Kenyataan yg Pahit

43 3 0
                                    

Perlahan Vika membuka kelopak mata nya, kini yg ia lihat seorang laki laki yg menatap di hadapan nya
"Vik,, kamu udah sadar?" tanya lelaki itu
"Arrgghh Fad,, aku di mana?" Vika tanya balik sambil memegang kepala nya pusing
"Kamu di ruangan Vika tadi kamu pingsan" jawab nya
"Ohh ya,, aku harus ngeliat kondisi Fathan" ia menuruni blankar nya dan ia berlari tergesa gesa ke ruang IGD
"Vik tunggu kamu belum pulih" teriak lelaki itu
Namun Vika tetap tidak menghentikan langkah nya, ia mengkhawatirkan keadaan Fathan saat ini dan ia berharap yg tadi di lihat nya hanya halusinasi nya saja. Fadhlan langsung saja berlari menyusul Vika.

***
Di depan IGD, mamah dan papah nya Fathan masih setia menunggu dokter yg kini sedang menangani anak nya. Mamah nya Fathan duduk dan sedari tadi terus terusan menangis dan papah nya mondar mandir dengan perasaan tak karuan. Tak lama kemudian dokter keluar dengan wajah pucat, mamah dan papah nya segera menghampiri dokter itu
"Dok,, bagaimana anak kami?" tanya papah Fathan
Dokter hanya terdiam dan memandangi mereka berdua bergantian
"Dok,, bagaimana anak saya dok? Dia baik baik saja kan dok,, dia akan segera sadar kan dok?" tanya mamah Fathan panik
Dokter itu hanya bisa menggelengkan kepala
"Maafkan kami anak ibu..." jawab nya ragu
"Anak saya kenapa?" tanya mamah fathan semakin panik
"Anak kami kenapa dokter?" sambung papah fathan
"Maafkan kami, kami tidak bisa menyelamatkan anak kalian, dia sudah di panggil sang ilahi" jawab nya tidak tega
"Dokter jangan bercanda,,hiks.. Anak saya itu kuat,, hiks.." kini air mata itu telah membasahi pipi mamah nya fathan
"Maafkan kami bu,, anak ibu sudah meninggal dunia" jawab dokter itu ragu
Hampir saja mamah nya Fathan terhuyung ke belakang langsung saja papah Fathan menahan nya. Vika yg berlari menghampiri mereka berdua di susul oleh Fadhlan di belakang nya
"Pah, mah, gimana keadaan fathan,, apa ia sudah sadar??" tanya vika panik melihat mereka menampilkan wajah pucat
"Berani berani nya kau masih disini" tukas mamah Fathan
"Sudah lah mah, vika, fathan..." papah Fathan tidak tega untuk menjelaskan nya
"Fathan kenapa?" kini Vika mulai panik
"Maaf de pasien tidak bisa di selamatkan" terang dokter itu
"Innalillahi" gumam Fadhlan ikut berduka
"Gak mungkin dok,, Fathan masih hidup,, hikss.. Dokter kalo periksa yg bener..hikss.." amarah Vika tidak terkendali
"Ini semua gara gara kamu!!" tukas mamah Fathan dengan raut benci nya
"Mah sudah lah ini sudah takdir,, fathan di ambil yg kuasa mah" jawab papah Fathan menegarkan diri nya
"Pergi kamu dari hadapan saya!!!" lagi lagi mamah Fathan mengusir
"Mah, tolong vika ingin ketemu Fathan??" kini vika memelas pasrah
"Tidak akan aku ijinkan" tegas nya, mendorong vika namun bisa di tahan oleh Fadhlan
Fadhlan yg melihat kelakuan perempuan itu tidak menerima nya
"Saya tau tante kehilangan anak tante,, tapi stop tante Vika tidak ada sangkut paut nya atas kematian anak tante" lancang Fadhlan
Vika tak menyangka Fadhlan berani berbicara seperti itu di depan mama Fathan
"Saya tidak menuduh,, jelas jelas perempuan ini yg membuat anak saya meninggal!!! Sewot nya sambil menunjuk vika dengan rasa benci
"Ohh,, jadi gara gara vika sama kamu Fathan begini" tawa sinis nya
"Tante..." sebelum Fadhlan amarah nya semakin menjadi vika menahan nya
"Fad, mending kamu jangan ngurusin aku" lirih vika
"Mah,, Vika mohon untuk terakhir kali ini ijinkan vika ketemu fathan" mohon nya
"TIDAK... Liat vika,, gara gara kelakuan kamu dengan laki laki itu fathan jadi gini.. Hikss..." tuduh nya sembarangan
"Mah,, Fadhlan gak ada sangkutpaut nya mah,, ini salah vika,, hikss.. Kalo saja fathan gak nganter vika mungkin fathan masih ada,, hikss.." lirih vika tak berdaya
"Sudah lah mah ayoo kita masuk" jawab papah Fathan, ia masih tidak nyangka anak nya pergi dengan cepat
"Maaf,, bu,, pa,, jenazah kami akan segera uruskan,, agar jenazah bisa di pulangkan ke rumah duka" terang dokter
Papah Fathan mengangguk sebagai jawaban nya. Mereka langsung menghampiri anak nya yg terbaring pucat tak bernyawa. Kini ruangan itu di landa air mata tangisan yg tak henti
"Fat..hann.. Buka mata kamu nak" lirih mama Fathan
"Mamah ikhlaskan Fathan biar Fathan tenang di alam sana" papah Fathan kini tak sanggup lagi melihat anak laki laki nya terbaring pucat
"Fathan kamu jangan bercanda..hikss... Buka mata kamu ini gak lucu.. Hikss.." lirih vika tak kuat
Setelah pihak rumah sakit selesai membereskan nya, jenazah fathan di bawa ke rumah nya. Vika tidak ikut ke rumah Fathan karena mamah nya berulang kali mengusir nya. Ia hanya terus terusan menangis di dalam kamar nya

____
Okee... Guyss thanks ya yg masih setia menunggu cerita ini,, maaf kalo ngepost nya lama,, hehe,, maklum lagi banyak tugas... Semoga kalian suka,, jangan lupa vote and comment yaa guys... :)

Salam manis
Vikeu_NH23

My Prince in My Dream'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang