PEMBALASAN

25 1 0
                                    

"Aaaaaarrrrggghhhhh...." Alis pun terjatuh kebumi dengan tubuh yang berlumuran darah. Lantai pun berubah warna menjadi merah, darah berserak dimana - mana memenuhi lantai bangunan tua itu. Ray pemuda dewasa dengan sadisnya membunuh Alis karena takut hubungan haramnya diketahui orang banyak.
Mayat Alis pun dikuburkan di bawah keramik bangunan rumah tua itu, untuk menghilangkan jejak pembunuhan Alis kekasih gelapnya.

"Gua minta maaf lis, gua terpaksa bunuh lo lis, gua nggak mau lo buka mulut nantinya" ucap Ray sambil menguburkan mayat Alis gadis cantik teman kuliahnya itu. Orangtua Alis  sibuk mencari keberadaan Alis yang tak pernah pulang, sudah melapor ke kepolisian namun Alis tak berhasil ditemukan. Mereka berharap agar anaknya segera ditemukan. Ray merasa gelisah bercampur takut, jika orangtua Alis mengetahui bahwa ia telah membunuh anaknya, dan melaporkannya ke kepolisian. Setiap hari ia dihantui rasa berdosanya telah membunuh Alis. Ray adalah anak kos, ia menempuh kuliah di kota Malang jauh dari orangtuanya. Setiap hari ia hidup dalam kesendirian tanpa teman bicara disaat kesepian menghampirinya. Sejak Ray masuk kuliah di kota Malang, ia mengenal Alis dan disitu lah Ray mulai jatuh cinta kepadanya. Alis memiliki paras wajah yang cantik lagi rupawan, rambutnya yang panjang, alis matanya bagaikan semut yang berbaris, kelopak matanya yang elok, matanya yang kehijau - hijauan serta hidungnya yang mancung membuat para laki - laki bersaing untuk mendapatkannya. Alis adalah anak seorang pengusaha kaya di daerah tempat tinggalnya berbeda jauh dengan Ray anak kos yang merantau jauh - jauh untuk berkuliah ke kota Malang. Namun siapa sangka Alis lebih memilih Ray ketimbang para laki - laki lain yang menyukainya. Betapa bahagianya Ray tatkala Alis menyatakan kecintaannya pada nya. Rasa nya dunia hanya miliknya berdua. Dari itulah mereka mulai menjalin kisah percintaannya hingga melakukan hubungan gelap yang membuat Alis hamil dan berujung pada pembunuhan sadis yang tega dilakukan Ray. Kini Alis menjadi arwah gentayangan yang selalu datang menghantuinya. Ia menuntut balas akan kematiannya yang mengenaskan itu. Setiap malam Ray mendengar suara wanita menangis terisak - isak dari luar rumahnya. Karena merasa penasaran akan suara itu ia pun memutuskan untuk keluar rumah nya mencari tau siapa yang menangis dan dari mana asal suara tangisan misterius itu. Ray pun keluar dari rumahnya tapi tak dilihatnya ada siapa - siapa diluar. Perasaannya pun mulai takut tak karuan. Seseorang bersosok seram terlintas di benaknya. Ia pun kembali masuk kedalam rumahnya, tapi anehnya suara tangisan wanita itu kembali terdengar. Tubuh Ray gemetar ketakutan terasa rohnya telah berpisah dengan badan. Namun kali ini ia mencoba memberanikan diri untuk mencari tau tangisan wanita misterius itu. Ia pun keluar dari rumahnya dan terus mengikuti suara tangisan itu hingga sampailah ia di rumah tua tempatnya membunuh dan menguburkan Alis kekasihnya. Ray pun memberanikan diri masuk kedalam rumah tua itu dan dilihatnya sesosok wanita berambut panjang sedang menangis sambil berdiri diatas keramik tempat Alis di kuburkan. Jantung Ray pun berdebar semakin kencang, keringat dingin bercucuran membasahi bajunya. Mata Ray terus tertuju pada sosok wanita misterius yang ada didepannya. Seketika wanita itu berhenti menangis dan memalingkan tubuhnya. Betapa terkejutnya ia setengah mati dilihatnya perut wanita itu berlumuran darah bekas luka tikaman yang amat parah. Ia pun teringat akan Alis yang dibunuhnya karena bekas tikaman keras yang ada di perut wanita itu sama dengan tikaman pisau yang ada di perut Alis kekasihnya. "Ssssss....sssssiapa kkkaau???...." tanya Ray penuh ketakutan. "Aku Alis yang kau bunuh dengan sadis ditempat ini, sekarang aku akan menuntut balas kematianku Ray...". Ray pun berlari kocar - kacir meninggal kan rumah tua itu. "Kau tidak akan bisa lari dariku Ray, saatnya kau mati...". Belum sampai kerumah, diperjalanan ia bertemu alis sudah berada didepannya dengan tatapan tajam penuh rasa dendam.

"Jjjjj...ja...jangan lis, ampun...ampun... jangan bunuh aku" teriak Ray ketakutan karena tak bisa menghindar lagi.

Tangan Alis yang putih pucat menyentuh leher Ray dan merobek kerongkongannya seketika itu menyemburlah darah membasahi tubuh nya. Ray pun mati dalam keadaan mengenaskan...

****#THE END#****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PEMBALASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang