CHAPTER 7

573 93 20
                                    

✧✧✧ - Please appreciate me, give me a vote and comment after you read this story. Thank you for understanding - ✧✧✧








Tiga bulan berlalu, Daniel merasa tidak tenang melihat Jaehwan dan Woojin yang semakin dekat. Perasaan tidak tenangnya bukan hanya saat melihat Jaehwan dan Woojin yang dengan beraninya bermesraan bahkan saat di kantor, tapi ditambah dengan berita yang sedang hangat dibicarakan karyawan kantor.







Jaehwan dan Woojin akan menikah.





Ini gila, hubungan vampire dan werewolf itu terlarang. Daniel sangat tahu, orang tua Woojin adalah pemimpin para clan vampire, tentu saja kedua orang tua Woojin tidak akan merestui hubungan Woojin dengan Jaehwan. Entah bagaimana Woojin bisa berhasil menyusun pernikahannya dengan Jaehwan tanpa diketahui kedua orang tuanya.










●▬▬▬▬๑۩۩๑▬▬▬▬●








Saat ini, Woojin sedang berdiri di atab gedung perusahaan, entah apa yang dia lakukan, hanya berdiri dan diam tidak melakukan apapun. Daniel berjalan menghampiri Woojin lalu berdiri disebelah Woojin.

"Park Woojin, kita harus bicara."

"Apa yang ingin kamu bicarakan? Kalau tidak penting pergi saja, kamu mengganggu waktu tenangku."

"Kenapa kamu menikahi Jaehwan?"

Woojin terdiam beberapa saat. Masih dengan ekspresi datarnya, Woojin menoleh pada Daniel sambil memiringkan kepalanya, lalu sesaat kemudian Woojin tersenyum.

"Anda cemburu, tuan Kang Daniel?"

"Tentu saja tidak! Tapi- bukankah kamu tahu kalau hubungan vampire dan werewolf itu terlarang? Bagaimana bisa orang tuamu mengizinkan kalian menikah?"

"Kamu gila? Orang tuaku adalah orang yang keras, tentu aku menikah tanpa mengatakan soal pernikahan ini pada mereka."

"Park Woojin, kamu harus membatalkan pernikahanmu dan Jaehwan."

"Tidak bisa, Jaehwan sudah menyimpan bayiku. Aku tidak mau menjadi lelaki tidak bertanggung jawab yang membatalkan pernikahan kami begitu saja hanya karena alasan yang menurutku tidak penting."

Daniel terdiam mendengar jawaban Woojin. Vampire satu ini, Woojin masih sangat muda, tapi sifatnya sangat keras dan berani sekali. Persis seperti ayahnya. Sementara Daniel terdiam, Woojin melihat jam tangan yang dia kenakan lalu menghela nafas.

"Terima kasih sudah menemaniku di jam tenangku ini. Untuk selanjutnya, saya mohon jangan urusi urusanku dengan Jaehwan, tuan Kang Daniel."

Tanpa menunggu jawaban Daniel, Woojin langsung membalikkan tubuhnya lalu berjalan meninggalkan Daniel sendirian di atab gedung perusahaan. Daniel mengacak-acak rambutnya sambil menghela nafas kasar. Entah mengapa, kepalanya terasa sangat pusing saat ini. Dan rasa pusing itu semakin menjadi saat handphone nya berbunyi, dengan nama ' Hwang Minhyun ' di layar handphone nya. Daniel mengangkat telepon tersebut.

"Kang Daniel, sudah tiga bulan Anda bekerja disana, Saya harus menunggu sampai kapan? Kapan Anda akan membawa tunangan saya kembali?"

"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya mohon, bersabarlah sedikit, saya berjanji akan membawa Jaehwan kembali ke tanah kita secepatnya."

"Saya berikan kamu waktu sampai matahari terbit pada esok hari. Jika kamu tidak datang, saya pastikan nyawamu tidak akan selamat."

"B-baik, Yang Mulia."

[ CHAMJJAEN : END ] Dark MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang