Prologue

431 45 22
                                    

"I'll be waiting for you."

________|••••|_______

Aku memeluk buku pelajaran ku dengan erat, yah, sebenarnya bisa sih aku masukkan ke tas. Tapi aku ingin terlihat seperti orang sibuk, biar keren.

Mungkin tidak keren bagi orang lain, tapi setidaknya keren bagi diri ku sendiri.

Jadi anak kuliahan itu sulit..

Setiap ada jadwal harus masuk kelas, tidak bisa titip absen karena semua teman ku tidak mau tanggung jawab. Oh ya, aku juga sudah bilang pada mereka aku tidak punya teman, ya.

Akhirnya karena terlalu sibuk bermain handphone di perpustakaan,  jadi lupa waktu.

Padahal besok aku ada test!!


Malam hari. Sekarang ini sudah malam. Aku akan senang jika ada yang menemani ku tapi nyata nya malam ini aku sendirian, ugh, aku ingin kekasih.

Bukankah hari jadi lebih baik kalau memiliki kekasih?

Mengantar jemput, ada yang mengucapkan "Ohayou" Dan juga "Oyasumi" Dengan tanda hati di setiap ucapannya. Tidak perlu hati juga, mungkin kalimat sayang, panggilan sayang, atau semacam nya. Bisa bermanja-manja pula, ugh..

Aku pun menghela nafas dan menatap ke gelap nya langit di malam ini,

Oh, ada bulan yang menemani. Sayang sekali bulan bukan hanya milikku. Coba saja dia milikku, kan, jadi nya aku bisa bilang pada semua orang kalau "Bulan itu milikku!! Jangan lihat!!" Ah, apa aku sudah gila karena tidak pernah mendapatkan kekasih??

"Oyasuminasai~ Oyasuminasai~" Nyanyi ku dengan nada asal, mengabaikan tatapan aneh dari orang-orang di sekitar ku.

Mereka punya urusan sendiri kan, tidak perlu mengurusi aku.

Aku pun berhenti ketika merasakan sesuatu yang - entah, membuatku ingin sembunyi di dalam kamar ku dan tidak akan keluar sampai aku lupa perasaan ini -menyeramkan.

Kudengar suara dentingan pisau lalu letusan pistol.

Oh shit.

Dengan pikiran itu aku langsung berlari pergi, takut akan jadi korban lainnya. Kaa-san bilang pada ku pagi ini kalau di Yokohama sekarang banyak terjadi pembunuhan, dan aku harus hati-hati.

Agh! Aku ini pengecut!  (Y/n) bodoh!!








"Permisi, nona?"

Aku berhenti, apa itu pembunuhnya? Aku akan dibunuh ya? Menyamping kan pikiran negatif ku, aku pun berbalik dengan senyum terukir di wajah ku.

"Ya?" Balas ku, lelaki di depan ku ini-..  Unik.

Perban di sekujur tubuh kecuali di telapak tangan dan wajah. Ada apa dengan dia? Semua badan dia sakit, kah? Lalu kugelengkan kepala ku, itu urusan dia. Bukan urusanku. Jadi aku tidak bertanya.

Tapi jika diperhatikan baik-baik, dia ini tampan. Gentleman.

Aku mengedipkan mata ku, baru sadar sejak tadi dia berbicara pada ku. "Maaf! Aku melamun, uhm, ada apa ya?" Dia menutup mulutnya, memalingkan wajah nya.

Dia tertawa. Kenapa ditahan?

"Kenapa ditahan? Suara tawa mu lucu." Ujarku, merasa aneh kepada lelaki tampan di depan ku ini. Dia pun melihatku dengan senyum lebar. Wow, tampan.

"Terima kasih, uhm..?" Dia memiringkan kepala nya, imut.

"(L/n) (Y/n).. Kamu?"

"Dazai Osamu, salam kenal, (Y/n) -chan. Sebenarnya aku memanggilmu karena ini," Dazai - OsamuAkan kupanggil dia Dazai, tidak ingin terlalu akrab dengan orang yang baru saja kenal - mengulurkan tangannya, kosong? "Tertinggal, milikmu."

Aku merengut bingung, tangan dia? Apa nya yang tertinggal?

"Tidak ada apa-apa.. "

"Pegang saja dulu,"

Dia menaikkan tangannya ke depan ku, lalu kupegang tangan dia. Membuat nya tersenyum. "Tuh kan, benar, kamu meninggalkan hati ku. Balik lagi dong ke hati ku." Dazai menggenggam tangan ku erat, kemudian dia kecup punggung tangan ku.

Apa aku baru saja digoda? Aku tidak habis pikir dengan wanita yang tidak suka digoda lelaki.

"Uhm, Dazai-.. San? Apa itu tidak apa?" Dia mengangguk, senyuman masih terukir di wajah nya. "Apa kamu tau perbedaan kamu dan anjing yang horny? "

Wajah dia merengut, terlihat bingung.

"Tidak ada beda nya, sebenarnya. Konbanwa." Ku tarik tangan ku dari genggaman dia, lalu berbalik dan berjalan pergi.

Wanita tidak suka digoda lelaki, karena wanita tidak mau.

Aku mengangguk mengerti pada jawaban dari pikiran ku sendiri, wah, aku ini jenius. Seharusnya teman-teman ku bangga memiliki teman jenius seperti ku.

Eh, oh iya, aku tidak punya teman.


Tidak ada rasa penyesalan di diri ku meskipun aku telah menyebabkan orang marah pada ku.

Atau tidak? Entah lah, aku tidak mau menengok ke belakang.

Oh iya, lelaki tadi bisa saja menjadi kandidat orang yang akan jadi kekasih ku! Kenapa aku tolak!?

"Ah, bukan takdir. Biar."

Jadi dengan itu aku kembali bersenandung ria sepanjang perjalanan pulang sampai ke rumah,

Ah, kehidupan normal. Aku cinta kehidupan normal seperti ini. Artinya aku bisa hidup lama sampai akhirnya menikah, memiliki anak, cucu, waah.. Normal.

Meskipun membosankan, sih.

Tapi mana mungkin akan ada hal yang menarik selain masakan kaa-san? Ah, aku butuh sesuatu yang menantang!!

Hidup ku apa bisa diputar balik?

Aku bosan!!













Cerita ini adalah Harem, tapi main relation nya untuk nanti itu Dazai. Juga senpai ku,  reaperperson meskipun saya tidak akan mengakui anda sebagai senpai saya, ini untuk anda.

Ini juga untuk kalian para pecinta BSD, semoga kalian suka prologue nya.

Whitebunny 🐰, out.

Duality || Dazai Osamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang