Masa Orientasi Siswa

128 14 6
                                    

Pagi hari yang indah dan cahaya matahari mulai merambat masuk melalui tirai kamar gadis berambut panjang yang terurai lurus,kulit putih,hidung yang mancung hampir seperti pinokio,dan wajah yang imut,gadis ini benar-benar perfect namun sedikit tomboy.

Hari ini adalah hari hari dia mengenakan seragam biru putih sekolah menengah pertama,yang sebulan sebelumnya masih mengenakan seragam merah putihnya.

"Viona sayang,udah belum dandannya" teriak bu Rina dari ruang makan.

"Oke cermin,gue mau berangkat dulu ya" Viona membalikkan badan,mengambil tasnya,dan berlalu pergi." I'm coming putih biru" teriaknya.

Viona menghampiri ayah dan ibunya diruang makan untuk sarapan. Setelah sarapan ia berlalu pergi dengan ayahnya. Mobil mereka pun melesat secepat anak panah yang lepas dari busurnya,melewati celah yang kosong melewati mobil-mobil lain.

Bel sekolah berdering "para peserta MOS harap baris yang rapih" ucap seorang anggota OSIS.

Satu persatu siswa berbaris hingga seluruh siswa berbaris.

"Nama saya Azka Yudha Danendra. Saya ketua OSIS disekolah ini,juga yang akan membimbing kalian selama masa orientasi siswa. Bagi yang tidak memakai atribut lengkap sesuai intruksi ka Chikka pada hari sabtu lalu harap maju".

Jeda beberapa waktu saat sang ketua OSIS ( tampan,tinggi tapi ga setinggi tiang listrik juga sih,poster tubuh yang bagus, yang membuat dirinya semakin cool),selesai berbicara.
"Ya Allah indahnya ciptaanmu"

"Ka,aku siap dibawa ke KUA sama kakak"

"Gila,gila,gila cakep banget sih calon suami gue".

Dan masih banyak gumaman-gumaman lainnya .

"Diaaaaaaammmmmm!dengarkan yang dibilang ka Azka tadi,yang ga pake atribut lengkap maju kedepan". Teriak ka Chikka.

Satu anak maju,dua,tiga,.........sepuluh,dan Viona jadi orang kesepuluh yang berbaris.Tak ada yang tahu mereka dibawa kemana kecuali kesepuluh orang itu.

"Kalian ikut saya" ucap ka Chikka
Mereka digiring ke belakang gedung sekolah,

"anak perempuan sapuin taman,yang cowonya masukin sampah kedalam karung,dan besok jangan lupa pakai atribut lengkap,NGERTI?!"

"Ngerti ka"

Viona dan teman-teman lainnya mulai bekerja dan setelah karung-karung penuh berisi sampah.........

"Udah selesai belom?lelet banger sih?kalo udah kalian balik ke kelas masing-masing. Kegiatan MOS dipindahkan ke dalam kelas. Cepettttt!!!" gentak ka Chikka.

enak aja main perintah-perintah,Viona tau teman-temannya juga kesel setengah mati sama nenek sihir ini.

Viona melirik karung sampah yang dipegang seorang lelaki yang bernametag Rio Afriansyah yang berdiri didekat ka Chikka. Rio anak yang berpenampilan berantakan itu sedang bersusah payah mengikat karung yang sepertinya isinya kepenuhan,Viona berlari kecil ke arah Rio.
"Sini gue ban-"

Dan kakinya Viona tersandung,tangannya terjulur kedepan mencari pegangan yang malah menumpahkan isi karung itu.

"Upsss "Viona membekap mulutnya pura-pura terkejut saat karung berisi sampah itu berhamburan mengotori baju ka Chikka yang tadinya masih berceloteh.

"Maaf ka gak sengaja"

"Ade kelas kurang ngajaaaaaaaarrrrrrrrr"

"Cabut guysssss" Rio memberi intruksi pada teman-teman lainnya.

Viona berlari sebelum nenek sihir itu bereaksi,dan teman-teman lainnya karena tidak mau diberi hukuman lagi. Kesepuluh anak kelas VII itu berhamburan ke kelas masing-masing.

"Anak setan awas kalo ketangkep lo pada gua ingetin mukanya satu-satu."

"Vi,sini" Seru Gabi didepan pintu kelas sambil mengayunkan tangannya untuk memberi aba-aba pada Viona untuk segera masuk dan duduk disebelah bangkunya yang kosong.

Biarpun Gabi aga cupu sih tapi viona sangat senang berteman dengan Gabi wanita yang sangat baik untuk ditemani dan disegani.
"Disuruh ngapain sama si nenek sihir"tanya Gabi

"Nyapuin taman"jawab Viona

Keesokannya.....

Jangan lupa kasih Vote,komentar,and follow ya.

Masa Putih BirukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang