prolog

40 4 0
                                    

Selamat malam kuperuntukan kepada Senja yang alamatnya tidak terbacakan.

Senja yang biasanya berdiri bersama sang Jingga di penghujung hari, menikmati pemandangan di ujung dunia. Ikut bersorak mengikuti klakson kapal pembawa asap abu-abu. Melambai kepada keluarga burung yang bermain kejar-kejaran dengan sang awan, juga melukis diatas warna netral pasir.

Penghujung hari yang hampir habis serasa seabad lamanya ketika aku berdiri di sebelahmu. Ditatap lekat oleh kedua iris matamu, Seakan pemandangan ujung dunia kalah indahnya dari wajahku.

Kalau orang bertanya definisi bahagia itu apa? Jawabanku sama klisenya dengan jawaban remaja yang tengah jatuh cinta.

Definisi bahagiaku adalah kamu. Senja.

Senja yang berhasil menjadi tokoh utama dalam setiap lembar ceritaku, Senja yang selalu hadir menghantui anganku, Senja yang membuatku setia menunggu tanpa batas waktu.

Kamu membuatku mencintai setiap detik dalam hidup, merindukan setiap menit kenangan bersamamu, menunggu setiap jam untuk bersamamu. kamu membuatku menghargai waktu.

Kamu membuatku mengerti apa arti kata rindu. Rindu bagiku adalah waktu dimana kenangan tentangmu menari diatas waktu. Menyita tubuh dan jiwa ku untuk membayangkan seluruh aspek tentang dirimu.

Juga, rindu mengajarkanku sesuatu. Bahwa kamu terlalu berharga. Bahwa kamu adalah hadiah terbaik dari tuhan yang seharusnya sudah dari lama aku syukuri.

-dari warna yang kau tinggalkan,
Jingga

dari Jingga untuk SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang