Bab 1 - Dunia Baru

49 4 2
                                    

"Kenapa cinta pertama itu sangat berkesan? Padahal selama ini aku tidak pernah berinteraksi dengannya, karena aku hanya berani mengaguminya dari jauh,"

Melody.

***

Hiruk-pikuk siswa baru mengisi seluruh penjuru lapangan, setelah interupsi dari speaker sekolah yang memerintakan semua siswa baru berbaris di lapangan sebelum rangkaian acara MOPDB dihari terakhir ini dilaksanakan. Sebagian siswa baru ada yang mengobrol dengan teman sekelasnya, bahkan sampai ada yang bercanda sambil tertawa terbahak-bahak. Namun, ada pula siswa yang tertib berbaris untuk menunggu interupsi selanjutnya. Padahal hari ini sedang terik-teriknya, walaupun saat ini masih pukul delapan pagi.

Ody menghela napasnya. Entah ke berapa kalinya ia menghela napas. Tapi yang pasti saat ini, ia sedang kesal, karena acara hari ini tidak kunjung di mulai, padahal kegiatan sekolah dimulai sejak pukul enam lewat tiga puluh menit. Alhasil, tadi ia hanya menghabiskan satu setengah jamnya dengan mendengarkan dongeng dari Lili di kelas, padahal keadaan hatinya terbilang tidak baik.

"Harap tenang!"

Pandangan Ody langsung mengarah ke podium. Disana ada sang Ketos yang dikabarkan memiliki predikat dingin dan tegas. Bahkan, dari kabar simpang siur yang ia dengar dari cewe rumpi di kelas MOPDBnya, si Ketos tidak akan segan-segan mengeluarkan sumpah serapahnya, sekalipun itu ke cewe tercantik di sekolah ini. Jadi, sepertinya ia harus menjaga jarak sepuluh meter dari Ketos, kalau tidak ingin terkena kalimat granat si Ketos. Kalimat granat adalah julukan sumpah serapah Ketos darinya.

 Kalimat granat adalah julukan sumpah serapah Ketos darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pang U - Si ketos ahli kalimat granat)

Kenapa firasat Ody tidak enak saat melihat aura Ketos menjadi menyeramkan? Ia jadi penasaran. Setelah memastikan pandangan Ketos tidak mengarah ke barisan kelasnya, Ia mengedarkan pandangannya ke arah teman seangkatannya yang lain.

Ody meringis. Pantas saja, aura Ketos langsung berubah seram. Sebagian dari teman seangkatannya masih sibuk dengan kegiatannya masing-masing, terutama sekumpulan cowo-cowo di barisan belakang.

Setelah itu, buru-buru Ia mengubah posisinya seperti semula menghadap ke arah podium, ke arah si Ketos yang sepertinya sedang menyiapkan kalimat granatnya.

Ketos berdehem. Ody melirik ke kanan dan ke kiri. Tapi, suasana tetap tidak berubah. Ia menggigit bibir bawahnya--cemas, Duh! Gawat.

"SEMUANYA! JONGKOK SEKARANG!"

Ody meringis, tapi langsung mengubah posisinya menjadi jongkok.

Aduh hukuman apa ya? Plis, ini, gue lagi galau, dimana rata-rata orang galau itu mageran, jadi semoga hukumannya ga berat-berat, aamiin.

Saking berdoa secara khusuk, Ody baru menyadari keadaan yang mendadak menjadi sunyi. Loh tumben?

Ia melirik ke kanan dan sedikit menengok ke arah barisan belakang dengan posisi jongkok. Mereka, semua temab seangkatannya diam. Semuanya sudah berjongkok. Ia melihat ke arah Ketos, disana mukanya sudah asem, melebihi bau sepatu miliknya yang dicuci enam bulan sekali. Rasanya, saat ini pun, suara angin seakan menghilang juga.

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang