Kritik Novel "Rolandara" Karya Intanzs

Mengkritik Karya Sastra Populer dan Sastra Serius

MENGKRITIK KARYA SASTRA POPULER YANG BERJUDUL "ROLANDARA"

Di dalam Novel ini diceritakan kisah anak-anak remaja dengan dunia percintaan nya, namun dengan latar belakang yang hampir sama yaitu dari keluarga yang broken home. Mereka sangat temperamental, berkelahi, dan berperilaku bebas karena sangat kurang nya akan perhatian dari ke dua orang tua.

Setelah melakukan analisis terhadap novel "Rolanda" ini saya dapat mengetahui bahwa sebelum nya novel ini berjudul Bad boyfriend namun diubah menjadi Rolanda karena suatu alasan. Novel ini menurut saya mempunyai kelemahan maupun kelebihan. Adapun kelemahan novel ini terdapat dalam tema yang di angkat. Di dalam novel ini di ceritakan terdapat beberapa anak remaja yang temperamental karena latar belakang keluarga nya yang broken home, sehingga keadaan tersebut berdampak buruk terhadap pola perilaku dan pergaulan. Kurang nya kasih sayang yang mereka rasakan menjadikan kebiasaan bagi mereka, sering berkelahi dan bergaul dengan bebas. Hal tersebut sangat tidak baik untuk para pembaca, karena hal tersebut seperti mencontohkan kepada pembaca yang berlatar belakang sama dengan tokoh tersebut untuk berbuat demikian.
Walaupun novel ini memiliki kekurangan tetapi novel ini juga memiliki kelebihan. Seperti yang dikatakan oleh Adara dalam novel ini bahwa  keluarga yang hancur bukan berarti hidup kita juga hancur. Artinya jika kita berlatar belakang dari keluarga yang broken home bukan berarti hidup kita juga harus hancur dan malah menjerumuskan diri kita ke dalam perilaku negatif yang bakal membuat kita lebih hancur, tetapi cobalah untuk tegar dan berpikir dewasa bahwa keadaan yang tidak baik tidak selalu membawa dampak yang buruk juga terhadap kita
Salah satu tokoh yaitu Adara tersebut adalah cewek baik dan humoris walaupun ia dari keluarga yang broken home tetapi dapat mencontohkan sesuatu yang baik, bahwa ia tidak menjerumuskan dirinya ke dalam sikap dan perilaku-perilaku negatif seperti teman-teman nya. Ia selalu berpikiran dewasa dalam menyikapi keadaan.
Hal tersebut adalah salah satu pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca.
        Struktur bagian novel ini, antara satu bagian dengan bagian yang lain sangat berkesinambungan dan menarik sehingga dapat menimbulkan rasa penasaran dihati pembaca. Bukan hanya sangat rapi dalam hal penceritaan isi novel saja tetapi juga tidak berbelit-belit. Penulis menceritakan setiap tokoh dalam novel ini dengan baik sehingga sangat mudah dipahami oleh pembaca.
Bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah bahasa sehari-hari khusus nya bahasa gaul yang kerap sekali muncul di kalangan remaja kekinian, seperti penggunaan kata "lu dan gue".

Alur dalam novel "Rolandara" ini menurut saya adalah alur maju karena rangkaian peristiwa dimulai dengan menceritakan keluarga yang broken home kemudian dilanjutkan dengan akibat yang ditimbulkan dari keadaan tersebut. 
Penokohan dalam novel ini menggunakan tehnik analitik yaitu pelukisan tokoh digambarkan secara langsung oleh pengarang.
Latar yang digambarkan dalam novel ini meliputi latar tempat, waktu dan sosial. Latar tersebut digambarkan secara jelas dalam cerita maupun langsung tergambar melalui keadaan.
Problem-problem sosial yang terdapat dalam novel ini meliputi keluarga broken home, disharmoni, perkelahian, percintaan, dan persahabatan.

MENGKRITIK KARYA SASTRA SERIUS YANG BERJUDUL "PEREMPUAN DAN LIPSTIK YANG TAK PRESISI" KARYA MIDA_GIFT

Karya sastra ini termasuk ke dalam sastra serius karena bisa di lihat dari bahasa yang digunakan sangat membutuhkan daya konsentrasu yang tinggi dalam membacanya. Permasalan kehidupan yang ditampilkan disoroti sampai pada inti hakikat kehidupan yang bersifat universal.
Dalam novel tersebut pengarang menyajikan tulisannya dengan cantik dan disisipkan dengan majas-majas yang perlu pemahaman.  Selain itu cerita yang disajikan sangat menarik untuk dibaca dan menimbulkan keinginan pada pembaca untuk terus membaca kisah tersebut. Sastra serius memberikan pengalaman yang berharga bagi pembacanya karena mengajak pembaca untuk lebih meresapi dengan sungguh-sungguh permasalahn yang diangkat dalam cerita tersebut.