Setelah uji nyali akhirnya kami semua lolos tes tak sia sia perjuangan kami. Kami menangis haru dan menyanyi bersama untuk merayakannya. Pagi datang saatnya kami memasak. Namun kompor kami salah satu tungkunya tidak dapat menyala lalu kak Ahmad datang dan membantu menyalakan kompor. Aku memang memiliki sebuah penyakit yang tidak tahan dengan dingin. Saat dia menyalakan kompor aku bilang ke temanku kalau aku sudah tidak bisa membantu memasak karena aku ingin meminum obatku dulu. Aku pergi ke tenda mengambil obat dan meminumnya namun tetap saja tidak reda rasa sakit didadaku karena dingin ini. Aku meringkuk di dalam tenda menahan sakit dan dingin. Lalu, tiba saatnya acara berikutnya yaitu pengambilan tongkat di aula. Aku serasa tidak bisa menggerakkan tubuhku karena rasa sakit ini aku menangis karena tidak bisa melanjutkan acara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIMANA KEBAHAGIAANKU?
RomanceAk merindukan Kehidupan yang dulu masih polos belum mengenal Cinta.