GAME

15.7K 864 47
                                    

Taehyung mencebik, kesal. Bibirnya mengerucut sedari tadi. Pandangannya tidak pernah lepas dari Jeon Jungkook yang tengah sibuk dengan konsol game ditangannya. Menggeram tiap kali Jungkook menghiraukan panggilannya. Jeon Jungkook terlalu fokus dengan game. Dirinya tidak digubris. Diluar tengah turun salju. Pikirnya, karna malam ini dingin, Taehyung ingin menghabiskan malam bersama dengan Jungkook. Sekedar berbicang atau cuddle dengan sedikit dibumbui kecupan manis.


Sayang seribu sayang, saat salju mulai berjatuhan Jungkook mendapat tantangan dari teman sekelasnya untuk bertarung game secara online. "Jungkookie."

Panggilnya entah yang keberapa kali. "Tidak ingin menghabiskan waktu denganku?"

"Nanti."

Taehyung meringis, matanya sudah berkaca-kaca. Betul-betul ingin menangis mendapati jawaban yang sama kerap kali dirinya bertanya. "Piyamaku tipis, aku kedinginan."

"Kau bisa mengambil selimut dikamarku."

"Tapi aku takut, kamarmu gelap."

"Tidak ada apapun disana."

Air matanya sudah merembes, Taehyung ingin pulang. Lebih baik tidur dikamarnya seorang diri ketimbang dicueki seperti ini. Lebih baik ketakutan ketimbang harus seperti ini. Atau paling tidak dirinya bisa meminta Jimin untuk menemaninya sampai pagi. Seketika menyesal tidak ikut eomma dan appa nya ke Daegu.

Bangkit, Taehyung berjalan kearah nakas yang tidak jauh dari tempat Jungkook bermain game. Mengambil benda persegi panjang milik Jungkook. Taehyung mengotak-ngatik, mencari nama Jimin didraft kontak. Berbincang dengan Jimin tidak apa bukan.

"Sedang apa?" Jungkook bertanya tapi pandangannya tidak beralih dari tv besar yang memperlihatkan dua orang tengah bertarung.

"Menghubungi Jimin." Air matanya dihapus.

"Untuk apa?" Sejenak Jungkook menatapnya, hanya sejenak sebab perhatiannya kembali teralih pada game. Taehyung berdecak keras. "Memintanya datang."

"Untuk?"

Gamenya dipause Taehyung sedikit senang, hanya sedikit sebab Jungkook kini menatapnya begitu tajam. "Menjemputku."

"Kemarikan."

Taehyung merengek, mengerti apa maksud Jungkook. Nama Jimin sudah ditemukan. Hanya tinggal melakukan panggilan dan Jungkook sudah meminta ponselnya. Dirinya tidak membawa ponsel, tertinggal didalam laci kamar miliknya.

"Pinjam sebentar."

"Kemarikan, Kim Taehyung."

Nadanya memerintah, Taehyung memberikan ponselnya dengan kesal. Lalu duduk dengan jarak sedikit jauh dari tempat Jungkook duduk. Tangannya dilipat, sedang bibirnya kembali mencebik.

"Untuk apa memintanya datang?"

"Menjemputku." Taehyung jawab dengan ketus.

"Pulang?"

Taehyung mendengung sebagai jawaban, Jungkook menghela nafas Taehyung tahu itu. Tidak perlu menoleh untuk sekedar memastikan.

"Tidak bisakah kau duduk disampingku?"

Taehyung enggan menjawab, Jungkook menarik tubuh Taehyung pada akhirnya. Menempatkannya hingga berada diatas pangkuan miliknya. Taehyung ingin beranjak, merasa sangsi begitu melihat layar yang memperlihatkan game yang sedari tadi menjadi fokus utama Jungkook.

"Kenapa turun?"

"Tidak apa-apa."

Jungkook menghela nafas, Taehyung merajuk, salah dirinya sendiri. "Maafkan aku."

GAME [KookV ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang