Rintihan Senja

14 1 0
                                    

Disini akan gue mulai dengan kata senja, kenapa??,, karena menurut gue senja itu indah lebih indah bunga mekar di musim kemarau.

Apakah akan selalu ada senja di setiap hari nya dan ternyata benar apa dugaan gue, senja hanya ada di tiap setelah matahari redupkan bumi, hanya pandang langit yang berwarna jingga itu akan terlihat seperti dunia khalayan. Indah bukan kalau di nikmati akan lebih terasa hangat kan hati, dan ternyata hati itu mudah rapuh, kalau pun hati yang sering terjadi kontraksi hebat ketika sedang gelisah dan selalu merintih itu akan lebih mudah menahan bunyi nya perut di pagi hari tanpa asupan apapun.

Dan mungkin rasa nya hati itu organ paling lemah dan rapuh dari organ yang lain bahkan pun dia istimewa bisa merasakan semua rasa padahal pun dia tidak bisa di sentuh secara langsung tetapi dia sangat rapuh sekali.

Tapi kenapa tidak dengan logica(pikiran) , apakah logica itu kuat dan bisa menyenangkan tidak seperti rasa(hati).

Sebelum nya gue itu belum tau dia antara kedua nya kenapa mencintai dengan mengutamakan logica(pikiran) itu bisa menyenangkan sedang kan mencintai dengan rasa(hati) itu rumit.

Pada awal nya rasa(hati) akan selalu ikut campur di dalam nya dan selalu terbentur. Apakah adakala logica(pikiran) akan tidak berpungsi sejenak bila rasa(hati) sedang gelisah, bukan begitu toh??..

Ternyata langit semakin gelap senja pun pergi begitu saja tanpa pamit sama sekali dengan bumi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TELUSURITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang