Mengapa mencari pijakan lain jika kau sudah mempunyai ranting yang kokoh untuk berpijak?
Mengapa mengejar sesuatu yang bahkan kau sendiri sudah tau bagaimana akhirnya?!
Cinta karena obsesi hanya akan menghancurkan dirimu sendiri secara perlahan.
Berawal dari Seungcheol yang hanya ingin iseng mengerjai adik dari temannya, hingga semua itu tumbuh menjadi sebuah perasaan ingin memiliki dan menjadi sebuah obsesi semata.
Cinta karena obsesi hanya akan melukai dirimu sendiri.
~~~
Jung Eunha, adalah seorang mahasiswi akutansi di salah satu perguruan tinggi di kota Seoul. Sekarang ini Eunha sudah menginjak semester tiga, yang dimana ini adalah semester yang dipenuhi dengan kesibukan, mulai dari tugas-tugas dan begitupula dengan kegiatan organisasi yang diikutinya.Pagi ini,
Tepat pada pukul 7, Eunha baru bangun dari tidurnya, yang artinya ia sudah bangun kesiangan hari ini dan ia harus menyiapkan segala keperluan untuk jadwal kuliahnya pada jam 8.~~~
Sedari tadi ponsel Eunha terus berbunyi, itu adalah tanda panggilan masuk.
Eunha mendengar itu dari dalam kamar mandi.Dalam hati ia terus merutuki betapa konyolnya ia hari ini.
"Aiish kenapa ponsel itu terus berbunyi" ujar Eunha saat keluar dari kamar mandi.Dengan segera ia menghampiri sumber suara dari ponselnya dan melihat nama yang tertera pada panggilan tidak terjawab tersebut.
Setelah mengetahui siapa sang penelepon ia segera menghubungi balik orang tersebut.
"Yeobeose..." belum selesai Eunha untuk menyapa, suara diseberang sudah menyelah"YA!! Dimana kau sekarang? Semua materi untuk presentasi kita ada padamu semua Eunha-ya"
"Ne, ne, mian"
"Cepatlah datang, kelas dimulai 30 Menit lagi"
'Piip' sambungan telepon itu terputus
"Hufft tanpa di beritahu juga aku sudah tau kalau aku harus segera berangkat, aduuh dimana aku menyimpan berkas yg satunya" gerutunya sambil terus mencari berkas presentasinya.
Oh iya, Eunha tinggal dengan kakak sepupunya, Yoon Jeonghan.
Mereka berdua satu universitas tetapi berbeda jurusan.Saat Eunha keluar dari kamarnya dan turun ke bawah, Jeonghan ternyata sudah berangkat ke kampus terlebih dahulu.
"Hufft" Eunha menghela nafas dengan kesal
"Lagi-lagi ditinggal, kenapa tidak bilang kalau mau berangkat lebih awal, dan lagi kenapa tidak membangunkanku" gerutu Eunha dengan kesal saat mengetahui Jeonghan sudah berangkat terlebih dahulu.Akhirnya ia bergegas keluar mencari kendaraan umum untuk menuju kampus. Tiba-tiba sebuah taksi berhenti,
"Dengan Nona Jung Eunha? Mari masuk kedalam, saya akan mengantar Nona sampai kampus dengan selamat" ujar drivernya.
"Hah?"
"Tapi aku bahkan belum memesan..." Eunha tentu saja kebingungan, karena ia bahkam belum membuka aplikasi transportasi onlinenya.
"Seseorang telah memesankannya untuk nona"Darimana asal taksi itu? Siapa yg diam-diam memesankan taksi untuknya?
Eunha sudah tidak mau mempermasalahkan itu sekarang, yang terpenting ia harus segera sampai di kampus tepat waktu.Setibanya di kampus, Eunha pun turun dan ketika ia ingin membayar, supir taksi tersebut menolak.
"Semuanya sudah dibayar"
"Loh? Siapa yang bayar pak?"Sang bapak supir taksi itu hanya tersenyum tanpa berniat menjawab pertanyaan dari Eunha.
"Semoga hari Nona menyenangkan, mari Nona"Driver tadi pun melesat pergi, meninggalkan Eunha yang masih kebingungan. Diotaknya sekarang muncul bermacam pertanyaan yang tidak ada jawabannya.
"Kalau Jeonghan oppa itu sangat tidak mungkin, karna dia kan pelit"
"Apa mungkin Mingyu"
"Ahh iya itu pasti Mingyu"Eunha berjalan memasuki area Universitas dengan tergesa-gesa, sambil sesekali ia melihat jam yang melingkar ditangan kirinya.
-To be Continue-
Hallo~
Ini FF kolaborasi kita yg pertama, maaf kalo gamenarik atau mungkin pasaran wkwkwkTerima kasih buat yg udah baca cerita kita hehe
Jangan lupa RVRnya yaa~
Read, Vote, and Review XDSampai ketemu di chapt 1~~ *kalau ada yg mau baca xD
KAMU SEDANG MEMBACA
TERROR (S-Coups)
FanfictionMengapa mencari pijakan lain jika kau sudah mempunyai ranting yang kokoh untuk berpijak? Mengapa mengejar sesuatu yang bahkan kau sendiri sudah tau bagaimana akhirnya?! Cinta karena obsesi hanya akan menghancurkan dirimu sendiri secara perlahan. B...