2. Perkenalan

45 5 1
                                    

Hari ini adalah hari dimana gue memulai tahun ajaran baru di kelas 12. Hari-hari gue mungkin akan jauh lebih baik karna di kelas 12 ini gue 1 kelas sama 2 sahabat gue yang sangat menyebalkan tapi ngangenin kalau ga ketemu.

04.30
Kring~ kring~
Alarm handphone berbunyi cukup nyaring di dekat telinga gue. Kenapa gue menyalakan alarm begitu pagi hari ini? Karna ini adalah hari pertama gue sekolah. Seperti manusia pada umumnya yang senang atas datangnya hari dimana kita memulai aktifitas sebagai pelajar yang baik dan berbakti tentunya.

Dari awal gue bangun jam 04.30 gue melakukan banyak aktifitas rutin kalau orang mau berangkat sekolah seperti mandi, makan, siap-siap. Sampe akhirnya sekarang jam menunjukan pukul 06.15 gue harus cepet berangkat biar dihari pertama gue bisa bener-bener berjalan dengan lancar.

"Mah aku pergi yah" kata gue sambil mengambil bekal yang sudah disiapkan mama. Gue ngeliat mama lagi di belakang ngurusin jemuran jadi karna terlalu semangat gue langsung aja kabur. Udah pamitan kok tenang sebelum mama ke belakang.

"Iya" kata mama singkat.

🌵🌵

Saat sampai di Sekolah. Gue langsung lari ke mading pengumuman. Ngapain gue ke mading pegumuman? Yah jelas gue mau tau letak kelas gue dimana. Karna sekolah gue yang segede gaban ini membuat semua siswa dan siswinya harus melihat peta atau denah kecil yang selalu dipajang di mading sekolah yang tiap tahunnya selalu diperbaharui.

"Rey!" sapa orang yang tepat ada di belakang gue.

"Eh, Alfa ya?" kata gue agak sedikit canggung karna inget sama kejadian di ruang daftar ulang beberapa hari yang lalu.

"Iya, gue udah tau kelasnya lo mau bareng gue aja gak?" kata Alfa dengan nada sok asik.

Awalnya gue mikir, kenapa dia sangat sok asik. Tapi lama kelamaan gue tau tujuan dia jadi sok asik. Yah mungkin biar dia dapet temen nyontek di kelas.

"Oh iya" bales gue masih canggung.

Disepanjang perjalanan ke kelas gue dan dia sama-sama gak banyak ngomong. Paling cuman tanya yang basic aja. Kaya "Berangkat sama siapa?" "Di kelas ntar duduk sama siapa?" "Udah makan belum?" itu juga dia terus yang nanya dan gue cuman jawab "Ya" "Oh".

"Makasih udah mau bareng" kata dia pergi meninggalkan gue di depan pintu kelas sendiri.

"Oh ini berangkat bareng ceritanya?" kata Erin dengan nada sok tau.

"Apa--" belum selesai menjawab tiba-tiba moury udah nyamber aja.

"Gue ketinggalan apa sih?" Kata moury dengan nada yang nyolot.

"Gak ada kok moury sayang. Dia buat kamu aja gue ga suka" kata gue sambil meninggalkan 2 sahabat gue ini lalu masuk ke kelas.

🌵🌵

Sekarang sudah pukul jam 09.30 artinya jam istirahat telah tiba. Gue, Moury, dan Erin dengan sigap langsung pergi meninggalkan kelas menuju kantin 4. Jadi disekolah gue ini ada 4 kantin. Kalau di kantin 1 itu banyak makanan-makanan ringan. Kalau kantin 2 itu banyaknya makanan-makanan berat. Kalau di kantin 3 itu banyaknya kaya semacam cafe elit yang kalian pasti udah tau kalau makanannya itu harganya malah buat dompet gue sekarat. Nah kantin favorite gue ini yang ke 4. Kantin ini adalah kantin yang di sediain buat siswa secara gratis. Tapi jangan heran kalau kantin ini gak ramai karna kantin ini itu kantin yang mengajarkan kita ngutang. Kenapa ngutang? Karna tagihannya bakal keluar setiap bagi rapot akhir tahun. Jadi yang ke kantin ini mungkin cuman beberapa.

"Bude mau nasi pecel 3 yah" kata gue sambil nunjukin 3 kartu identitas yang fungsinya biar penjualnya tau siapa yang beli lalu nanti di catat.

"Okay!" kata bude dengan nada yang semangat.

Gue dateng ke meja tempat Moury dan Erin duduk. Gue heran banget rasa-rasanya mereka lagi ghibah.

"Woy! Ghibah ga ajak-ajak" kata gue ngagetin

"Ayam kutil badak! AISH" kata Moury kaget. Jangan heran dengan anak yang satu ini, anaknya emang ga kagetan tapi kalau yang ngagetin dia pasti jurusnya keluar.

"Hahaha. Setelah sekian lama akhirnya jurusnya keluar" kata Erin sambil ketawa ngeledekin Moury.

"Nyebelin amat sih lu Rey" kata moury sewot.

"Sabar geh PMS y lu?" kata Rey sambil membenarkan posisi duduknya.

"Udah lanjut aja ini tadi kita lagi ngomongin gengnya Alfa" kata Erin.

"Tunggu, Alfa? Oh Alfa yang tadi sama gue? WHAT KO MEREKA?!" -batin Rey.

"Kenapa?" kata Rey aneh.

"Ganteng-ganteng" kata Moury to the point.

"B aja" kata gue sambil makan nasi pecel yang tadi gue pesen.

"Rey mata lo picek atau gimana sih?" kata Erin sambil mukul gue pake sendok.

"Woy sakit" balas gue tambah jutek.

"Ada yang cocok sama lo" kata Moury.

"Siapa?" balas Erin. Sedangkan gue tetep sibuk sama makanan yang lagi gue abisin.

"Makan aja dulu, gak mau buat gue nih" kata gue sambil narik piring Moury dan Erin.

"Tar dulu bagong" balas Erin sambil ngambil balik piring mereka.

"Naufal" kata moury. Seketika gue dan Erin diem. Sedangkan Moury malah sibuk sama makanannya. Tanpa ada rasa bersalah.

"Gue juga suka sama dia" -batin Rey.

***

Haii maafkan lama banget gak up! Kemaren abis ujian-ujian terus pusing ah wkwk. Semoga suka yah! Biar author semangat di vote, comment, dan share yah ketemen kalian ajak mereka baca juga!
Makasih❤

Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang