Bagian 2

11.7K 256 11
                                    


Suara isak tangis seorang gadis cantik dengan rambut panjang lurus menggema di salah satu lorong rumah sakit, ia baru saja kehilangan ayah kandungnya yang meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil yang juga melibatkan sang Ibu. Ibunya selamat namun masih belum sadarkan diri. 15 menit yang lalu, Dokter yang menangani sang ibu mengatakan bahwa ke dua kaki ibunya patah dan bergeser dari tempat seharusnya, mengharuskan sang ibu untuk segera di operas. Namun masalahnya adalah, Gadis bernama Rylie itu tidak memiliki cukup uang untuk biaya operasi sang ibu. Totalnya tidak main-main, 50 juta rupiah harus ia gelontorkan demi sang ibu. Ke mana ia harus mencari uang sebanyak itu? Bahkan gajinya sebagai seorang pelayan cafe selama tiga tahun saja tidak ada sebanyak itu. Meminjam uang? Rylie tidak punya teman yang berasal dari kalangan atas berkelimang harta. Semua teman-temannya berasal dari kalangan menengah ke bawah, dan tentunya tidak bisa membantu dirinya yang sangat membutuhkan banyak uang.

"Rylie!" gadis itu mendongak saat namanya di serukan oleh seseorang, tangisnya kembali pecah dan semakin kencang saat melihat kakak kandungnya berada tepat di hadapannya. Tanpa buang waktu, Rylie langsung berhamburan memeluk Ray dengan erat, menyalurkan kesedihannya pada sang kakak yang usianya 5 tahun lebih tua darinya.

"Bagaimana keadaan, Bunda?" tanya Ray sembari membelai lembut kepala Rylie yang tengah bersandar di dada bidangnya.

"Bunda harus di operasi," jawab Rylie di sela-sela isak tangisnya yang terdengar pilu.

"Kira-kira berapa biaya yang harus kita keluarkan?"

"50 juta," ke dua mata Ray membulat dengan sempurna. Uang 50 juta bukanlah yang mudah ia cari dalam hanya waktu beberapa hari saja. Bahkan meminjam ke bank saja tidak akan bisa sebanyak itu karena ia hanya punya motor sebagai jaminannya. Sedangkan meminjam uang pada reintenir, biaya bunganya terlalu besar. Mungkin hutangnya tidak akan pernah lunas sampai ia mati karena bunganya terlalu besar. Lalu bagaimana?

Sebuah ide muncul di otak tampannya, ia melepaskan pelukannya pada Rylie lantas menatap gadis itu dengan lekat.

"Ada satu cara supaya kita bisa mendapatkan uang 50 juta dalam dua malam," cetus Ray dengan serius. Rylie menghapus air matanya dengan cepat, ia mau melakukan cara apapun demi kesembuhan ibunya.

"Bagaimana?"

"Tapi hanya kau saja yang bisa melakukannya," Rylie mengerutkan keningnya tidak mengerti. Kenapa harus dia? Bukankah akan lebih baik jika di lakukan berdua dengan Ray?

"Ikut aku!" Ray menarik lengan Rylie dengan kasar, menyeret gadis itu keluar dari area rumah sakit dan pergi ke suatu tempat.

|∆|∆|∆|

Di saat kebanyakan kantor akan sepi di saat jam makan siang karena semua karyawan dan bos tengah menikmati makan siang mereka, berbeda dengan kantor milik Ben. Pria itu rela menukar makan siangnya dengan bercinta.

Rona, wanita cantik yang sudah setahun menjadi sekertaris pribadinya tengah duduk mengangkang di hadapan Ben. Memasukkan kejantanan Ben yang sudah tegak minta di puaskan ke dalam lubang surgawinya yang sudah berkedut dan mengeluarkan lendir bening.

"Ahhh..." desah ke duanya berbarengan saat kejantanan super besar itu berhasil masuk hanya dalam sekali hentakan. Kali ini mereka memilih women on top sebagai gaya bercinta mereka.

Rona mulai menggoyangkan pinggulnya dengan gerakan memutar, gerakan eksotis yang mampu membuat Ben melayang namun tidak merasa puas. Ia ingin lebih dari sekedar goyangan.

"Jangan siksa aku seperti ini, Rona. Aku ingin lebih dari ini." pinta Ben dengan gamblang. Rona tersenyum manis lantas ke dua tangannya berada di bahu Ben sebagai pegangannya.

Love And Se(x)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang