YOWASAP WASAP 🐝
"Valen, pinjem buku catatan biologi dong," kata Dion sambil menusuk-nusuk punggung Valen dengan telunjuknya. Valen yang sedang fokus dengan novelnya merogoh tasnya, lalu meraih buku dari sana. Dia menyerahkan buku itu tanpa menoleh pada Dion yang duduk di belakangnya.
"Eh, buku apaan nih, Len? Buset, buku harian," cetus Dion. Valen yang mendengar ucapannya langsung menoleh dengan kaget. Dia melongo saat Dion membolak-balikkan buku hariannya. Ya ampun, kenapa dia bisa seceroboh itu bisa menyerahkan buku pribadinya pada orang lain?
"Dion, balikin buku gue!" teriak Valen sambil berusaha merebut bukunya. Tapi Dion tidak menyerahkannya begitu saja. Dia mengangkat buku itu setinggi mungkin agar Valen tidak bisa mengambilnya.
"Dion, balikin bego!" kesal Valen.
"Bentar, belom juga gue baca," sahut Dion santai.
"Nggak sopan baca buku harian orang," nasihat Valen.
"Suruh sapa ngasih ke gue?" balas Dion tak mau kalah. Valen kembali berusaha merebut bukunya dari tangan Dion hingga terjadilah aksi tarik-menarik. Valen sudah berhasil merebut bukunya, tapi saat dia akan menyembunyikannya, Dion kembali menarik buku itu hingga tanpa sengaja buku itu terlepas dari tangannya dan melayang ke wajah seseorang.
"Woi, apaan nih? Baru datang ditimpuk!" teriak orang itu. Valen menoleh ke arah seseorang yang terkena lemparan bukunya.
"Buku siapa ini?" tanya Gara sambil memungut buku Valen yang jatuh di lantai.
"Buku gue," cicit Valen. Gara meliriknya sekilas sambil membaca tulisan di sampul buku itu. dia tersenyum geli membaca tulisan yang tertera di situ. Tulisannya, punya Valencia Anggana.
Gara mengambil pulpen yang ada di atas meja Dion. Sekali lagi dia melirik ke arah Valen yang menatapnya dengan diam. Gara terlihat mencoret tulisan di buku itu, lalu kembali menuliskan sesuatu. Valen ingin protes, tapi dia tidak berani melakukannya. Dia bahkan menerima buku yang disodorkan Gara dengan pasrah. Tapi tiba-tiba dia menatap Gara sambil melotot.
"Apa-apaan ini?" tanya Valen.
"Apa?" tanya Gara sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Kok nama gue diganti?"
"Emang nama lo siapa?" pancing Gara.
"Valencia Anggana."
"Emang di situ tulisannya apa?"
"Valencia Anggara," jawab Valen polos.
"Yaudah."
"Yaudah apa?" bingung Valen.
"Artinya, Valencia punya Anggara," ucapnya sambil meninggalkan Valen yang melongo. Bahkan Dion yang sejak tadi mendengarkan obrolan mereka ikut melongo.
"Wah gila, kaget saya. Gara si manusia yang kagak doyan cewek bisa ngereceh juga. Nggak lucu bego, Gar! Horor lo ah," gerutu Dion.
YAUDAH, GITU DULU AJA 😪😪
KOK GINI KOK GITU? SABAR, BARU MULAI. PENJELASANNYA BERTAHAP YAPS 🐝
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY GARA (✔)
Teen FictionReynald Anggara, cowok yang tidak suka dibilang tampan. Dia lebih suka jika orang mengatakan kalau wajahnya enak dipandang. Gara lumayan pintar dalam pelajaran, mudah berteman dan sangat suka makan. Hal yang paling dihindarinya adalah berurusan deng...