Nadia : "Len, gimana gue udah cantik belum? (seraya memegang dressnya yang selutut itu).
Lena : " loe pake baju apa aja cantik kok Nad, apalagi kalau berhijab, tambah cantik tau, kayak putri muslimah deh."
Nadia tersenyum." iya sih, tapi kan ini kita mau ke pesta ultahnya Tika, masak ya pakai gaun seperti itu, kayak mau kondangan aja" jawab Nadia sambil tertawa dan kemudian pergi ke ruang tamu untuk menunggu sahabat karibnya itu berdandan, dan bersiap-siap untuk berangkat.
Setelah Lena selesai, mereka segera berangkat menuju kerumah Tika, sesampainya disana, Nadia dan Lena langsung mencari Tika,hendak memberikan ucapan selamat ulang tahun pada Tika, dan memberikan sebuah kado sederhana di sweet seventeen nya Tika ini.
Tiba-tiba saja Nadia teringat, ia melupakan sesuatu, ya kado untuk Tika, ia lupa membawanya kesini, dan masih tertinggal di dalam mobil.Nadia :" Aduh Lena, gue lupa gak bawa kado, kadonya ketinggalan dimobil,gue ambil dulu ya, kalo loe mau makan atau kemana gitu, yaudah serah loe, gue gak nyuruh loe buat nungguin gue kok, oke".
Lena :" loe itu ya, kebiasaan deh, pelupa, kalo pas loe pinter itu, pinternya kebangetan, kalo pas lupa, lupanya juga kebangetan, untung cuma ketinggalan dimobil,coba kalo dirumah, udah gue suruh loe ambil jalan kaki aja, atau ngesot."(sambil tertawa menatap Nadia yang kebingungan).
Nadia : " loe kok jahat banget sih, dasar, saudara kejam". (Muka cemberut). Seraya pergi meninggalkan Lena menuju ke mobil.
Ditengah perjalanan hendak menuju ke mobil, tiba-tiba saja Nadia tertabrak oleh seseorang, seorang laki-laki yang tak sengaja menumpahkan segelas jus jeruk ditangannya itu di dress Nadia. Seketika itu, emosi Nadia meledak-ledak bagai disambar petir, ia sangat membenci orang yang telah menabraknya tadi.Nadia:" aduh...gimana sih loe, kalau jalan tuh liat-liat dong, kan jadi basah dress gue".
Laki-laki itu langsung pergi meninggalkan Nadia begitu saja, tanpa meminta maaf ataupun menatap wajah Nadia terlebih dahulu.
"Dasar gak tau sopan santun, udah salah gak mau minta maaf lagi". Teriak Nadia.
Saat mendengar teriakan Nadia, seketika laki-laki itu berhenti, dan berpaling menatap Nadia dengan sinisnya, yang membuat Nadia sedikit merinding dengan tatapan itu, entah apa yang membuat Nadia sedikit takut, tapi tatapan laki-laki itu seperti mengisyaratkan bahwa ia tidak suka dengan perkataan Nadia tadi. Tapi Nadia mencoba merubah raut wajahnya menjadi lebih santai dan seperti tidak takut sama sekali pada laki-laki itu agar laki-laki itu tidak menganggapnya sebagai wanita yang lemah.
1 menit sudah mereka bertatapan, apa yang diharapkan Nadia ternyata salah, bukannya kembali dan meminta maaf pada Nadia, laki-laki itu malah berpaling dari Nadia dan berjalan menjauh dari Nadia.
"DASAR LAKI-LAKI MENYEBALKANN!!!!".
umpat Nadia.Kemudian Nadia Melanjutkan perjalanannya menuju mobil untuk mengambil kado, dan berharap semoga ada baju ganti untuk ia kenakan, karna dressnya kini telah basah terkena jus jeruk tadi.Meskipun ia tahu, basahnya tidak telalu banyak,hanya dibagian pinggang sebelah kanan dan turun ke roknya sedikit,tapi tetap saja, ia bisa masuk angin gara-gara jus jeruk itu.
Setelah sampai di mobil,Nadia segera membuka tas milik Lena. Ya, benar saja, Lena membawa baju,tapi hanya sebuah celana jeans dan dan Hoodie pink.
"Ah, hoodie ini lagi, kenapa harus pas gue butuh, selalu hoodie ini yang ada. Gue udah males liat hoodie ini." Ucap Nadia dengan wajah pasrah.
(Pikirannya menerawang jauh mengingat kejadian masa lalu nya tentang hoodie pink itu, ya hoodie pink itu adalah hoodie yang sangat membuat perasaan Nadia sakit, ia menyesal telah melukai perasaan seseorang. Seseorang yang memberinya sebuah hadiah hoodie pink itu, dan berharap Nadia memakainya saat dinner di restoran keromiya. Tapi Nadia tak memakainya, dan hoodie itu malah diberikan kepada Lena, dan dipakai oleh Lena saat dinner itu. Ia tahu pasti lelaki itu sangat kecewa atas tindakan Nadia itu.Tapi apalah daya Nadia, Nadia tahu bahwa Lena mencintai lelaki itu, ia tak bisa menerima laki-laki itu sebagai kekasihnya, Lena pasti akan sakit mengetahui kenyataan ini. Ia tak bisa melukai perasaan sahabat dan saudara tirinya itu. Selain itu, Nadia tak pernah mencintai lelaki itu, sama sekali tak pernah. Ia hanya menganggap lelaki itu sebagai teman, hanya teman tak lebih dan tak mungkin untuk dilebih-lebihkan).
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggumu
Teen Fiction"Semua itu butuh kepastian, bukannya digantung kayak baju, emang dipikir hati ini gak bisa lelah apa? dasar egois!". ucap Nadia. ya cerita cinta antara Nadia dengan Arif. Kisah cinta yang berawal dari ketidaksengaan yang membuat Nadia menyimpan sedi...