Hari pernikahan Rahayu semakin tiba, segala persiapan telah disediakan. Rahayu sendiri telah membersihkan diri agar tubuhnya kekal wangi dan segar. Ibunya sendiri membawa kerumah seorang dukun wanita meminta petua dan amalan bagi wanita agar sentiasa awet muda.
Bunyi kompang bertingkah mengalun lagu pengantin bergema. Rahayu tersipu malu dipelamin di samping suaminya Azhar. Suaminya itu bukanlah pilihan hatinya, ia dipilih oleh keluarganya sendiri. Azhar tidak tampan lelaki lain, kawan2 Rahayu kata Azhar 'gemok' dan memang begitulah pada pandangan mata Rahayu. Ia redha siapa pun suaminya ia akan tetap taat dan setia sebagai seorang isteri.
"Comelnya banggg..." bisik Rahayu sewaktu mengusap konek suaminya, Azhar pertama kali. Azhar tersenyum dengan pujian isterinya. Jari Azhar sibuk melurut lurah Rahayu, begitu teruja diraba dibahagian cipap pertama kali oleh seorang lelaki, Rahayu telah lencun kebasahan.
Azhar melurutkan kain Rahayu dan seluar dalam, mata Azhar tertumpu pada bungkah tembam cipap Rahayu yang telah dibersihkan dari bulu2 yang selama ini mendiami sekitar ari2 Rahayu. Azhar membuka baju melayu cekak musang yang dipakainya. Mata Rahayu terpejam rapat membiarkan Azhar berkerja membuka pakaian yang dipakainya hingga Rahayu berbogel. Azhar juga telah berbogel. Cahaya lampu di tepi jalan mencuri masuk di celah2 langsir tingkap.
Azhar menghisap buah dada Rahayu bernafsu tidak cukup dengan menghisap dia turut meramas buah dada isterinya silih berganti.
"Abanggggg... Sakitttt" Rahayu mengadu sakit sewaktu batang konek Azhar tengelam sepenuhnya. Semasa konek Azhar tidak tenggelam Rahayu rasa geli digesel oleh kepala konek suaminya, bila seluruh batang konek telah tenggelam habis baru Rahayu ras ngilu dan sakit. Azhar terus mengasak, Rahayu masih merasakan kesakitan. Beberapa titis darah mengalir keatas cadar.
"Ayuuuu....aaaaahh" Azhar memancutkan airmani didalam cipap Rahayu.
"Aaaaahhhhhhhh" Rungut Rahayu hampa kerana dia belum menikmati klimaks. Namun dia pasrah dan mengelap batang konek suaminya.
"cepat abang keluar" bisik Rahayu membelek konek suaminya dengan kasih sayang.
"geli sangat, tak tahan" balas Azhar yg turut mengelap cairan yang meleleh di cipap isterinya.
Sebulan berlalu, suatu pagi, Kamal menunjukkan video kepada kakaknya Rahayu. Kamal tersenyum...
"tak senonoh rakam akak dengan abang Azhar" ujar Rahayu dengan muka merah padam akibat malu bila menonton adegan persetubuhannya dengan suaminya sendiri disertai dengan cubitan di bahu adiknya.
"kau padam dan ambil kamera yg kau letak, akak cakap dgn ayah nanti" ugut Rahayu manja.
"Dgn syarat....." ujar Kamal tersenyum memandang kakaknya.
"Apa syaratnya?" Balas Rahayu, wajahnya yang ayu jelita bertambah ayu dengan senyuman manjanya.
"Mal, nak rasa juga..., boleh ya kak?" balas Kamal mendekati kakaknya.
"eeee... tak malu ya..." Rahayu mengelak manja. Kamal menumpang di rumah sewa Azhar di Kuala Lumpur sementara dapat kerja. Di rumah hanya Kamal dan kakaknya sahaja yang ada, Azhar keluar kerja 6 pagi dan balik 8 malam.
"Bila masa kau masuk bilik akak, dan letakkan kamera, ha?" soal Rahayu tegas tapi masih nampak lembut.
"bolehlah kakkk..." rayu Kamal sambil memeluk erat kakaknya. Rahayu perasan, pelukan Kamal berbeza dengan pelukan yang pernah diberikan oleh Kamal.
"sekejap je ya..." bisik Rahayu bila memikirkan kasihan kepada adiknya apabila dia menolak kehendak adiknya.
"sayang akak..." Kamal mengucup mesra pipi Rahayu. Tangannya telah meramas buah dada kakaknya. Kamal masih tidak berpuas hati, dia ingin melihat tubuh kakaknya berbogel dihadapannya. Satu persatu pakaian Rahayu di lucutkan oleh adiknya. Kamal sendiri telah menanggalkan baju-t yang dipakainya hanya seluar boxernya sahaja belum ditanggalkan.
"apa ni... besarnya.." tegur Rahayu bila tangannya merayap ke seluar boxer Kamal. Kamal tersenyum bangga.
"Fuhhhh panjang dan besar adik akak punya" puji Rahayu yang telah melondehkan boxer Kamal.
Rahayu melancapkan konek Kamal yang keras dan berurat, nafsu birahi Rahayu semakin meninggi.
"Ohhh dikkk sakitttt..perlahan...ohhhhh hishhh..." keluh Rahayu bila Kamal beralih dari memainkan kelentitnya kepada adegan memasukkan batang koneknya kedalam cipap Rahayu.
"Sakitttttt.....aaaaaahh" rintih Rahayu bila konek besar dan panjang Kamal meneroka jauh kedalam ronga cipap.
"auwww...ohhhhh" rintih Rahayu bila Kamal menarik koneknya dan menolaknya semula.
"ohhhhh dik... sedapnya... " renget Rahayu merangkul tengkuk Kamal.
"Sempitnya akak punya..." bisik Kamal sambil merodok koneknya berirama. Bergoyang goyang buah dada Rahayu. Kamal menarik koneknya separuh dan melihat lubang cipap kakaknya.
"ohhhh dikkkk sedapnyaaa adik punya...." rintih nikmat Rahayu dengan matanya yang terpejam, tidak menyedari adegan persetubuhannya dirakamkan oleh adiknya.
"banyak darah ni..." bisik Kamal di telinga kakanya. Rahayu tidak pedulikan kata Kamal, dia mengangkat punggungnya agar konek Kamal masuk lebih dalam lagi.
"Dikkkk laju lagiiii...ohhhhh dikkk sesapppp aaaarrrhhh dikkkk sedappp ohhh uhhhh uhhhh" Rahayu telah meracau kenikmatan yang tidak terucapkan.
"Ohhhh akakkkkkkk....sedap...akakkkkk ohhhh aaaahh uhhhhh ahhhhh aaaaaahhh huu" Kamal mengasak koneknya dengan laju dan tubuhnya kejang diikuti pancutan air mani menyembur menghangatkan dinding rahim Rahayu.
"dikkkkkk...aaaaaaaaa...dikkkkkk sesapnyaaa dikkkkk aaaaaaaaahhhh..ohhhh hissssshhhh" tubuh Rahayu tersentap beberapa kali dan kejang melepaskan benih menyambut sperma Kamal yang sedang berenang untuk bercantum dengan benih yang baru dikeluarkan oleh Rahayu.
"banyak darah atas cadar kakak ni, abang tak dapat pecahkan dara akak ker?" tanya Kamal
"berdarah juga malam pertama tuuu, agaknya tak habis, kot" Balas Rahayu tersenyum puas, masih berbogel dihadapan adiknya.
"berapa inci abang punya, kak?" soal Kamal sambil melihat kakaknya bangun menuju ke bilik air untuk memberaihkan cipapnya.
"entah... tak sampai 3 inci kot" Balas Rahayu bersahaja membuka pintu bilik air, dia duduk mencangkung siatas lantai dan menyiram air dicipapnya.
"Adik punya berapa inci?" soal Rahayu, jarinya menjolok lubang cipapnya sedikit untuk membersihkan saki baki air mani adiknya yang masih meleleh di cipapnya.
"tak panjanglah kak, 6.5 inci je..." balas Kamal duduk di bucu katil sambil membelek koneknya yang sedang 'tidur' keletihan.
"tak panjang konon, senak akak tau..." Ujar Rahayu yang keluar dari bilik air. Buah dadanya bergayut masih tegang membuatkan mata Kamal begitu galak meratahnya.
Kamal yang baru berusia 20 tahun berdiri dan mengomol kakaknya. Sambil berdiri. Kamal mendukung kakanya dari depan dan menyandarkan ke dinding, sambil berdiri Kamal memasukkan koneknya kedalam cipap Rahayu.
"ohhh dikkkkk" Rahayu tidak menghalang bahkan melayannya dan mereka bersetubuh selama 3 kali dan sentiasa berbogel sehinggalah jam 4 petang mereka telah mandi dan berpakaian kemas, cadar yang dipenuhi tompokan air mani dan darah telah dibasuh oleh Rahayu. Setiap kali mereka bersetubuh pasti Rahayu akan mencapai klimaks paling kurang 3 kali. Jarak antara satu persetubuhan adalah 2 jam. Hanya persetubuhan pertama dan kedua jaraknya tak lama. Masa itu kondisi badan Kamal benar2 bertenaga. Sebagai wanita normal Rahayu benar2 menikmati kepuasan batin sewaktu bersama adiknya.
Hari-hari berikutnya sewaktu ketiadaan Azhar, tubuh Rahayu adalah milik adiknya. Memang Rahayu dambakan konek adiknya yang perkasa itu. Rahayu tidak pasti jika dia mengandung ia dari benih adiknya atau suaminya.
YOU ARE READING
Suatu Kepuasan Terindah
RomanceKisah seorang isteri yang mendapat kepuasan seks dari adik kandungnya sendiri. Setelah kematian adiknya, dia mula tercari2 lelaki yang mampu memberikannya kepuasan seks. Suaminya seorang lelaki yang memiliki kelamin jenis micro dan cepat klimaks tap...