Part2

2.5K 206 5
                                    

Disclaimer ©Masashi Kishimoto

***

Sakura memutuskan untuk langsung pergi. Walaupun sang Ibu bersikukuh untuk ia bermalam dulu tetapi Sakura tetap memaksa untuk pergi malam itu juga.

Sakura tersenyum lembut saat mengingat Sasori yg bersikukuh untuk membiayai kebutuhan Sakura sampai Sakura lulus dari Senior Hight School dan menjadi Sarjana.

Saat ini Sakura tengah berada didalam taksi ia sudah memutuskan akan pergi ke suatu tempat yg sangat jauh.

Sakura tengah menyeret kopernya ia mendongak menatap Bandara dengan tatapan sendu.

'aku pasti akan merindukan kalian. dan selamat datang kehidupan yg baru.'

***

Sakura menatap bangunan didepannya dengan mata berbinar. Lalu ia menyeret kopernya menuju kamar yg telah dipersiapkan oleh Kaka sepupunya.

Yaa Sasori melarang adik kesayangannya untuk tinggal sendiri jadilaaaah Sakura tinggal dengan Kaka sepupunya yg tinggal di Amerika.

Sakura sudah sampai didepan apartemen yg di tuju lalu Sakura segera memasukkan password nya.

Sakura memandang takjub isi apartemen Kaka sepupunya.

"Kau laki-laki Gaara-nii tapi apartemen ini sangatlah rapi. Hihi.."

Sakura terkikik sendiri saat teringat bahwa Gaara sangatlah menjaga kebersihan. Bahkan tidak ada debu yg menempel pada rak buku ataupun perabotan yg lainnya. Semuanya rapi dan sangat bersih.

Sakura bergegas menuju kamarnya ia langsung tertidur. Toh perjalanan dari Tokyo sampai AS itu benar-benar melelahkan.

***

Tidak terasa kini Kandungan Sakura sudah 9bulan sebentar lagi ia akan melahirkan. Sakura sudah tidak sabar.

Selama 9bulan itu pula Sasori selalu menyempatkan diri untuk menjenguk adik kesayangannya. Walaupun hampir setiap hari mereka selalu melakukan Video call menurut Sasori itu tidaklah cukup.

Begitupun dengan Gaara. Sesibuk apapun ia selalu menyempatkan untuk adik sepupu tercintanya.

Bahkan saat Sakura membangunkan Gaara tengah malam hanya untuk mencari apa yg Sakura mau Gaara selalu menurutinya.

Seperti sekarang Sakura tengah menyenderkan kepalanya pada dada bidang Gaara.

"Gaara-nii apa melahirkan itu sangat menyakitkan?"

Gaara menyergit bingung. Apa yg harus ia jawab? Jika ia jawab tidak tau pasti Sakura akan marah padanya. Jika jawab ia, Gaara juga tidak tau. Wanita hamil benar-benar membuat pening.

"Kau sudah menanyakan hal itu pada teman-temanmu Sweety?"

Sakura menggeleng ia memejamkan matanya menikmati elusan pada rambutnya. Gaara tersnyum lembut calon ibu ini sungguh tidak pernah berubah sifatnya.

Gaara menyergit heran saat melihat raut wajah Sakura yg seperti menahan sakit.

"Ahh Gaara-nii sakit.."

Gaara menjadi panik ia gelagapan apa yg harus ia lakukan. Gaara sadar jika Sakura akan melahirkan. Ia mengambil handphone nya lalu menghubungi seseorang disebrang sana.

"Sasori sialan! Apa yg harus aku lakukan.."

"Apa yg terjadi sialan! Dan ada apa dengan sakura?"

Haruno SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang