Bastard from Hell

23.4K 2.1K 55
                                    


あい
ㅡㅡㅡㅡ

Twoshoot!
Taekook
Tae¡top
Jung¡bot
Can't change, okay?

Mature content, by the way.

😘😘


****
Jungkook namanya. Seorang pemuda tampan dan manis dari kelas Sains. Sedang berjalan di koridor sekolah sambil membawa dua bola—satu basket, dan satu lagi bola voli. Ia habis mengambilnya dari gudang omong-omong.

Melemparkan bola voli dan langsung ditangkap oleh Yoongi.

"Bawa dulu, aku akan memberikan ini kepada Coach"

Yoongi hanya memberikan jempol.

Kemudian Jungkook berlari kecil di lapangan, tanpa sengaja—atau tidak, seseorang menabraknya. Keras sekali, hingga Jungkook terjatuh. Sikunya lecet dan bola basketnya menggelinding jauh.

"Sialan, matamu kema—" ucapan Jungkook terhenti ketika seseorang yang menabraknya tertawa kencang dengan suara dalamnya.

"Kim Taehyung" Jungkook mendesis benci. Benci sekali dengan entitas satu ini—setidaknya untuk sekarang.

"Oh, halo Jungkook. Lama tidak ketemu eh?" Taehyung berujar mengejek.

"Kau butuh bantuan? Ayo ku tolong" kemudian Taehyung mengulurkan tangannya.

"Tidak usah sok baik dihadapanku Kim! Pergi sana" Jungkook menampik uluran tangan Taehyung.

"Oke, kau bilang aku 'jangan sok baik'. Jadi, kalau kau butuh bantuanku, jangan harap aku mau menolong" setelah satu tendangan penuh kearah betis Jungkook, Taehyung melenggang.

"Fuck you, Kim Taehyung!"

.
.
.
.

Jungkook benar-benar membenci  Taehyung.  Bukan tanpa alasan, tapi pria itu sungguh brengsek.

Taehyung benar-benar mesum. Setiap pagi saat berpapasan dengannya, bokongnya selalu diremas, atau ditampar—seperti suatu ritual khusus setiap pagi. Kemudian melayangkan seringai bangsat yang sangat membuat Jungkook muak.

Kedua, Taehyung itu adalah anak kesayangan coach. Bisa dibilang—ia rivalnya dalam lapangan.

Saat ini jam 7 malam waktu setempat. Taehyung sedang bermain basket di lapangan outdoor sendirian. Melihat peluang itu, membuat Jungkook sangat bernafsu untuk menunjukkan—bahwa ia juga pantas menjadi murid emas coach.

"Kim Taehyung. Kutantang kau melawan aku. Yang menang bisa mendapat apa saja dari yang kalah, dan yang kalah—harus keluar dari ekskul basket, setuju" Jungkook mengucap sambil berjalan menuju Taehyung.

"Sure, i'm not afraid"

Keduanya sudah bersiap di tempat.

"—Let's start, baby"

Saat bola dilempar keatas, segera keduanya berebut. Jungkook berhasil mendapatkannya.

Dengan cepat ia menggiring kearah ring Taehyung.

"Oh sayang, kurasa kau dengan senang hatinya membawa dirimu masuk kedalam kawasan Raja"

"Bedebah Kim. Singkirkan tangan busukmu bangsat!" Jungkook menjerit tepat sebelum ia melempar bola—membuat bola bulat itu terjatuh.

Taehyung terkekeh. Sangat senang melihat Jungkooknya terkejut seperti ini.

Semakin mengeraskan remasannya pada bulatan padat milik Jungkook.

"Ah—shit. Stop it Kim" Jungkook mengerang keras, lalu memukul Taehyung telak di wajah. Membuat si Kim tersungkur—mengusap bibir bawahnya yang tergigit hingga berdarah.

Jungkook terbelalak
'Damn, he's so sexy with that red lip'

"Huh, kau suka main kasar ternyata" Taehyung mendesis. Habis sudah kesabarannya. Mengejar Jungkook yang berlari cepat setelah mencetak tiga poin—satu lemparan—.

Mereka berkejaran di lapangan, mengabaikan tatapan aneh murid-murid yang keluar dari sekolahan—pulang.

Tangan Taehyung berhasil menarik lengan Jungkook. Menyentaknya ke belakang, membuat Jungkook sedikit terhuyung. Dengan sigap Taehyung merangkul pinggang Jungkook, membuat tubuh mereka menempel tanpa cela.

Nafas mereka yang terengah saling berbenturan.

"Kau membuat bibirku berdarah. Maka kau juga akan mendapatkannya"

Jungkook memberontak, mendorong tubuh Taehyung menjauh—namun gagal.

"Menjauh kau bajingan!!" masih mencoba memberontak.

"Language babe. Ucapkan umpatan sekali lagi, dan aku akan benar-benar memakan mulutmu" Taehyung berbisik di cuping telinga Jungkook.

"Bangsat, bajingan, bedebah mesum, menjijikkan, gila, sampah" Jungkook berteriak.

"Sudah? Masih ada lagi?"

"Kau busuk, aneh, jelek, bangsat, brengsek, gila"

"Shut up. You make me so mad, sweety—"

"Kau memang gila Tae—mmph"

Hening. Hilang sudah suara Jungkook. Ditelan mentah-mentah oleh bibir Taehyung.

"Ash—K-kim—h"

Taehyung gila. Hilang akal. Yang kemudian melumat Jungkook tanpa ampun. Kasar. Tak beraturan. Geliginya sesekali menggerit bibir yang lebih pendek. Melumat lagi. Hingga basah melingkupi bibir hingga dagu mereka.

"Kau suka hum?"

Belum sempat menjawab, Taehyung sudah membungkamnya—lagi.

Kali ini lebih dari yang tadi.

Lebih kasar, lebih panas, lebih intim.

Bahkan jemari panjangnya sedang bermain di lingkar celana bahan Jungkook yang tidak bersabuk.

"Emmh—shh ahh" Jungkook mengerang sembari memukul kasar dada Taehyung. Kemudian menjambak rambut blonde nya.

Perih. Perih sekali. Sampai ketika lidahnya mengecap rasa asin amis khas darah.

Taehyung sedang membalas dendam dengan cara paling seksi.

Taehyung melepas pagutan mereka. Sejenak menjauhkan wajah—melihat raut Jungkook yang benar indah ditimpa sinar rembulan seperti ini.

Kemudian mendekat sekali lagi untuk melumat ringan sekali, mengecupnya lalu menjilat bekas gigitannya yang meninggalkan luka.

"Nah, dendamku sudah terbalaskan. Aku menang. Kau keluar club, turuti permintaanku. Bukan begitu peraturannya Jeon?"

Jungkook kemudian menoleh ke belakang, mendapati angka diatas ring nya menunjukkan 12. Dan diatas ring Taehyung ada angka 3. Sial, ia kalah 4 poin.

"Kau—kau licik" Jungkook mendesis sambil mendorong Taehyung jauh.

"Terserah apa katamu. Yang penting aku menang"

Jungkook memejamkan mata, menghela nafas berat—menetralkan emosi.

"Oke. Kau menang. Aku keluar ekskul. Kau mau apa? Uang? Kekuasaan?"

Taehyung terbahak keras.

"Oh dear, kau tahu betul aku tak butuh kekuasaan karena aku sendiri adalah seorang penguasa—"

Tipe makhluk sombong yang wajib dimusnahkan–—Jungkook

"—besok malam, kita balapan di jalan rosalinda. Jam 10. Jangan terlambat. Atau kau tahu akibatnya."

"Good night, babe" ucap Taehyung setelah meninggalkan sebuah kecupan basah di pipi Jungkook. Lalu menuju parkiran untuk pulang.

To be continue→→

Smut again.
,yuhuu

Ai♡

Help | Taekook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang