Hinata

13.4K 754 37
                                        

Sasuke menutup panggilannya. Ia mulai melangkahkan kakinya menuju pintu kamar. Sebelum menutup pintu itu, ia kembali menatap Hinata yang masih tertidur.

Ia menyeringai, mata onyx yang tajam berkilat dingin.

"Akhirnya aku menemukanmu."

*

Pria berambut dark blue itu masih berkutat dengan beberapa dokumen tebal yang berada di atas mejanya. Sesekali alisnya tertarik ketika melihat beberapa kalimat di dokumen yang tidak sesuai dengan kriterianya.

Rada lelah dan panas menerpa tubuh kekar itu, ia melirik jam tangan mewah miliknya dan nendecih pelan.

Sial! Rasanya aku ingin segera pulang dan menemuinya!

Pria itu terlihat gusar, ia menyibak  beberapa dokumen hingga jatuh dari meja dan memijat pangkal hidung nya yang berdenyut.

Suara ponsel miliknya membuat pria itu langsung mengambil ponsel miliknya dengan malas.

"Ada apa?"

"Maafkan saya tuan,"

"Tidak papa. Lanjutkan." Ucap pria itu mendengar suara lirih salah satu pengawal nya yang kini sedang menjaga Mansion miliknya.

"Para pelayan bilang, nona Hinata tidak ingin mandi. Gadis itu berusaha mencakar dan sama sekali tidak ingin menyentuh air."

Sasuke menghela nafas, bibirnya berdecak kesal, "Aku akan ke sana. Jangan biarkan siapa pun masuk ke dalam sebelum aku pulang!"

"Baik Uchiha-sama!"

Panggilan terputus.

Sasuke memandang pemandangan luar dari balik kaca besar miliknya dengan penuh minat. Entah apa yang ia pikirkan. Ia bangkit berdiri dan merapikan beberapa dokumen sebelum keluar dari ruangan miliknya.

*

Hinata menggeleng keras, ia mendesis kesal kepada beberapa pelayan yang berusaha membawa tubuh telanjangnya ke dalam kamar mandi.

"T-tidhak!" Seru nya lagi berkali kali dan terus mempertahankan posisi nya yang tidur terlengkup di atas ranjang.

"Tapi nona, kami akan di marahi dengan tuan jika nona tidak mau mandi."
Ucap salah satu pelayan dengan takut takut.

Hinata mengernyit bingung lalu tiba tiba ia berteriak keras.

"Akhu Haphar!"

"Nona bilang apa?" Tanya pelayan yang kain dengan bingung. Tidak mengerti akan bahasa yang di gunakan gadis itu kepada mereka.

"Haphar!" Teriak Hinata lagi. Dia lapar. Ia ingin makan sesuatu. Tapi para pelayan hanya memandangnya dengan bingung dan tidak mengerti.

"Saya tidak mengerti nona, sebaliknya nona mandi dulu ya?"
Hinata menggeram kesal. Ia mengacak ngacak selimut dan melempar bantal ke para pelayan itu.

"Nona! Aduh, hentikan!" Teriak mereka dan berusaha menghindari bantal amukan Hinata. Sungguh mereka sama sekali tidak mengerti apa yang di katakan gadis itu. Bahkan kata kata nya lebih sulit dimengerti dibandingkan dengan bayi.

Ceklek.

Pintu kamar itu terbuka menampilkan sosok tinggi seorang pria dengan jas hitam yang masih melekat di tubuh kekarnya.

Sasuke masuk dan memperhatikan sekitarnya yang begitu betantakan. Ia menatap Hinata yang balik menatapnya dengan sikap waspada. Mata onyx bergulir dan menatap para pelayan yang juga berantakan dengan kepala menunduk. Mereka benar benar takut jika tuan besar mereka akan menghukum mereka karena telah lalai melakukan tugas.

[7] BROKEN HEART (IN PROSES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang