-RanaVaro-[8]

5K 200 1
                                    

Pagi hari Rana sudah siap untuk pergi chek up ke rumah sakit,ia di temani oleh Dafi--Abang kesayangan nya.

"Minum air putih yang banyak!"pesan Dafi.

"Kenyang bang,kalau kebanyakan minum." Rengek Rana dengan wajah kesal nya.

"Lo tau penyakit lo penyebabnya apa?"

"Kurang minum air putih!"jawab Rana mantap.

Dafi menjitak kepala Rana,dasar bodoh,untung sayang.

"Itu lo tau!cepet minum yang banyak abis itu kita berangkat lo gak boleh dehidrasi." Pesan Dafi lagi.

Dafi dan Rana telah sampai di rumah sakit mereka melangkah masuk,dan berjalan beriringan.

"Udah lo masuk gih!"titah Dafi.

"Iya Abang yang betah ya nungguin Nana!"ucap Rana riang.

Dafi tersenyum miring,sakit saja adik nya masih bisa ceria seperti itu,kadang ia salut pada Rana mampu menahan semua rasa sakit nya.

Dokter keluar dari dalam ruangan bersama Rana.

"Saya perlu bicara dengan anda,"kata dokter itu kepada Dafi.

"Hanya empat mata."

"Kenapa dok?kok Nana gak boleh ikut?"tanya Rana.

"Nana,lo tunggu di sini aja,sebentar. Nanti gue kasih tau hasilnya." Titah Dafi.

Rana hanya mengangguk pasrah,ia duduk di kursi tunggu koridor sedirian.

Tiba-tiba ada yang duduk di samping nya ia menoleh kaget,"Lo siapa?"tanya Rana pada seorang perempuan cantik seumurannya,takut-takut perempuan itu makhluk gaib.

"Kenalin gue Leona!"ucap orang itu mengulurkan tangan nya.

Rana membalas uluran tangan itu,"Rana Areta Hafla."

"Lo ngapain di sini?"tanya Leona.

"Nunggu abang gue." Ucap Rana.

"Abang lo sakit?"tanya leona.

Jujur Rana agak sedikit canggung,ia menatap Leona..Wajah gadis itu pucat.

"Bukan Abang,tapi gue yang sakit."Jelas Rana.

"Ohh kalau boleh tau,lo sakit apa?"

"Ginjal." Singkat Rana sambil menyelipkan anak rambut ke selah telinganya.

Leona terlonjak kaget,"Ginjal?"gumamnya.

"Iya ginjal,kenapa?"

"Gue inget Abang gue,dulu dia sakit itu juga dan udah akut,pas dia mau transplantasi ginjal dia meninggal,setau gue kalau ginjal udah akut,dia gak akan selamat..Gue jadi kangen Abang."

Rana tertunduk sedih,ia ingin menangis.

"Lo sejak kapan sakit ini?"tanya Leona lagi.

"Baru baru ini."

"Syukurlah,berarti masih ringan,lo tenang aja,lo akan tetap di sini sama orang orang yang lo sayang,berjuang terus ya?jangan patah semangat!gue pergi dulu,bye!kapan kapan kita ketemu lagi."Ucap Leona lalu beranjak meninggalkan Rana.

"Tadi siapa?"tanya Dafi yang baru saja kembali.

"Leona,dia teman baru Rana."Kata Rana.

"Bisa kita pulang sekarang?"sambung nya.

"Iya ayo."

Selama berjalan menuju parkiran Rana hanya diam seribu bahasa,Dafi mengerutkan kening nya,kenapa adik nya mendadak diam seperti ini.

My Sweet Boyfriend [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang