Desember, tahun pertama

31 2 2
                                    


Bagai puzzle, kita dipertemukan dengan banyak cara untuk disusun menjadi suatu karya.

Bagai hujan yang mengguyur bumi,  ada begitu banyak rintik hujan,begitupun dengan kenangan kita. Ahh iya bahkan itu belum bisa dibilang kenangan.

Kita orang asing.

Kita tidak pernah bertemu.

Kita tidak pernah kenal.


Kamu.

Kamu, adalah seseorang yang tidak aku perduli siapa kamu.

Kamu, adalah orang yang asing bagiku yang bahkan namamu saja aku tidak ingin tahu. Dan,

Kamu, adalah seseorang yang disukai  teman se-gengku.

Dan saat itu aku tidak perduli.

Sampai saat dimana kamu yang selalu baris disampingku. Ohh iya yang aku tahu kamu adalah anak kelas sebelah.

Saat aku baris di depan, kamu didepan.

Saat aku baris di belakang, kamu di belakang.

Aku ingat sekali saat itu,  kamu selalu baris tepat berada di sampingku.

Pasti kalian bingung.  Hehehehe
Baris yang kumaksud itu adalah barisan saat absen untuk classmetting di lapangan.

Kamu juga sering kupergoki sedang melihatku.

Awalnya aku tidak peduli,  tapi makin kedepan kamu terus memperhatikanku. Aku pun cerita dengan teman segengku tanpa teman yang sedang menyukaimu itu.

***

Saat dikantin, dijalan menuju ke kelas, berada di lapangan, berada di depan kelas kamu selalu memperhatikanku dan teman geng ku pun juga bilang begitu kalau kamu sering memperhatikanku.

Entahlah  ini awal yang baik atau buruk. Aku tidak tahu..

Untuk kamu yang sering memperhatikanku, aku tidak tahu maksud kamu apa.  Tapi yang aku tahu aku belum menyukaimu saat itu.

------------------------------------------------------

Dont forget to vote and coment for support me.

SURAT KECILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang