#5

38 8 3
                                    

PLEASE JANGAN SIDER!

JADILAH PEMBACA YANG BAIK!







"Kapan pulang?"

"Nanti Hyung, aku mau mengantar Yoo Eun pulang dari rumah sakit."

"Ya! Jangan lama – lama! Kau lupa kita masih harus banyak latihan."

"Iya Hyung, cerewet. Nanti aku pulang, tenang sajaa."

"Ya sudah, kau sudah makan?"

"Sudah Hyung, Henny Noona baik padaku."

"Siapa lagi astaga. Sudahlah hati – hati dijalan."

"Iyaa."

Jungkook mematikan handphone nya begitu mereka sampai didepan apartemen Yoo Eun. Jungkook kembali membantu Yoo Eun untuk masuk ke dalam apartemen. Jungkook sempat terperangah dengan kamar tidur. Rasanya tenang dan nyaman.

"Istirahatlah." Ujar Henny lalu membaringkan Yoo Eun pelan – pelan.

"Jungkook, aku tinggal ya. Apartemenku tepat disebelah Yoo Eun. Jika butuh bantuan bilang saja padaku. Aku harus mengurus skripsi kuliahku." Henny menepuk pelan pundak Jungkook dan disambut dengan anggukan singkat. Yoo Eun setengah mendelik dan segera meraih tangan Henny sambil menggeleng, 'Jangan tinggalkan aku Eonnie.'

"Yoo Eun, kasihanilah Eonnie. Banyak sekali skripsi yang harus diperbaiki. Jadilah anak yang baik okay." Ucap Henny mengacak rambut lalu mencium dahi Yoo Eun singkat.

"Aku percaya padamu Jungkook. Byee semua."

CKLEK!

Pintu pun tertutup rapat, meninggalkan 2 orang yang diam.

YOO EUN POV

Eonnie jahat. Meninggalkanku begitu saja. Aku pun melirik lelaki yang duduk disebelah ranjang kasurku. Dia hanya diam. Seperti menunggu perintah dari majikan.

Oh my God why does it awkward in here? He is an idol you know?!

"Jung-"

"Yoo-"

BEGO KENAPA JADI BEGINI!

"Kau duluan." Ucapku. Lelaki itu menggaruk tengkuknya dan malah mempersilahkan aku duluan yang berbicara. Aku menghela nafasku pelan.

"Aku tadi dengar kalau J-Jin Oppa menelfonmu. Sepertinya ada hal yang penting. Ah mianhae aku tidak bermaksud ikut campur. Kurasa kau harus pulang..?"

"Oh Jin Hyung? Sudah biasa dia mah, selalunya cerewet. Aku hanya disuruh pulang karena kami harus banyak latihan. Mengingat jadwal kami semakin padat. Tapi nanti aku pulangnya."

"Eh tidak boleh begitu. Kau itu sangat berpengaruh banyak!"

Ucapanku membuatnya bingung, terlihat dengan kepalanya yang digelengkan kesamping. Apa yang aku katakan?! Wajahku memerah sekarang, memalukan.

"Ah m-maksudku.."

"Hahaha, banyak kok yang bilang begitu."

Mau ditaruh kemana wajahmu, Park Yoo Eun.

"Aku tidak bisa pulang sekarang. Siapa yang akan mengurusmu nanti."

BLUSH!

DIURUS IDOL YANG STATUSNYA JADI BIASKU? NIKMAT TUHAN MANA YANG KAU DUSTAKAN.

FlashlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang