Prolog

1 0 0
                                    

Angin bergemuruh,awan menjadi gelap dan saling menyabrakkan diri yang menghasilkan petir besar yang cukup memekakkan telinga siapa saja.Titik demi titik air dari langit turun tanpa ada sedikitpun beban,namun tak lama kemudian air yang turun dari langit itu tak henti-hentinya mengguyur kota itu yang semakin lama semakin kencang.

Aku berusaha berteriak meminta tolong,namun sayang sekali suaraku sudah habis dan hanya terdengar seperti sebuah bisikan.Aku sudah tidak bisa bertahan lagi di tengah-tengah lautan ini,aku tidak kuat lagi menopang tubuhku agar masih di dasar air karena aku tidak kuat menahan nafas didalam air,bisa saja aku mati kehabisan nafas atau bahkan mati di mangsa seekor hiu yang lapar dan buas.

Setiap inci bagian tubuhku serasa pegal dan mati rasa,mungkin inilah akhir dari semua perjuanganku yang mempertahankan kehidupan manisku,aku akan tenggelam di dalam lautan luas dan berbahaya,mungkin jasadku bisa saja di temukan atau sudah di makan hiu buas,lalu tulangku di nikmati oleh kepitingyang kelaparan.

"Ayah,bunda,mungkin aku akan menyusul kalian lebih cepat,dan kakakku mohon maaf jika aku meninggalkan kamu sendiri di sini yang sudah kehilangan keluargamu,serta tak lupa kak Johan yang merupakan cinta pertamaku,semoga kamu bisa menemukan kekasih yang lebih tepat dan lebih baik dari aku,aku ikhlas--blupp!!Mmmh!!Blupp..!"

Aku pasrah,kini aku sedang mengistirahatkan seluruh tubuhku sekaligus memilih pilihan yang tepat dan pilihan itulah yang akan mengakhiri kehidupanku di dunia nyata.

Sosok mahluk seperti membawa keluar tubuhku dari air yang sudah membuat ku setengah tertidur dan tidur itu mengajak aku untuk meninggalkan alam nyata,aku tidak dapat melihat wajahnya,yang pasti seram dan begitu pula penampilannya.

"AAAA!"suara yang begitu nyaring baru saja keluar dari mulutmu dengan maksud melampiaskan ketakutan dari semua panca indra ku.

Keringat bercucuran di sekujur tubuhku,tapi yang pasti keringat dinginlah yang sedang mengalir di tubuh ini,rasa ketakutanku tak dapat di lawan,aku mungkin cukup lelah untuk berhadapan dengan ranjang yang sepertinya berubah menjadi seperti bebatuan yang ditiduri oleh ku saat ini.Tapi saat kulihat sejenakranjangku,tak kulihat ada perubahan sedikitpun dari sisi ke sisi ranjang,mungkin karena tubuhku yang hampir patah tulang itu.

"Mimpi buruk itu lagi,"kini aku mengambil tisu di meja yang cukup dekat dari jangkauan ku dan berusaha menghapus keringat,"Setiap kali aku bermimpi itu,pasti seluruh tubuhku seperti sakit,nyeri,dan pegal."

Mimpi yang terlihat,terdengar,dan terasa sangat amat nyata bagiku itu membuatku terheran-heran,karena bukan untuk kali ini saja mimpi itu seperti menghantui alam bawah sadarku,tapi setiap kali aku berusaha tidur,walau aku belum terlelap,asal sudah menutup mata mimpi ituterus berlanjut hingga mimpi itu selesai,aku tidak bisa bangun sebelum mimpi buruk itu selesai atau bahkan bisa di bilang berhenti pada momen yang selalu saja sama,saat aku mengucapkan kata terakhir,pada kata-kata 'aku ikhlas..'.

Mimpi itu seperti berusaha memaksaku untuk memberitahu sesuatu,atau mungkin itu adalah bagian dari masa laluku yang terlupakan.

Misteri yang sudah bertahun-tahun membuat ku ingin memecahkannya tapi tidak memiliki pengunjuk sama sekali,sampai saat ini pun aku masih memiliki gejolak yang membara di lubuk hatiku,seakan menyuruh ku untuk segera memecahkannya.

To be continued...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mystery In The His PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang