AWAL DARI KESUKSESAN

72 5 1
                                    

            Perkenalkan namaku Anin, Anindhita Rahma Cahyadi aku duduk di kelas 9, bersekolah di MTs N 1 Grobogan. Sinar mentari pagi menyapa diriku yang masih memejamkan mata di atas tempat tidur.Hari ini aku berencana ingin pergi ke kolam renang bersama teman teman sekolahku yaitu Shania, Gracia, Shani, Beby, Devi dan lainnya, sebelum aku mengikuti perlombaan bulutangkis minggu depan. Aku sudah bersiap untuk menuju ke tempat kami berkumpul.

             Sesampainya di tempat berkumpul aku bertemu dengan Shania,sahabat terbaikku. "Semua sudah siap?" tanyaku. "Belum,Gracia dan Devi belum datang. " jawab Shania. Aku masuk ke dalam mobil bagian depan dengan pegangan pintu ,pada saat masuk mobil ,temanku yang bernama Gracia dan Devi sudah datang .Temanku Devi langsung masuk mobil bagian tengah dan menutup pintu dengan keras sehingga tangan kananku terjepit pintu padahal teman teman yang lain belum masuk. Aku menangis dan Devi tidak bertanggung jawab dan malah langsung pergi .Temanku yang menolong hanya Shania,Shani dan Beby "Hei tanggung jawab,jangan pergi. " teriak Shani . Devi dan temanku yang lainnya tidak menghiraukan teriakan Shani dan tetap pergi. " Biarin saja, udah aku gak apa apa. " . Rencana pergi ke kolam renang bersama teman temanku hari ini batal. Aku diantarkan Shania,Shani dan Beby pulang ke rumahku. Pada saat aku sampai rumah aku langsung diantarkan orang tuaku menuju Puskesmas. Kata dokter tangan kananku tidak boleh digerakkan dulu. Jadi pada saat aku latihan dan lomba nanti aku menggunakan tangan kiriku.

             Setelah kejadian tanganku terjepit pintu mobil. Aku mengikuti latihan bulutangkis untuk pertandingan yang akan dilaksanakan seminggu lagi.Karena tangan kananku tidak bisa digerakkan jadi aku latihan menggunakan tangan kiriku.Walaupun pada awal awal sangat susah bermain menggunakan tangan kiri tetapi sedikit demi sedikit aku bisa bermain menggunakan tangan kiri. Aku latihan dengan sungguh sungguh agar aku bisa memenangkan perlombaan itu.Tidak terasa hari perlombaan bulutangkis tinggal 1 hari. Aku sudah mampu bermain bulutangkis walaupun menggunakan tangan kiri. Hari perlombaan tiba, aku sudah di dalam GOR perlombaan bulutangkis. Aku menunggu namaku dipanggil sambil merasa deg degan. Aku melihat lawan mainku yang sedang bermain sangat pintar semua. Aku harus yakin bahwa aku bisa mengalahkan lawanku walaupun dengan tangan kiri. Namaku sudah dipanggil, aku langsung menuju lapangan pertandingan untuk menghadapu lawanku. " Aku harus menang,aku pasti bisa " gumamku. Pertandingan dimulai, aku mulai menservice kok ke arah lawanku. Aku melawan musuhku dengan tenang walaupun aku merasa deg degan. Nilaiku dengan lawanku saling kejar kejaran, akhirnya nilaiku tinggal satu poin lagi yaitu 20:19. Aku menservice kok ke arah lawan dan lawan melob kok kemudian aku mendrop short kok ke arah lawan. Lawan kaget dan mengembalikan kok dengan tinggi. Aku langsung mensmash kok dan akhirnya aku menang, aku bersujud dan mengucapkan syukur kepada Allah swt. atas kemenanganku.

             Setelah itu adalah penyerahan piala, pada saat penyerahan piala, aku menangis dan terharu karena bisa memenangkan perlombaan bulutangkis walaupun dengan tangan kiri. Temanku semua datang termasuk Devi, " Anin, aku minta maaf sama kamu karena gara gara aku tangan kananmu menjadi seperti ini " Kata Devi sambil menangis dan memelukku. " Aku sudah memaafkanmu Vi " kataku sambil memeluknya. Aku senang dan bersyukur kepada Allah karena memiliki sahabat sahabat yang baik. Dan aku bersyukur karena usahaku dengan latihan sungguh sungguh dan berdoa kepada Allah swt. tidak sia sia karena aku yakin bahwa USAHA KERAS ITU TAK AKAN MENGKHIANATI. 



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 23, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Usaha Keras Tak akan mengkhianatiWhere stories live. Discover now