannya.
Di perjalanan, ia bersenandung kecil menyanyikan lagu favoritnya. Tak membutuhkan waktu yang lama agar sampai ke tempat tujuan. Hanya dengan berjalan kaki pun tak sampai menghabiskan waktu 5 menit. Kini Elea menengadah, menghitung kira-kira tinggi pagar yang menjulang di depannya saat ini.
Jari telunjuknya mengetuk dagu berpikir, "Emmm... mungkin sekitar empat sampai lima meter." Gumamnya pelan.
Langsung saja dirinya merogoh isi tasnya mengambil sesuatu. Ia mengeluarkan tali tambang dari tasnya. Seolah sudah sering melakukan hal-hal seperti ini, ia berhasil menyangkutkan tali di pohon yang jaraknya dekat dengan pagar dan menarik-narik tali itu untuk memastikan kuat atau tidaknya. Melihat sekitarnya aman, dengan gesit, ia berhasil melewati pagar yang tinggi nan besar itu.
Sudah bukan rahasia lagi, rumah yang tanahnya ia pijaki saat ini dikenal rumah angker. Meski belum terbukti kebenarannya, masyarakat sekitar lebih percaya cerita yang berasal dari bibir ke bibir itu, dibandingkan memastikannya sendiri. Ketika ditanyapun, mereka semua akan menjawab dengan jawaban yang sama, "Siapapun yang masuk ke dalam rumah itu, tak akan pernah bisa kembali lagi".
Kali ini Elea mencoba membuktikan apakah omongan orang-orang itu fakta atau hanya fiktif belaka. Jika dia hilang dan tidak bisa kembali ke rumah, berarti cerita itu benar. Sungguh mencerminkan gadis pemberani bukan?
Melihat rumah itu gelap gulita, gadis itu mengambil senter yang ada di dalam tasnya lalu menyalakannya. Dengan tatapan penuh keberanian, ia mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah itu. Ia terkejut, begitu masuk, sudah di suguhkan pemandangan barang-barang antik mahal yang hancur tak berbentuk. Beberapa perabotan rumah juga rusak tak bisa dipakai lagi. Bahkan juga tak sedikit tanaman rambat menghiasi dinding.
Elea, gadis pemberani itu, berusaha untuk mencari tahu siapa sebenarnya dalang dibalik orang-orang yang menghilang ketika dengan lancang memijakkan kaki di rumah angker itu. Kedua matanya bergelak menjelajah, hingga ia melihat sebuah pintu yang entah menuntunnya ke ruangan apa. Tanda silang berwarna merah darah menghiasi pintu itu, seolah-olah sang pemilik rumah memperingati siapapun yang masuk agar tak membuka pintu ruangan itu. Namun bukan Elea namanya jika tak melanggar peraruran.
Baru saja satu langkah hendak mendekati pintu, kaki kanannya menginjak sesuatu. Kakinya yang tadi melangkah pun mundur. Ia berjongkok dan meraih benda itu yang ternyata adalah sebuah kalung berwarna silver berbentuk seekor burung yang sedang terbang.
"A crow" setelah memutar otaknya berpikir, ia baru sadar jika itu menggambarkan seekor burung gagak. Dari dongeng yang ia baca dan ia dengar, burung gagak dianggap sebagai pertanda kematian.
![](https://img.wattpad.com/cover/167726771-288-k520203.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination [Short Story]
Short StoryKumpulan cerpen atau short story Judul awalnya 'Dream' Genre : Teen Fiction, Horror, Drama ~~~ 'Hanya butuh waktu sebentar untuk mengimajinasikannya. Namun butuh berjam-jam atau mungkin berhari-hari untuk mengubahnya menjadi kata-kata.' - Vanila🍦 ~...