Suasana dingin ini menusuk tulang,namun aku menyukainya.Aku betah berlama-lama disini,di cafe milik bundaku.Dinding kaca ini membuatku dapat melihat hujan dari dalam.Sungguh menyenangkan.
Berbeda halnya dengan kebanyakan orang yang memilih untuk meringkuk di dalam rumah menghindari hujan.Aku sebaliknya.
Terdapat french fries didampingi black oreo di atas meja yang selalu disediakan saat aku datang kesini.Aku memang yang memintanya.Aku menyesap black oreo ku,tak pernah berubah,tetap manis.Tak seperti hidupku yang tak stabil,black oreo ini rasanya stabil.
"Hei,bolehkah aku duduk disini?"
Terkejut aku mendengar suara seorang lelaki yang menatapku sambil tersenyum,entah siapa dia,aku tak mengenalnya.Apakah dia orang jahat?Tapi senyumnya tulus,sepertinya orang baik.
"Ehm...bolehkah?"
"Oh,boleh"Sekali lagi aku terkejut.Ternyata aku sedang melamun,dan aku sadar bahwa orang di hadapanku ini meminta izinku untuk duduk.Dan aku lebih terkejut saat aku bilang memperbolehkannya duduk.Aku menyesal.
Tapi,nasi sudah menjadi bubur.Kualihkan pandanganku pada novel yang baru saja kubeli tadi sebelum kesini.Aku juga menyumpalkan earphone ke telingaku dan memutar lagu Bukti-Vigoun.Walau aku membaca,aku tetap tahu apa yang dilakukan orang asing ini.Dia memotret beberapa sudut cafe ini,hingga kameranya berhenti tepat didepanku.Dia memotretku.
Marah dan kesal aku dibuatnya.Namun dia malah tersenyum tanpa dosa dan malah menunjukkan hasil foto nya kepadaku seraya berkata "kamu cantik."
Aku dibuat terpana melihat potretku yang diambilnya,kagum aku padanya.Namun sedetik kemudian aku sadar bahwa aku sedang kesal padanya. Kuakui memang indah sekali hasilnya,namun aku masih kesal dengan orang yang tiba-tiba duduk di depanku ini.Lalu kukembalikan kamera DSLR miliknya.
"Biasa aja,dan lo lancang banget ngambil foto gue!"
Bukannya tersinggung dengan ucapanku,dia malah tertawa menatapku.Seakan duniaku terhenti saat melihat senyumnya kali ini.Menawan.Tulus.Tampan.
Satu detik kemudian kesadaranku kembali,bahwa aku sedang marah padanya."Btw...kita belum kenalan,nama gue Leonard"
"Hm"Aku sedang marah padanya,dan dia mengajakku berkenalan?apa yang dia pikirkan?Dasar manusia aneh.Aku tak peduli lagi dengannya,hingga aku mengemasi barang lalu beranjak pergi.
"Eh mau kemana?"tanya si fotografer yang entah siapa namanya itu
"Bukan urusan lo"
"Mau gue antar?"
"Lo siapa emang?!"Kulangkahkan kaki mantap ke depan.Keluarlah aku dari cafe bundaku,kemudian aku menyetop taksi yang lewat di area ini,karena hujan masih belum berhenti,maka aku memanggil taksi dari teras cafe.
Namun kurasakan seseorang menarik tanganku.Dia lagi,si fotografer antah berantah itu.Terkejut aku bukan main.Lalu kutatap tajam matanya,dan dia melepaskan tangannya dari tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince and Princess
Teen FictionCinderella adalah tokoh utama dalam cerita yang ending nya pasti menikah dengan pangeran dan hidup bahagia.Namun,tidak terjadi dalam hidupku. -Leandra Sanchez Dia adalah Cinderella dalam hidupku,dan aku adalah pangerannya.Akan tetap seperti itu sela...