Chapter 1

6 2 0
                                    


Terlihat seorang cewek dengan rambut Hitam sedada yang dibiarkan terurai.

Cewek itu membawa tas merah jambu dengan gantungan kunci berbentuk kucing yang manis.

Rina berjalan dengan santai memasuki gerbang sekolah yang biasa baginya.

Tapi tiba tiba ada yang menabrak nya dari belakang membuat dia tersungkur dan terjatuh.

Brukk!

Rina dengan cepat berdiri dan menatap tajam cowok yang sangat ngesok dimatanya.

"Hey,jalan tu pake mata!!,bukan pake jidat loe" gertak Rina sambil menunjuk tajam kearah cowok itu yang sudah pasti lebih tinggi darinya.

"Haha,ngelawak loe?,yang ada jalan tu pake kakii..,hadeuhh udah sma masih aja belom tau yakk,haha" ejek cowok itu.

"Bukan nya minta maaf,malah ngeledek ya!!" Rina dengan kesal meningikan nada suaranya.

Cowok itu menatap Rina dari atas sampai bawah,membuat Rina tambah kesal.

"Ngapa loe,lihat lihat!" Rina benar benar emosi meladeni cowok seperti dia.

"Hmm,btw,loe anak baru,ya, pantesan" bagi Rina cowok itu sepertinya meledeknya lagi.

"Terusss,kalau gue anak baru napa??,apa urusan loe,Dasar,belagu amat hidup loe!!" Rina dengan kesal pergi meninggalkan cowok itu yang menatap dirinya heran.

Rina melanjutkan perjalanannya, ya sudah pasti menuju Ruang guru.

"Aishh,gak enak banget jadi anak baru,mau urusin inilah,initu,haduhh,"keluh Rina.

"Dan lagi cowok yang tadi,pagi pagi,udah ngajak ribut,capekk,"Rina yang mengoceh gak jelas sampai dilihat oleh pasang mata dengan tatapan orang aneh.

Dan akhirnya Rina sampai diruang guru,tanpa pikir panjang dia masuk dan membahas ini dan itu.

....

"Apa,anak baru ngebentak loe ya,hahaha,rasain"ledek Cowok berambut pirang itu.

"Anak baru??,setahu gue kelas kita bakal ada anak baru,?"ujar cowok berambut hitam ikal,yang baru datang ditemani cowok yang berjaket Merah.

"Haha,ngakak deh gue,kayaknya kalian bakal sekelas deh,haha,"ujar cowok berambut pirang.

"Bomat,ahh,"ujar cowok berambut hitam tadi.

"Ya,dia kan cuma anak baru,iya nggak Yan,"ujar cowok berjaket merah.

"Haha,si,Rizky,percintaan loe kan juga dimulai dari,anak baru,ahahha"ledek Cowok berambut ikal diikuti tawa cowok berambut pirang.

"Itu laenn" Rizky tak terima dengan bualan mereka.

"Sama aja kalii,bener kan,Yan" ujar cowok berambut pirang.

"Gak" ketus Adrian.

"Hahaha,lucu ya mereka,Ny" ujar cowok berambut pirang.

"Iya benerr loee,Chell," sepertinya anthony dan marchell memang sejoli.

...

Rina mengikuti wali kelasnya menuju kelas barunya.

"Assalamu alaikum,pagi anak anak," ujar bu Rahma selaku wali kelas di kelas 12. Ipa.

"Waalaikum salam,pagi buu"

Tapi semua pasang mata menatap kearah cewek yang berjalan minder ke depan papan tulis.

"Rina kenalin diri kamu diteman baru kamu," Rina pun menganguk.

"Um,hy,gue,Rina syabila, pindahan dari SMA 1 palembang" Rina bersuara dengan lantang dan malas.

Krik krik..

Para murid hanya diam dan memandangi Rina. Dengan tatapan asing,(yaiyalah kan orang asing.) apalagi murid cewek memandangi Rina dengan tatapan jijik.

Tapi pandangan Rina terpusat satu arah dan dia kaget melihatnya.

Ternyata oh ternyata dia sekelas dengan cowok brengsek baginya tadi.

Adrian tersenyum kearahnya, namun rina memandanginya dengan cuek.

"Rina karena dikelas ini, sistem duduknya Cewek-cowok,jadi karena kursi kosong Tingga ,Hans dan adrian,kamu silakan duduk disamping adrian," perkataan bu rahma membuat cewek cewek dikelas menatap Rina seperti mangsanya,sedangkan Rina sendiri kesal mengapa dia harus duduk disamping cowok brengsek itu.

Andrian menatap Rina yang duduk disampingnya,sedangkan Rina menatap kesal kearahnya lalu berpaling.

"Hy,ketemu lagi," sapa adrian ramah.

Adrian terus menatap Rina,hingga Rina harus sabar menahan emosinya, karena dia hanyalah anak baru.

"Hay,ternyata nama loe Rina ya,gue adrian loe udah tau kan" Rina hanya diam sambil membaca buku pelajaran yang diperintahkan.

"Loe asalnya dari palembang ya?" adrian terus mengoceh sampai kuping Rina sendiri pun capek mendengarnya.

"Bisa diem nggak sih!,gue mau belajar!,kalau loe mau ngoceh gak jelas kayak tadi,pergi aja gih sana!" ujar Rina pelan  namun kasar,dia malah membuat adrian tertawa,Rina pun semakin capek meladeninya.

"Wihh,judess nyaa,hahaha" adrian tertawa kecil agar tidak terdengar oleh bu Rahma.

Jam istirahat pun tiba...

Saat banyak anak murid yang keluar kelas.

Tiba tiba 3 anak cewek menghampiri rina dengan kesalnya.

"Hey,loe anak baru" panggil cewek berambut pirang sebahu mendekati Rina dengan wajah kesal.

"Beruntung banget loe ya,bisa duduk sama adrian," ujar cewek Berambut Coklat dengan behel digiginya,sambil tersenyum sinis.

"Mau apa kalian,?" Rina langsung keintinya karena males meladeni para cabe.

"Loe tu kan anak baru ya,awas loe berani deketin adrian gue,dan satu hal lagi, loe harus pindah tempat duduk,dan duduk aja gih,sama hans!" ujar cewek berambut pirang dengan kesal.

"Kalau gue gak mau pindah gimana," Rina menatap ketiga cewek itu dengan senyum meledek.

"ohh,habis nyawa loe" ujar cewek dengan behel biru digiginya.

"Umm,kalau gitu,gue nggak mau pindah,ahh,males" ujar Rina meladeni cewek itu,lalu dia pun duduk dengan santainya.

Saat cewek berambut pirang siap menampar Rina tiba tiba ada seseorang memegangi tangan cewek itu.

"A-a-adrian!" ujar cewek berambut pirang terkejut.

"Jangan main kekerasan ya,dikelas," ujar adrian dengan ramah lalu melepaskan cekalan eratnya

Ketiga cewek itu pun langsung berlari keluar.

Adrian menatap rina seakan menunggu rina mengatakan sesuatu.

"Ya,ya,makasih," ujar rina cuek.

"Gituu,donk,sama sama," ujar adrian lalu keluar kelas lagi?!.

Tiba tiba ada seorang cewek mengahampirinya.

"Umm,hy,kenalin gue Clara,duduk dibelakang loe," ujar cewek berambut hitam sebahu.

"Oh hy," jawab rina sambil tersenyum.

"Kekantin bareng yuk," ajak clara dengan menarik paksa Rina keluar dari kelas.

Rina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang