part 1: Hari pertama bertemu

10 0 0
                                    

Mentari bersinar membangunkakku dari tidurku. Pelan-pelan kubuka mataku dan melihat ke arah jam dinding ternyata sudah menunjukkan pukul 06.50 "bunda, Aqila terlambat bunda." aku bergegas turun dan segera mengganti pakaianku menjadi pakaian sekolah." Qila makan dulu!" kata bunda, " ngak perlu bun, tpi tolong buatin Qila bekal ya bun," " ya sudah"

Aqila, adalah nama panggilanku sejak kecil. Maaf ya teman, mungkin kalian berpikir aku orangnya sering telat, kalian salah. Cuman hari itu aja aku telatnya

Sesampainya aku disrkolah pak satpam sudah menutup gerbang sekolah " pak, tunggu pak! jangan ditutup dulu gerbangnya," "eh, Qila kenapa kamu telat? biasanya kamu duluan dari anak- anak yang lainnya" "maaf pak krisno, Qila punya banyak tugas padahal tadi malam Qila ngerjainnya sampe larut malamjadi, molor deh pak." "ya, kalau itu alasan Qila bapak paham deh, tapi besok jangan telat lagi ya" "oke, pak kris makasih ya pak" aku berlari sekuat mungkin agar segera sampai di kelasku yaitu kelas XII

Di depan kelas itu sangat takut karena mungkin guru sudah masuk, aku membuka pintu dengan perlahan pintu kelasku, ternyata guru belum datang dan semua temanku ribut dan gaduh kesana kemari. Aku berjalan dengan hati yang lega menuju tempat dudukku."Qila lama banget sih datangnya, nih buket buat kamu.""eh, satria, aku baru langsung nongol juga"" kan kita teman semeja jadi wajar kalau aku nongol pas kamu juga nongol." " oh iya yah, ini apa? buket? dari siapa?" " gak tau, dia salah letak mungkin tapi kalungnya di tulis nama kamu, tapi letaknya di laci aku" " satria? Satria banyak bener tapi kamu gak perlu ngelak ini buket dari kamu kan?" "ngak kok, tanya aja kyren yang dari tadi ikut nyari nama pengirimnya" " iya deh, aku percaya."

Beberapa menit aku dan satria membahas pr yang membuatku terlambat, guru pun masuk dan segera mengumpulkan tugas dan segera pergi karna ada urusan penting "Qila, ibu minta kamu datang ke kantor guru nanti ada yang ingin ibu berikan sama kamu dan kamu bagikan kepada teman-teman kamu." tanpa bertanya aku langsung mengiyakan apa yang guru perintahkan

"Cieee, yang disuruh ke kantor, kalau aku sih malas" ledek satria. " udah diam jangan mulai deh, satria!" "iya iya,Qila kok aku makin penasaran ya sama buket bunga yang tadi, coba lihat kata-kata yang dia tulis" aku kembali melihat buket bunga itu dengan malas, dan langsung kuberikan pada Satria agar dia yang buka sendiri,"Qila romantis banget ya cowok ini, jangan-jangan kamu udah punya pacar" aku tersadar setelah Satria menepuk bahuku dengan keras "bukan-bukan aku belum punya kok, aku aja gak tau siapa yang ngirim buket ini" saat Satria hendak meledekku lagi, untungnya bel berbunyi

"Udah dulu ya Satria aku mau ke kantor guru" "iya iya aku juga mau pergi kok" tanpa menghiraukan jawaban Satria aku pergi begitu saja, mengapa aku yang harus ke kator guru? bukan teman yang lain saja? Oh ya, Satria itu temanku dari kelas IX, sebenarnya aku berharap buket bunga itu dari dia karna aku sudah menyukainya dari kelas X

Dukantor guru, bu Elin langsung memberiku selembar kertas, ternyata bu Elin akan cuti selama 2 minggu jadinya kami diberi tugas untuk 2 minggu ke depan, sekeluarnya dari kantor guru, aku berencana mengajak Satria ke kantin, aku berjalan dengan senang sambil melipat selebaran tadi dan memasukkannya kekantongku. Dikoridor aku melihat ke arah taman bunga yang paling menarik dari taman lain di sekolahku

Air mata mulai mengalir dari mataku, aku melihat Satria sangat dekat dengan seorang gadis yang kuketahui adik kelasku. Aku berlari tak tentua arah hingga tanpa sadar aku menabrak seseorang, aku terdiam dan akhirnya semua gelap

Beberapa saat kemudian aku sadar dan melihat sekitar ternyata aku ada di uks,"aku dimana?" tanyaku sambil berusaha duduk dan memegang kepalaku "kamu di uks sekolah, kamu gak kenapa-napa kan?" tanya seorang cowok yang tidak ku kenal

..........

ini karya pertama jadi pasti banyak
typo, maklum pemula

Ini aku kasih visualnya

Aqila septiani

Johan Pernandes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Johan Pernandes

Satria Adi Pratama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satria Adi Pratama

Satria Adi Pratama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HATI TAK PERNAH SALAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang