"Ah, maaf sudah mengagetkanmu Fira, perkenalkan. Namaku Reza. Saudara dari ibu kandungmu, atau kamu juga bisa menyebutku 'Paman'. Itu terserah Fira sendiri mau memanggilku dengan sebutan apa. Tapi sebelumnya Paman mau mengucapkan 'selamat ulang tahun yang ke-6' semoga menjadi yang terbaik dari yang terbaik." Lelaki itu berkata sembari menyerahkan sebuah kotak besar yang terbungkus kertas berwarna merah muda dengan pita merah di atasnya.
"Ini..." Fira merasa tak yakin kotak itu ditujukan padanya.
"Untuk kamu Fir." Lelaki itu meyakinkannya sekali lagi bahwa benda itu kini milik Fira seutuhnya.
Fira begitu senang, namun ia malu mengekspresikan kesenangannya pada orang asing yang ia kenal dengan sebutan 'Paman Reza'. Meskipun ia baru mengenal lelaki itu, tapi ia yakin bahwa Paman Reza adalah sosok orang yang begitu dermawan.
Bu Rahmah tersenyum melihat keakraban mereka. Namun juga ada sedikit kesedihan dalam hatinya.
"Fira, bagaimana jika Paman Reza yang merawatmu?" tiba-tiba saja Bu Rahmah mengatakan suatu hal yang menarik perhatian Fira.
"Maksud Ibu?"
"Sebenarnya, Pamanmu kemari bukan hanya untuk merayakan ulang tahunmu." Bu Rahmah setengah menjelaskan.
"Paman kemari, juga untuk menjemputmu." Reza melanjutkan penjelasan Bu Rahmah.
"Menjemput?"
Fira masih belum mengerti maksud dari pembicaraan mereka.
"Kamu akan tinggal bersama Paman Reza, di Rumahnya.
Dia yang akan merawatmu menggantikan ibumu. Mengadopsimu. Dan juga, karena Pamanmu masih berhubungan dengan keluargamu yang sebelumnya. Jadi..." Bu Rahmah memberi maksud.
"Tapi aku juga punya keluarga di sini. Kak Lisa, Bu Rahmah, Fika, Nida, Eva... kakak dan adik-adik yang lain juga. Semua keluargaku" Rosa juga mencoba menjelaskan.
Bu Rahmah mengerti keadaan Fira. Tapi ia juga tahu betapa ingin Fira bertemu dengan keluarganya yang sesungguhnya.
"Tapi, Paman itulah keluargamu yang sesungguhnya Fira." Lisa muncul, di tengah perbincangan mereka.
"Mereka, adalah keluargamu yang sudah ada, sebelum kamu bertemu kami. Keluarga yang sesungguhnya. Kalau mereka tidak ada di dunia ini, kamu juga tidak mungkin ada. Dan kamu juga tidak akan bisa bertemu kami. Jadi, kembalilah ke keluargamu dan jangan lupakan kami di sini. Ok? Fira." Sesaat Fira mampu menahan tangisannya.
Tapi, kemunculan Lisa membuatnya tak kuasa menahan tangis. Sebentar Reza melihat ke arah Lisa dan melemparkan senyuman dengan maksud berterima kasih, Lisa pun juga membalas senyuman itu.
"Semua sudah?" tanya Ka Lisa.
"Iya." jawab Fira
"Nggak ada yang ketinggalan?" ucap Lisa.