Prolog

999 22 6
                                    

Terik matahari membuat pemuda itu melangkah cepat-cepat memasuki sebuah minimarket di tepi jalan raya. Hawa dingin AC menyambut tubuhnya dengan lembut,membuat ia bernapas lega. Setengah hari sudah dia terpaksa berperang melawan panas,debu,dan polusi kota Jakarta

Usia pemuda itu sekitar 17-18 tahun. Dia memakai sweater hoodie warna hitam. Dengan rambut yang sangat berantakan,wajah kusut,tubuhnya tinggi menjulang,dan tampan,tapi tampak tak terawat dengan rambut yang tak beraturan seperti itu. Matanya di hiasi kantung mata yang hitam karena jatah tidur yang berkurang setiap hari. Karena kesibukan bermain game MOBA,jatah makanan nya habis karena kemalasan nya untuk bergerak pergi membeli makanan.

Begitu masuk ke dalam minimarket,pemuda itu segera menuju ke bagian rak cemilan ringan. Dia bermaksud membeli beberapa bungkus untuk mengganjal perut,ia juga mengambil beberapa kopi bubuk instan teman sejati nya di malam hari.

Pemuda itu meneruskan perjalanan kek rak roti untuk mengambil beberapa bungkus roti.Di sana,dia melihat sebuah pemandangan mencurigakan. Seorang gadis berdiri di depan rak sambil memandangi roti-roti yang di pajang di depannya. Melihat-lihat lalu meletaknya kembali yang di rasa bukan rasa kesukaan nya.

AbigealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang