Bab 1

41 6 2
                                    

Hai...  ヽ(´▽`)/
Jadi ini adalah cerita yang kesekian kali aku tulis. Tapi ini cerita pertama yang pada akhirnya aku publish dengan tekad yg seupil.
Happy reading.

Bab1

Jean Horton namanya, gadis aneh dengan senyum dan gayanya yang juga sama sama aneh. Gadis konyol dan gadis yang aku benci.

Aku dan keluarga ku baru pindah ke daerah ini setelah ayah ditugaskan dikantor bagian. Aku masih delapan tahun kala itu.

Mobil pengangkut barang pindahan keluargaku pun tiba,  aku pun bergegas untuk segera membantu ayah menurunkan beberapa barangku.

Dan saat itulah aku melihat gadis perempuan sebayaku dengan rambut berantakan, menatapku dengan mata berbinar seperti melihat permen menurutku.

Bajunya kebesaran, mukanya kusam
Dan yang jelas aku langsung menyadari bahwa gadis ini sangat aneh.

Dengan keanehannya dia mendekat lalu bertanya padaku apa aku butuh bantuan. Jelas saja langsung kutolak tawarannya dengan menggeleng dan sedikit tersenyum agar tak menyinggung nya.

Tapi gadis ini tetap memaksa dan malah memperkenal kan namanya,
Oke baik aku tau sekarang nama gadis ini Jean.

Aku ingin mencoba berkata "hei aku tak butuh bantuan mu, menjauh lah dariku" atau aku ingin berkata "terimakasih, tapi aku sekarang tak ingin berteman dengan orang aneh manapun" dan seperti biasa kedua kalimat pilihan itu tak pernah meluncur dari mulutku. Aku tak pernah bisa mengeluarkan apa yang ada dikepalaku.

Setelah dia menyebutkan namanya ibuku lalu memanggil
"Mike, waktunya makan semangka"
Astaga suara ibuku benar benar seperti penyelamat bagi ku, aku sayang padamu ibu.

Dengan senang hati aku bergegas agar  tak perlu melanjutkan percakapan dengan Jean.

Tapi harapanku pupus,  Jean mengikuti ku seperti aku induk ayam nya. Aku ingin menepis nya menjauh tapi malah tanpa sadar memegang tangannya.  Oh betapa sialnya aku.

Aku pun cepat cepat melepaskannya dan langsung berlari kedalam rumah dan menutup pintu.

Dan itulah pertemuan pertamaku dengan Jean. Harapan ku sebelum tidur saat malam nya semoga saja aku tidak lagi bertemu gadis itu.

Aku sangat tidak suka dengan orang aneh, kusam, berantakan,dan terlalu percaya diri. Yap persis seperti Jean

Saat pagi aku sekeluarga sarapan seperti biasanya, ibu yang tengah memasak di dapur,  Cloei yang sibuk dengan roti selai kacang nya, ayah yang tengah membaca koran dan kakek juga nenek yang tengah menonton acara TV pagi.

Aku merasa baik pagi ini, lingkungan ini nyaman dan tidak berisik, udaranya juga Bagus, dan lupakan soal gadis aneh itu yg membuat lingkungan ini jadi berkurang kenyamanannya.

Aku baru saja ingin duduk di kursi meja makan tapi terhenti dengan bersamaannya bunyi bel rumah, ibu pun langsung dengan spontan memberiku perintah, karna ini lah aku berfikir bahwa ibu tidak adil. Bagaimana dengan Cloei?  Dia dengan asiknya mengunyah roti dengan mulut besarnya.

Karna aku hanya bisa menyimpan ini dikepalaku aku pun bergegas membukakan pintu, kenapa ada tamu sepagi ini? Sungguh sangat mengganggu.

Yap aku tau aku sangat sial kemarin dan hari ini. Aku membukakan pintu untuk gadis aneh yang juga adalah tetangga ku.

Jean datang dengan membawa kue pie apel yang sepertinya berat untuk tangan nya yg kecil. Dia memberikan pie apel itu kepadaku.
"Hai mike, pagi ini ibuku membuat pie apel, ibuku bilang sangat baik untuk menyambut tetangga baru" ucap nya manis, apakah aku baru saja berkata dia manis? Aku tarik ucapan ku.

Aku pun mengambilnya dan tersenyum lalu mengucapkan terimakasih dan segera ingin menutup pintu.

Tapi Jean menahan pintu dengan tangannya.
"Emm,  mike apa kau suka pie apel? "
Aku pun mengangguk dan berusaha menutup pintu lagi tapi kali ini Jean menahannya dengan kaki.

"Aku juga suka pie apel." katanya dan tersenyum menunjukkan deretan giginya.

"Yap, kurasa begitu." ucap ku jengah
Dan untuk kesekian kali aku ingin menutup pintu dan untuk kesekian kalinya Jean menahannya.

"Mike, bisakah nanti siang bermain denganku, aku tak memiliki teman dan aku hanya punya kakak laki-laki."

Yeah aku sudah menduganya, siapa juga yg ingin berteman dengan gadis aneh dan tidak rapi ini.

"Sebenarnya aku ingin sekali bermain dengan mu Jean, tapi maaf aku sepertinya masih harus berberes kamar, jadi sebaiknya lain kali."
Apa yang barusan aku ucapkan?  Apa aku membuat alasan?  Kenapa aku tak bisa bilang tidak saja, dan kenapa harus berkata lain kali.

Dan karna perkataan lain kali itulah Jean setiap pagi datang kerumah untuk mengajak ku bermain saat siang harinya, dan dengan bodohnya aku selalu berkata lain kali dan membuat alasan.
Kenapa aku tak bisa menolaknya astaga. Aku sungguh benci diriku.

Sudah seminggu aku tinggal di lingkungan baru ini, ibu pun sudah mendaftar kan aku dan cloei untuk sekolah di dekat daerah sini, aku dan cloei hanya berbeda 5 tahun, dan sial nya dialah yang lebih tua.

Pagi itu setelah sarapan aku bergegas untuk pergi kesekolah, dan karna ini hari pertamaku aku sangat tidak ingin ketinggalan bus sekolah.

Saat bus sekolah sampai didepan rumahku aku pun tanpa berbasa basi masuk dan segera mencari kursi untuk duduk, aku menemukan kursi kosong dekat jendela.

Setelah aku duduk muncullah masalah dari arah pintu bus, yap dia Jean, aku baru sadar kalau dia juga tinggal di daerah ini dan jelas sekali kalau dia juga bersekolah di daerah ini. Aku tau hari ku akan semakin berat.

Dan tepat saat aku berfikir hari ku akan semakin berat Jean dengan lancang nya duduk dikursi sebelahku.

"Hai mike." dia tersenyum kearah ku.
"Hari ini aku berusaha untuk tak terlambat agar bisa duduk satu bus denganmu." katanya heboh.

Aku pun segera mencoba menoleh kesisi jendela karna sangat jengah dengan penjelasan nya, siapa yang perduli apa dia berusaha bangun pagi atau tidak.

Hal yang menyebalkan juga tak hentinya datang dari Jean.
Sesampai nya dikelas Ms. Petty memperkenalkan aku kepada seisi kelas, ya seperti anak anak baru pada umumnya aku pun menyebutkan nama dan hobi ku.

Setelah perkenalan, Ms. Petty menyuruhku duduk, dan amat sangat tidak beruntungnya aku, aku duduk tepat di depan Jean. Aku sungguh mengasihani diriku.

Saat istirahat tiba banyak murid dikelas yang ingin berkenalan denganku, sebenarnya aku sangat tidak suka menjadi pusat perhatian. Tiba tiba Jean berdiri dan berjalan kearah depan kelas.

Dia berteriak dengan lantang.
"Untuk kalian para gadis, menjauh lah dari mike-ku!"
Seketika seisi kelas terpusat kepada Jean begitu pula aku. Bagaimana dia bisa bisanya berteriak seperti itu.

"Karna mike adalah Pacarku!"
Lanjutnya dengan penuh penekanan.
Aku syok, sungguh sungguh aku sangat benci menjadi pusat perhatian dan sungguh sungguh aku sangat membenci Jean.

Tbc

The HydrangeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang