Selamat membaca.
***
Hujan baru reda beberapa jam yang lalu. Dedaunan masih setia meneteskan embun membawa suasana pagi kian sejuk. Awan mendung kini berganti dengan sinar sang mentari. Kim Anna terus berlari tanpa peduli dengan genangan air yang ia lalui. Bahkan, sepatunya sudah sedikit basah. Ia tetap tak perduli, sekarang yang ia pikirkan hanyalah sampai di sekolah tepat waktu karena ini adalah hari pertama dan terakhir OSPEK. --Pihak sekolah mengadakan OSPEK hanya satu hari. Sepanjang jalan Anna terus berdoa dan memaki. Berdoa supaya ia tak terlambat OSPEK dan memaki Kai yang dengan tega meninggalkan nya seorang diri.--Kim Kai, sepupu yang lebih tua satu tahun darinya, pria berkulit eksotis dan pandai menari, yang paling penting ia adalah playboy cap badak--.
Setelah berlari kurang lebih 20 menit dengan nafas yang menggebu ia akhirnya sampai didepan gerbang SMA Exodus, tapi tepat didepan gerbang ada dua orang kakak kelas dari OSIS yang berjaga.
"Aduh gimana nih, nggak ada yang terlambat selain aku pula." Panik Anna sambil kepalanya celingak-celinguk.
Dengan kepala yang tertunduk dan berat hati Anna melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah, semakin dekat Anna dapat merasakan tatapan tajam dari kakak kelas yang ada didepannya.
"Kenapa terlambat?" Ujar kakak kelas yang ada didepannya.
"Sa...sa..ya te..telat.." Gugup Anna masih dengan kepala yang tertunduk.
"Kalau ditanya itu jawab yang benar. Kalau bicara itu tatap lawan bicara mu jangan menunduk, kamu nggak diajarkan sopan santun?!" Ujar kakak kelas tadi.
Dengan secuil nyali yang tersisa Anna memberanikan diri untuk mendongakkan kepalanya, yang ia lihat pertama kali adalah sosok laki-laki yang parasnya bagai dewa Yunani, kulitnya seputih susu, tapi kata yang keluar dari bibir tipis nya justru selalu bernada dingin. Lalu tatapan Anna turun meliat name tag sang kakak kelas yang bernama Oh Sehun.
"Malah melamun kamu, bukannya menjawab pertanyaan saya." Ujar kakak kelas bernama Sehun.
"Udahlah Hun, tak usah marahi dia" ujar kakak kelas disamping Anna. Anna baru sadar kalau ada kakak kelas disamping nya, tubuhnya tinggi menjulang dengan suara yang ngebass, wajahnya ganteng tapi lebih ganteng kak Sehun. Hehe
"Nggak usah kau takut cantik ada aku disampingmu. Nama ku Park Chanyeol anak IPA 2 kelas 11." Ujar Chanyeol sambil menjulurkan tangan tanda perkenalan. Dengan ragu Anna menjabat tangan Chanyeol. "Nama saya Kim Anna Kelas 10 IPA 1" Jawab Anna dengan senyuman yang manis, membuat Chanyeol terperangah sebentar lalu membalasnya dengan senyuman yang tak kalah manis.
"Maaf kak, saya terlambat karena ditinggal kakak sepupu saya. Karena hujan nggak ada angkot atau bus yang lewat, jadi saya memutuskan untuk lari" Anna menjawab pertanyaan Sehun yang sempat tertunda karena perkenalannya dengan Chanyeol tadi.
Sehun hanya menghela nafasnya "Yasudah, kamu berdiri didepan tiang bendera sampai OSPEK selesai" suruh Sehun sambil berlalu pergi meninggalkan Anna dengan Chanyeol. Sementara Anna hanya termangu mendengarnya karena yang ia tahu OSPEK selesai pukul dua belas siang sementara sekarang baru jam delapan.
"Semangat cantik." Ucap Chanyeol sambil memberi semangat pada Anna sambil sambil mengedipkan satu mata. Dasar Playboy!.
Anna berdiri didepan tiang bendera dengan wajah tertunduk malu, bagaimana tidak? Ia dilihat ratusan siswa baru. Itu sangat memalukan!. Dan ia terus diawasi oleh Sehun dipinggir lapangan.Setiap jam, menit dan detik Anna lalui bersama teriknya sinar mentari seiring pergantian waktu.
"Semakin siang akan semakin panas." Keluh Anna dalam hati.
Sudah pukul sebelas dan ini waktunya istirahat bagi para peserta OSPEK, kecuali Anna. Kakak kelas nya ini begitu kejam, memberinya minum saja tidak. Untung Anna gadis yang kuat, ia punya cadangan makanan yang banyak didalam perut. Seperti onta. Anna makannya banyak tapi ia tak gendut, seberapa banyaknya Anna makan tidak akan berpengaruh pada bentuk tubuhnya. Entahlah, ia susah gendut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ONESHOOT STORY RK_FANFIC PROJECT]
Random[ONESHOOT] Sebuah kesalahan yang membuat ku menyesal. Sangat menyesal. Menyesal telah melepaskan mu begitu saja, namun sekarang apa yang bisa aku lakukan? Merelakan dan mencoba mengikhlaskan mu dengan 'nya? Akan ku usahakan. Baca aja dulu :)